Fenomena tersebut terjadi setelah beberapa wilayah di Malaysia dilanda hujan deras. Awan Kesan Monsun terlihat dari beberapa wilayah yakni Sipitang, Papar dan Kota Kinabalu, Senin 27 Juni 2016.
Salah seorang warga, Osman Jufri (28) mengaku, terkejut melihat ada gumpalan awan besar dan berbentuk ombak yang luar biasa saat keluar dari rumahnya untuk berangkat kerja pada pukul 07.00 pagi, waktu setempat.
Osman mengatakan, meskipun bentuk awan itu terlihat agak menakutkan tetapi secara tidak langsung membuktikan kebesaran Sang Pencipta.
"Ini mungkin salah satu dari kebesaran Allah SWT yang di perlihatkan pada bulan Ramadan. Sebagai umat Islam, kita harus bersyukur dan mengambil pelajaran terhadap kejadian ini, awan ini kemudian terlihat berangsur hilang menjelang tengah hari," katanya, seperti dikutip dari KRJogja.
Sementara, Wakil Direktur Departemen Meteorologi Malaysia (JMM) Sabah, Lim Ze Hui mengatakan, pembentukan awan itu adalah hal biasa efek monsun barat daya.
"Fenomena ini dijuluki 'Garis Badai' yang juga disertai angin kencang dan hujan lebat, munculnya awan seperti gelombang laut ini hanya sementara dan akan hilang dengan sendirinya garis Badai ini membawa angin kencang, hujan lebat dan ada kalanya disertai badai," ujarnya.
Lim mengimbau, warga Malysia harus berhenti menyebarluaskan isu-isu yang tidak jelas atau bukan pernyataan resmi dari pihak berwenang.
"Warga diimbau agar merujuk situs JMM untuk mendapatkan konfirmasi atau informasi resmi terkait perubahan cuaca dari waktu ke waktu," kata dia.
0 komentar :
Post a Comment