Cerita di Balik Peristiwa Dugaan Bunuh Diri di Pasar Baru Bandung
TKP Mayor Inf Sukardi Jatuh dari Mal
Jakarta - Penyebab tewasnya Mayor Inf Sukardi yang diduga terjatuh dari lantai delapan gedung Pasar Baru masih menjadi misteri. Namun, di balik itu terkuak sejumlah cerita terkait kejadian serupa.
Berdasarkan pengakuan sejumlah pedagang di gedung Pasar Baru, setidaknya sudah ada empat orang tewas dengan cara yang mirip dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Salah seorang pedagang, Baron (66) mengatakan sudah ada lima kejadian serupa termasuk yang menewaskan Kasi Waslat Rindam III/Siliwangi tersebut. Tanpa diketahui motifnya, kelimanya tewas dengan cara yang sama.
"Sudah ada lima orang termasuk yang kemarin. Tiga orang jatuh ke depan (gedung Pasar Baru), sedangkan dua lainnya ke belakang," ungkapnya kepada wartawan di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung.
Menurutnya lantai delapan gedung Pasar Baru selama ini dimanfaatkan untuk parkir motor dan mobil. Sehingga, sambung dia, sulit untuk membedakan seseorang yang berniat melakukan aski bunuh diri.
"Ya kami tidak pernah tahu (akan ada yang jatuh dari lantai atas). Karena tempat parkir, jadi siapa saja bisa kesana," ujar pria yang berjualan puluhan tahun tersebut.
Hal senada dikemukakan oleh pedagang lain, Annisa (40). Ia menuturkan ketika tahun 2014 tepatnya di bulan September, salah satu pedagang di Pasar Baru juga melakukan hal yang sama.
"Dulu ada seorang pedagang juga pernah diduga bunuh diri loncat dari atas gedung. Sebelumnya pernah juga salah satu karyawan. Tiga orang lain termasuk yang kemarin (Sukardi, red) itu pengunjung," jelas dia.
Dari semua kejadian, kata dia, seringkali dilakukan pada pagi hari sebelum semua pedagang mulai beraktivitas di pasar tertua yang masih berdiri di kota Bandung ini. Termasuk Sukardi di mana dia jatuh sekitar pukul 08.30 WIB.
"Kalau kurang dari jam 09.00 kan belum pada buka tokonya. Di parkiran juga belum banyak orang yang memarkir kendaraannya," kata Annisa.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment