Misteri Ritual Menghidupkan Mayat

Pria asal Temanggung ini Bongkar Makam untuk Hidupkan Kembali Ibunya

Semarang - Kepergian ibunda untuk selamanya, membuat seorang pria, Supriyanto (40) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, beraksi nekat. Supriyanto membongkar kuburan jenazah dan membawanya pulang ke rumah. Dia berharap sang Ibunda bisa dihidupkan kembali.

Dari informasi yang diperoleh detikcom, pihak kepolisian mendapat laporan dari kepala Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Temanggung, terkait adanya pencurian mayat di kuburan dan disimpan di kamar salah satu warga.

Mayat tersebut ternyata beridentitas Parimah yang meninggal 14 April 2016 lalu. Pelaku pembongkaran yang tidak lain adalah anak Parimah, Supriyanto warga Dusun Ngrancang melakukan aksinya tanggal 24 Mei 2016 lalu. Ia mengaku dibantu sembilan orang tetangganya untuk membongkar. Jenazah dibawa ke rumah.

Polisi yang memperoleh laporan tersebut langsung mengambil tindakan dan memintai keterangan Supriyanto. Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Suharto mengatakan saat ini Supriyanto masih dimintai keterangan di Mapolsek Kedu. Selain itu tiga orang lainnya juga diamankan untuk dimintai keterangan.

"Sekarang masih di Polsek Kedu, masih pemeriksaan," kata Suharto saat dihubungi melalui telepon seluler.

Selain memeriksa pelaku dan saksi, kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa dua buah cangkul, seutas tali, dan senter. Jenazah Parimah sudah diserahkan kepada kepala desa untuk dikuburkan kembali.

Pria Temanggung yang Bongkar Makam Ibunya Diduga Mengikuti Aliran Sesat

Jakarta - Ulah Supriyanto (40) memang aneh. Dia membongkar makam untuk menghidupkan kembali Ibunda yang sudah meninggal karena mengaku mendapat wangsit.

"Dia mengaku mendapat wangsit dan mimpi untuk membongkar makam ibunya agar bisa dihidupkan," kata Kasat Reskrim Temanggung AKP Suharto melalui telepon.

Suharto menjelaskan, saat melakukan aksinya Supri dibantu oleh 9 orang temannya untuk membongkar makam dan turut melakukan semacam ritual di dalam rumah Supri.

"Kalau aliran sesat belum tahu juga, di Jawa kan ada aliran kejawen mungkin mereka ngikut kepercayaan semacam itu. Soalnya mereka juga melakukan ritual doa-doa dan yang membongkar kuburan juga mereka-meraka juga," jelas Suharto.

Suharto menambahkan, saat ini Supriyanto masih dimintai keterangan di Mapolsek Kedu. Selain itu, 9 orang lainnya yang ikut terlibat juga diamankan untuk dimintai keterangan.

"Kita amankan karena kan mereka juga turut membantu dan turut serta melakukan kejahatan," pungkas Suharto.

Hingga saat ini Supriyanto masih diproses di Mapolsek Kedu. Supriyanto akan dijerat UU 180 KUHP. "Ancaman hukumannya 1 tahun 4 bulan," tandas Suharto.

Begini Keadaan Kamar yang Digunakan Supri untuk Simpan Mayat Ibunya


Jakarta - Polisi menemukan jenazah Parimah berada dalam kamar di rumah Supriyanto (40). Supri melakukan ritual agar ibunya dapat hidup kembali.

Dari keterangan Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Suharto, saat dihubungi detikcom, Selasa (21/6/2016) malam, Jenazah Parimah disimpan dalam sebuah kamar di rumah Supriyanto.

Beberapa foto yang diterima, menunjukkan jenazah Parimah disimpan dalam sebuah ruangan yang berada di belakang rumah Supriyanto. Tumpukan karung dan kardus berada di samping pintu dengan cat berwarna hijau itu, siapa sangka jenazah Parimah yang sudah membusuk itu disimpan dan dibaringkan di atas sebuah dipan (tempat tidur kayu dalam bahasa Jawa-red).

Sesaat pintu dibuka bau busuk langsung menyerbak dari dalam kamar. Jenazah Parimah yang sudah membusuk tampak dibaringkan di atas dipan. Dengan beralas tikar plastik berwarna merah dan tikar anyaman jenazah Parimah dibaringkan.

Agar cairan dari jenazah tidak tersebar, Supriyanto pun membungkus jasad ibunya yang masih cukup utuh itu dengan plastik. Karena tak ingin diketahui oleh warga, jenazah ibunya pun diberi minyak wangi untuk menyamarkan aroma dari jenazah ibunya yang sudah meninggal.

"Kondisi jasadnya sendiri sudah busuk kurang lebih sudah 70 hari. Makanya dia (Supriyanto) membalurinya pakai minyak wewangian," sambung Suharto.

Di dalam rumah Supriyanto sendiri terdapat tulisan di selembar kain dengan kata dalam kalimat Jawa yang tak biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari.

"SUPRI NGRANCANG KENCONO PEMIMPIN PAGUYUBAN NGURI URI GESANGE TIYANG JAWI MEDARAKEN SABDO AKSORO BASA JAWI NGELAJENGAKEN HGGATOSAKEN SEDALU NATAS NGELIPUR PARIPURNO BILIH MBOTEN MANGGIH ALANGAN KADOS PUNDI KIMAWON NUWUN," tulis dalam kalimat Jawa Inggil.

Sebagaimana diketahui, Ibu Supriyanto, Parimah, meninggal pada 14 April 2016. Makamnya dibongkar oleh Supriyanto pada 24 Mei 2016 setelah mengaku mendapat wangsit melalui mimpi. Ia melakukannya dengan bantuan 9 orang lainnya.

Polisi pun masih mendalami kasus ini, Supriyanto dan ke sembilan temannya juga masih diamankan oleh Mapolsek Kedu untuk dimintai keterangan terkait makam yang dibongkar dan motif menyimpan jenazah. Sementara jenazah Parimah sudah diserahkan kepada kepala desa setempat untuk dikuburkan kembali.

Ritual Supri untuk 'Hidupkan' Ibu: Berdo'a dalam Bahasa Jawa Tanpa Sesaji

Jakarta - Supriyanto (40) mengaku mendapat wangsit untuk membongkar kubur dan membawa jenazah ibunya ke rumahnya. Dia pun kerap melakukan ritual agar jenazah ibunya hidup lagi.

"Ya ritual-ritual ada, mungkin semacam doa-doa dengan harapan agar ibunya bisa hidup lagi," kata Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Suharto.

Namun Suharto menjelaskan, ritual yang dilakukan oleh Supri dan rekan-rekannya tidak menggunakan sesaji apapun. "Mereka cuma berdoa di luar kamar tempat ibunya disimpan. Sesajen enggak ada cuma minyak wewangian untuk menyamarkan aroma jasad ibunya," sambung Suharto.

Dalam foto yang diterima detikcom, di kediaman Supriyanto terdapat tulisan di selembar kain dengan kata dalam kalimat Jawa yang tak biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Kata-kata dalam tulisan itu bertuliskan dalam kalimat Jawa Inggil.

Sebagaimana diketahui, Ibu Supriyanto, Parimah, meninggal pada 14 April 2016. Makamnya dibongkar oleh Supriyanto pada 24 Mei 2016 setelah mengaku mendapat wangsit melalui mimpi. Ia melakukannya dengan bantuan 9 orang lainnya.

Polisi pun masih mendalami kasus ini, Supriyanto dan kesembilan temannya juga masih diamankan oleh Mapolsek Kedu untuk dimintai keterangan terkait makam yang dibongkar dan motifnya menyimpan jenazah.

Supri Bungkus Jasad Ibunya dengan Plastik untuk 'Dihidupkan' Kembali

Jakarta - Supriyanto (40), warga Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, membongkar makam ibunya, Parimah. Dia berharap ibunya hidup lagi. Ia bahkan menyimpan jasad ibunya di dalam kamar.

Selama satu bulan lebih, Supriyanto menyimpan jasad ibunya masih lengkap dengan kain kafan di dalam kamar. Dia memberi minyak wangi pada jenazah agar tidak berbau busuk. Hasilnya dari luar rumah memang tidak tercium, namun saat kamar dibuka, bau busuk langsung merebak.

Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Suharto, saat dihubungi detikcom Selasa (21/6/2016) malam. Suharto menjelaskan kondisi jasad yang tak lain merupakan jasad Ibu Supriyanto, Parimah yang disimpan di dalam kamar rumah Supriyanto.

"Jasadnya disimpan di kamar paling belakang, kalau dari luar pintunya terkunci tapi setelah dibuka baru terlihat ada jasad lengkap masih dikafanin terbaring di tempat tidur," kata Suharto menceritakan.

Dalam foto yang diperoleh detikcom, jasad Parimah yang meninggal pada 14 April 2016 lalu masih dalam keadaan cukup utuh. Meski begitu, jasad itu diletakkan di atas kasur kayu beralaskan tikar berwarna merah. Jasad Parimah sendiri masih terbungkus rapi dengan kain kafan, dengan sisa-sisa tanah.

Wajah dan kondisi jasad sendiri sudah berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap. Untuk mengakalinya, Supri meletakkan jasad ibunya di atas plastik transparan lalu menyiramkan minyak wewangian.

"Kondisi jasadnya sendiri sudah busuk kurang lebih sudah 70 hari. Makanya dia (Supriyanto) membalurinya pakai minyak wewangian," sambung Suharto.

Polisi masih mendalami kasus ini dan juga mengamankan barang bukti berupa dua cangkul, seutas tali, serta senter. Sementara jenazah Parimah sudah diserahkan kepada kepala desa setempat untuk dikuburkan kembali.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :