Daya Ingat Bisa Didongkrak dengan 9 Trik Mudah Ini
Jakarta, Pikun sesaat tak hanya memalukan tapi juga seringkali menimbulkan masalah. Tapi bukan berarti kondisi semacam ini tidak bisa dicegah atau diatasi
"Ingatan muncul dengan cara mengaitkan dua sel saraf atau lebih dari 100 milyar sel saraf di dalam otak (neuron), lalu ikatan tersebut diperkuat sehingga bisa dipergunakan lagi di kemudian hari," terang Neal Barnard, profesor ilmu kedokteran dari George Washington University School of Medicine, Washington, D.C.
Dan menurut Brianne Bettcher, pakar neuropsikologi dari University of California, San Fransisco, setelah itu otak terus memproduksi neuron dan membentuk koneksi-koneksi baru demi memperkuat daya ingat seseorang disesuaikan dengan pertambahan usianya.
"Jadi tak ada kata terlambat untuk meningkatkan kemampuan daya ingat seseorang," imbuhnya.
Berikut 9 trik mudah untuk mendongkrak daya ingat seperti dikutip dari Foxnews.
1. Tambah jadwal tidur
Para pakar sepakat jika salah satu cara terbaik untuk meningkatkan daya ingat adalah menambah jadwal tidur. "Tidur adalah waktu paling utama untuk menguatkan koneksi antarneuron," terang Bernard.
Dalam sebuah studi, peneliti meminta sejumlah partisipan untuk melakukan sejumlah tes memori lalu meminta mereka tidur siang atau tetap terjaga. Ternyata mereka yang tidur siang lebih mudah mengingat tes yang mereka lakukan sebelumnya. Dan para pakar mengingatkan bahwa tidur yang ideal adalah 7-9 jam per malam.
2. Olahraga tiga kali seminggu
Berlari, bersepeda, berenang atau latihan kardiovaskular lainnya selama 20-30 menit tiga kali seminggu terbukti dapat membantu daya ingat seseorang.
Karena menaikkan denyut jantung juga menambah aliran darah ke otak, sehingga memperbesar hippocampus (bagian paling vital dalam otak untuk mengatur daya ingat) dan meningkatkan pelepasan ' brain-derived neurotrophic factor', protein penting yang dibutuhkan untuk memperkuat memori jangka panjang.
"Lagipula latihan kardiovaskular dapat menyebabkan timbulnya koneksi-koneksi baru yang tumbuh diantara neuron di dalam hippocampus," ungkap Peter J. Snyder, profesor neurologi Alpert Medical School, Brown University.
3. Makan makanan penambah daya ingat
Otak Anda tak dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya asupan nutrisi penting. Menurut Joy Bauer, seorang pakar diet dari New York City, bluberi memuncaki daftar makanan ini karena sumber utama dari antosianin yaitu antioksidan yang penting untuk otak.
"Berbagai studi telah menunjukkan bahwa antosianin dapat melindungi otak dari peradangan dan oksidasi, yang keduanya dapat merusak neuron dan membuatnya kurang begitu efektif ketika berinteraksi antara satu sama lain," terangnya.
Bauer juga merekomendasikan asupan sayuran berdaun hijau, karena berbagai studi memperlihatkan orang-orang yang banyak makan bayam, kale dan sayuran hijau lainnya mengalami penurunan daya ingat lebih sedikit, terutama berkat fitonutrien yang terkandung di dalamnya seperti vitamin C.
4. Pintar-pintar pilih suplemen
Lupakan ginkgo biloba. Studi terbaru menemukan bahwa suplemen herbal ini tidak memiliki dampak positif apapun terhadap daya ingat. Lagipula sebenarnya hanya sedikit suplemen yang benar-benar dapat mendorong pertumbuhan neuron-neuron baru dan menurunkan zat-zat yang dapat menghambat fungsi kognitif seseorang.
Menurut Lori Daiello, asisten profesor neurologi di Alpert Medical School, yang terbaik adalah minyak ikan. Ini telah terbukti menurunkan risiko demensia karena kandungan DHA-nya, yaitu asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan produksi zat penghambat daya ingat di dalam otak dan berperan dalam pembentukan neuron baru.
Ini juga bisa diperoleh dengan menambah konsumsi ikan seperti salmon atau mengonsumsi suplemen harian yang mengandung sedikitnya 180 mg DHA.
David J. Llewellyn dari University of Exeter, Inggris mengatakan vitamin D juga penting karena ini merangsang pertumbuhan neuron-neuron baru dan membantu mengatasi protein-protein abnormal yang dikaitkan dengan berbagai penyakit yang mempengaruhi daya ingat seperti demensia.
"Anda juga bisa mempertimbangkan asam folat, B6 dan vitamin B12 kompleks. Ketiganya dibutuhkan untuk menghilangkan homosistein asam amino dari darah. Ini sebenarnya produk normal dari tubuh tapi jika terlalu banyak dan menumpuk, efeknya adalah mengganggu fungsi otak," terang Bernard.
5. Meditasi
"Meditasi meningkatkan fokus dan konsentrasi, yang menguntungkan daya ingat," tutur Dharma Singh Khalsa, direktur medis dan presiden Alzheimer’s Research & Prevention Foundation, Tucson.
Selain itu, meditasi meditasi juga terbukti dapat mengurangi stres, yang tentu juga bermanfaat bagi kesehatan daya ingat.
"Ketika berada di bawah kondisi stres, tubuh dan otak kita melepaskan hormon-hormon seperti kortisol, adrenalin dan CRH (corticotropin-releasing hormone). Tapi jika terlalu lama stres, hormon-hormon ini dapat mengubah struktur hippocampus, menghancurkan ujung saraf yang bertugas mengirimkan informasi ke otak," ujar Tallie Z. Baram, profesor ilmu neurologis dari University of California, Irvine.
Sebuah studi yang baru dirilis tahun lalu juga menunjukkan partisipan yang melakukan meditasi selama 12 menit satu kali sehari selama 8 minggu memperlihatkan peningkatan daya ingat, termasuk aliran darah di dalam bagian otak yang berfungsi mengatur daya ingat.
6. Coba hal-hal baru
Merasakan pengalaman baru seperti mengambil rute yang berbeda ke tempat kerja juga dapat menambah daya ingat. R. Douglas Fields dari National Institutes of Health, Maryland menerangkan bahwa otak secara konstan memutuskan apa yang penting untuk diingat dan apa yang tidak. Dan ketika seseorang berada di situasi yang baru, maka otaknya akan berasumsi bahwa informasi itu akan menjadi penting sehingga ia berupaya 'mendekapnya' erat-erat.
"Anda juga mudah mengingat sesuatu yang terjadi secara mendadak setelah merasakan pengalaman baru. Pasalnya sel-sel yang bertugas mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka pendek telah diaktifkan sehingga Anda mengingatnya terus-menerus," tambah Fields.
7. Waspada dengan obat-obatan tertentu
Menurut Bernard, sejumlah obat tertentu diketahui dapat mempengaruhi memori seseorang, seperti antihistamine, antidepresan (contoh Prozac), obat anti-kecemasan (contoh Xanax), dan obat tidur (contoh Ambien).
"Antihistamine dapat menghambat asetilkolin, salah satu transmitter otak yang dibutuhkan untuk menguatkan memori jangka pendek; sedangkan Xanax dan Ambien mengurangi memori episodik, sehingga apapun yang terjadi ketika Anda mengonsumsi obat-obat itu mungkin takkan bertahan lama dalam ingatan Anda," terang Barnard.
Tapi jangan langsung berhenti meminum obat resep tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Mungkin Anda bisa dicarikan obat alternatifnya.
8. Rutin check-up
Dua kondisi serius yang dapat menyebabkan penurunan daya ingat secara signifikan adalah sensitif terhadap gluten dan penyakit tiroid.
"Jika Anda ternyata sensitif terhadap gluten dan tidak mengetahuinya, maka protein dari gandum, barley dan rye atau dari makanan seperti roti dan biskuit akan membuat ingatan Anda menderita," kata Stefano Guandalini dari Celiac Disease Center, University of Chicago Comer Children’s Hospital.
Dokter dapat mendeteksi sensitivitas ini dan menyarankan modifikasi diet untuk menjaga agar daya ingat Anda tak terpengaruh karenanya. Penyakit tiroid juga dapat mengganggu daya ingat. Apalagi jika Anda menyadari belakangan makin sering pelupa, disertai dengan depresi atau perubahan berat badan maupun jadwal menstruasi, segera kunjungi dokter.
9. Asah otak
Bagaimana caranya? Michael Kahana, direktur Computational Memory Lab, University of Pennsylvania menyarankan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan sekaligus membuat otak Anda terasah. Misalnya pergi ke museum, belajar bahasa baru, menonton film dokumenter, main teka-teki atau sudoku.
Atau buatlah kuis untuk diri Anda sendiri. "Bila Anda ingin mengingat orang-orang yang baru Anda temui di sebuah event, bayangkan wajahnya dan cobalah mengingat namanya dalam perjalanan pulang. Dengan membuat otak menjadi fleksibel seperti ini, Anda akan lebih mudah mengingat namanya," saran Henry L. Roediger III, profesor psikologi dari Washington University, St. Louis.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment