Hanya dari Aroma Tubuh, Orang Bisa Menentukan Calon Pasangan Potensial
Jakarta - Aplikasi kencan online terbaru, Smell Dating, mengklaim bisa membantu para lajang mendapatkan kekasih dengan mendeteksi aroma tubuhnya. Dua pengguna yang saling menyukai aroma tubuhnya bisa bertukar nomor telepon dan mencoba 'peruntungan' apakah keduanya cocok dan bisa melanjutkan hubungan ke tingkat selanjutnya.
Ketertarikan orang terhadap aroma tubuh tertentu memang bukan gimmick semata. Ada penelitian yang membuktikan bahwa aroma tubuh seseorang bisa memengaruhi sejauh mana ia bisa menarik hati lawan jenis.
Hal itu dibuktikan lewat studi yang diprakarsai Oxford University, Inggris. Para peneliti meminta responden wanita menilai tingkat daya tarik pria berdasarkan foto-foto close-up mereka.
Saat responden mengisi kuesioner, peneliti menyemprotkan aroma yang menyenangkan dan kurang enak secara bergantian. Hasilnya menunjukkan, wanita cenderung memberi nilai rendah ketika menghirup aroma yang tidak enak di dalam ruangan.
Sebaliknya, foto-foto para pria mendapat nilai yang lebih tinggi ketika responden wanita menghirup aroma yang menyenangkan. Kenapa bisa begitu? Padahal yang mereka nilai hanya foto dan bukan orangnya langsung?
Dalam bukunya 'The Compatibility Gene', Professor Daniel Davis menjelaskan bahwa ada gen manusia yang bisa memengaruhi sekuat apa tingkat daya tarik seseorang terhadap lawan jenis.
Daniel yang merupakan pengajar di University of Manchester, seperti dikutip dari Daily Mail kembali menerangkan bahwa masing-masing orang bisa saling menemukan pasangannya berdasarkan 'kode genetik'. Dalam hal ini, kode genetik diwakilkan oleh aroma tubuh.
Ketika dua orang dengan 'kode genetik' yang cocok saling menghirup aroma tubuh, secara tidak sadar mereka akan saling tertarik dan hubungan asmara pun bisa terjalin. Kesimpulan ini muncul berdasarkan sebuah eksperimen yang dilakukan Claus Wedekind, peneliti asal Swiss.
Claus meneliti DNA dari sekelompok murid untuk melihat gen kecocokan mereka terhadap pasangan potensial. Caranya, dengan media T-shirt yang memiliki aroma tubuh pemakainya.
Claus meminta responden pria untuk memakai T-shirt selama dua malam berturut-turut. Mereka tidak diperbolehkan memakai parfum atau deodoran. Setelah dua hari, kaus-kaus tersebut dimasukkan ke dalam kotak dan giliran responden wanita yang diminta mencium aromanya.
Setelah mencium aroma T-shirt, mereka harus mengurutkan nilai berdasarkan intensitas, tingkat kenyamanan dan keseksian dari aroma tubuh pada T-shirt tersebut. Hasilnya, mereka bisa dengan mudah menilai hanya dengan menghirup aroma tubuh seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa orang secara tak sadar bisa memilih pasangannya berdasarkan 'kode genetik'.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment