MINDANAO – Nelayan asal Filipina bernama Christoper Rivas dikejutkan dengan penemuan sebuah kapal tak berawak yang dihuni sesosok mumi. Tidak diketahui sudah berapa lama kapal itu berlayar di laut lepas, hingga terdampar 60 mil di selatan pantai Kepulauan Mindanao pada Kamis 24 Februari 2016.
Dari dokumen perjalanan yang masih tersimpan rapi di kabin kapten, diketahui jasad yang secara alami menjadi mumi tersebut adalah seorang pria berkewarganegaraan Jerman bernama Manfred Fritz Bajorat (59, jika masih hidup).
Saat ditemukan, ia berada dalam posisi duduk membungkuk di depan meja dengan kedua tangan saling tumpang tindih menyangga kepala, seolah tertidur. Tak jauh dari arah pandangnya, terdapat sebuah radio yang kemungkinan digunakan untuk melakukan panggilan darurat terakhir sesaat sebelum menemui ajalnya.
“Ini masih misteri bagi kami. Seseorang bersaksi melihat pria ini terakhir kali pada 2009. Mengenai jasadnya, ya itu bisa saja terjadi karena pengaruh kadar garam udara di laut, cuaca yang panas, dan angin yang kering,” ujar Mark Navales, petugas Kota Barabo, yang letaknya paling dekat dengan lokasi kejadian, sebagaimana dikutip dari Metro.
Seseorang yang mengaku mengenal Manfred menyakini kerabatnya itu adalah pelaut yang andal. Dieter tidak percaya kalau temannya bisa meninggal sendirian di dalam kapal berukuran 40 kaki dan dilengkapi fasilitas GPS bisa tersasar menuju pusaran badai.
“Dia adalah pelaut yang sangat berpengalaman. Saya tidak percaya kalau dia terhantam badai. Saya yakin kondisi kapal yang rusak, tiang pecah, dan sebagainya itu terjadi setelah Manfred meninggal,” ujar Dieter.
Kapal laut bernama Sayo tersebut kini masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Filipina. Sejumlah foto, makanan kaleng dan baju-baju yang berserakan, sepeninggal Manfred akan dijadikan petunjuk bagi penyidik untuk menjangkau keluarga dan kerabat dekatnya.
“Yang bisa kami pastikan (sejauh ini), tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah,” jelas Navales.
0 komentar :
Post a Comment