Misteri Perlintasan Kereta Ulujami Bintaro

'Angker' Perlintasan Kereta Ulujami-Bintaro 

Jakarta--Kecelakaan antara kereta dengan truk tangki minyak yang terjadi pada Senin 9 Desember 2013, bukanlah pertama kalinya terjadi di perlintasan kereta Ulujami-Bintaro Permai. Perlintasan ini terbilang "angker" karena kerap memakan korban jiwa. Kebanyakan dari korban tersebut merupakan pengendara kendaraan roda dua.

Berikut beberapa peristiwa tabrakan lainnya di perlintasan kereta Ulujami-Bintaro Permai sepanjang 10 tahun terakhir:

# 11 Februari 2013

Kereta api Rangkas Jaya menabrak satu mobil dan satu motor. Kecelakaan ini melibatkan kereta api rute Rangkas Bitung-Tanah Abang dengan mobil Toyota Avanza putih bernomor polisi B 1707 TOY dan motor Honda Beat hitam B 6676 VAJ. Dahlan, penjaga palang pintu perlintasan kereta, mengatakan saat kejadian mobil tersebut bersama tiga motor, parkir melewati palang pintu untuk menunggu kereta lewat. Tiga orang terluka dalam kecelakaan ini. Mereka adalah Ustad Rohmat, warga Kampung Pedurenan RT 01 RW 06 Teratai, Cakung Jakarta Timur; Iwan, 35 tahun, pengendara mobil; dan Ryan Hermawan, 25 tahun, pengendara motor, warga Jalan Plamboyang K 31/D 506 Pinang Griya Permai, Pinang, Tangerang. Darmawan menyebut kini para korban dirawat di Rumah Sakit Suyoto, Jalan RC Veteran, Bintaro.

# 23 Januari 2013

Seorang pengendara motor tewas tertabrak kereta api Kalimaya, jurusan Sudirman - Kebayoran Lama. Korban diketahui bernama Parjiono (53), tewas setelah menerobos palang pintu perlintasan kereta api dengan menggunakan motor Vario bernopol B 6365 NPZ. Korban langsung tewas di tempat dengan kondisi yang mengenaskan. Sepeda motor korban pun rusak parah akibat kencangnya hantaman kereta.

# 30 November 2010

Seorang pengendara sepeda motor mio berjenis kelamin perempuanyang tertabrak KRL ketika sedang melintasi rel kereta api di perlintasan Bintaro Permai, Jakarta Selatan. Wanita tersebut langsung tewas di tempat. Kejadian terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

# 10 Juni 2010...

# 10 Juni 2010

Seorang pengendara sepeda motoy tewas tertabrak kereta api di perlintasan kereta Ulujami, Jakarta Selatan. Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Korban diketahui bernama Suwadi (50), warga Jalan Permai Tengah, Jurangmangu Barat, Pondok Aren. Tubuh korban langsung terlempar dari motornya dan tewas di tempat kejadian. Korban mengendarai motor Supra Fit dengan nomor polisi B 6803 SHQ dan ditabrak kereta bernomor 903 jurusan Pondok Ranji-Kebayoran

# 5 Desember 2008

Kereta api ekspres jurusan Serpong-Kota menghantam pengendara motor Suzuki. Akibatnya pengemudi motor tersebut mengalami luka-luka serius. Peristiwa itu terhadi sekitar pukul 08.30 WIB. Motor Suzuki dengan nomor polisi B 6294 TNL ringsek dan pengendara sepeda motor, (23), dibawa warga ke RS Sutoyo Jl Veteran untuk mendapatkan perawatan

# 25 November 2003

Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Serpong-Tanah Abang menabrak bus Metromini 71 jurusan Blok M-Bintaro di perlintasan Bintaro Permai. Akibatnya seorang penumpang bus meninggal di RS Fatmawati. Korban diketahui bernama Samsiati. Tabrakan terjadi karena pintu perlintasan tidak ditutup. Penjaga pintu perlintasan, Odih Wijaya, mengatakan, bus Metromini dengan nomor polisi B 7848 EH melaju dari arah Kompleks Kodam Pesanggrahan menuju Tanah Kusir. Sopir bus tidak tahu jika akan ada kereta lewat karena pintu perlintasan tidak tertutup. Penjaga tersebut tidak menutup pintu karena tidak ada pemberitahuan dari PPKA (Petugas Perjalanan Kereta Api) Sesaat setelah kejadian, Ali Murtado (23), sopir Metromini tersebut, melarikan diri ke Pondok Aren, Tangerang, karena takut dikeroyok massa.

Tak Ada Setan Budek, Mengapa Pengendara Kerap Tak Dengar Sirine Kereta?

Jakarta - Selalu saja ada masyarakat yang mengaitkan kecelakaan di pintu perlintasan atau rel kereta dengan mitos setan budek. Seolah-olah orang itu tak mendengar sirine peringatan atau suara kereta karena ada setan budek. Jadi pengendara itu ditulikan oleh setan budek. Apa iya?

Sebenarnya ini bukan soal setan budek atau setan-setan yang lain. Ini kembali ke pengendara yang nekat atau terburu-buru ingin segera melintas. Apalagi kalau lintasan itu dikenal sebagai biang macet. Banyak yang tak sabaran sehingga nekat menerobos, dan kemudian celaka terjadi.

"Di sini memang terkenal macet banget setiap hari, apalagi kalau pagi dan sore hari. Jadi menerobos perlintasan sudah jadi hal biasa. Kadang udah bunyi alarm KA, mereka tetap aja nerobos," jelas Aulia, seorang warga yang tinggal di dekat perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jaksel.

Parahnya, kadang walau petugas yang berjaga di perlintasan kereta sudah memberi aba-aba dengan bendera tetap saja banyak yang nekat.

"Kecelakaan di sini jadi sudah biasa," imbuh Aulia.

Perlintasan di Bintaro itu memang jadi titik macet. Pengendara butuh waktu agak lama melintasi lintasan itu, apalagi kalau kereta mau lewat, semakin bertambah lama. Akhirnya banyak yang nekat menerobos.

Mungkin butuh ketegasan dari petugas memperingatkan para pengendara agar disiplin. Atau bisa membangun jalan layang, atau juga underpass yang melintas rel. Semua ini perlu dilakukan mengingat kedisiplinan masyarakat yang masih kurang.

Soal kisah setan budek yang melegenda, seorang warga Affandi menuturkan, cerita itu baru saja muncul setelah banyak warga yang celaka, padahal mereka sudah diteriak-teriaki ada kereta lewat. Para korban yang belakangan selamat mengaku tak mendengar sirine atau kereta.

"Ya percaya nggak percaya, yang jelas disini emang sering banget kecelakaan. Tapi intinya itu kebanyakan karena sering terobos perlintasan," tutupnya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :