Misteri Aneh Saat Tidur

5 Hal Unik Ini Bisa Terjadi Saat Tidur, Anda Pernah Mengalaminya?

Jakarta - Saat tidur, ada beberapa hal lain yang bisa terjadi pada sebagian orang. Kebanyakan kondisi ini terjadi tanpa disadari dan kadang dianggap cukup mengganggu istirahat.

Mulai dari berjalan, berbicara bahkan bercinta sembari tidur. Berikut daftarnya, seperti dirangkum berikut ini:

1. Terasa seperti jatuh

Saat tidur, pernahkah Anda merasa bermimpi seakan-akan Anda sedang berada dalam kondisi terjatuh, bahkan sampai membuat Anda terbangun? Kondisi ini disebut juga sebagai hypnagogic. Pakar kesehatan tidur dari Martha Jefferson Hospital di Virginia, W. Christopher Winter, MD, mengatakan dirinya juga masih belum yakin mengenai penyebab pasti kondisi tersebut.

"Namun kondisi ini lebih mungkin terjadi ketika Anda lelah, kurang tidur, atau stres," ungkap Winter.

2. Tubuh kaku tak bisa bergerak

Sering disebut juga sebagai sleep paralysis, kondisi ini membuat tubuh Anda seakan kaku dan tak bisa bergerak. Kekakuan ini dapat berlangsung dalam hitungan detik maupun menit, dan biasanya cukup menakutkan.

Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa tindihan atau dalam bahasa ilmiah disebut sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak. Perubahan tersebut menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara.

Senyawa yang terlibat dalam kelumpuhan saraf-saraf tersebut ada 2, yakni glycine dan GABA (gamma-aminobutyric acid). Saat tidur memasuhi fase REM (Rapid Eye Movement), keduanya bergantian menduduki neurotransmitter dan membuat komunikasi saraf terhenti, seperti dilansir Livescience.

Mekanismenya secara pasti memang belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini sudah terbukti menyebabkan kelumpuhan saat tiba-tiba bangun tengah malam. Jadi bukan karena ditindih hantu, sebab kelumpuhan itu terjadi di otak bukan di alat gerak tubuh.

3. Berjalan

Tak melulu diam di tempat tidur, sebagian orang bisa berjalan sembari tidur, yang disebut sebagai sleepwalking. Dr Maurice Ohayon dari Stanford University pun memperingatkan bahwa kebiasaan sleepwalking tak bisa diabaikan begitu saja karena sebagian orang akan celaka karenanya.

Beruntung perilaku ini dapat dihilangkan dengan mengubah gaya hidup, misal memiliki pola tidur yang teratur, mengurangi polusi suara atau cahaya di tempat tidur dan menghindari stres. Bisa juga dengan hipnosis atau metode lain yang disebut 'anticipatory awakenings', di mana pasien akan dibangunkan 15 menit sebelum memasuki jam-jam ketika mereka biasa melakukan sleepwalking dan diminta tetap terjaga.

4. Kirim SMS

Makin banyak orang kecanduan teknologi, makin banyak juga orang mengalami gangguan tidur. Bukan susah tidur karena sibuk memainkan ponsel, tetapi justru jadi sembarangan mengirim SMS tanpa sadar saat sedang tertidur.

Perilaku ini disebut dengan istilah 'sleep texting' atau berkirim SMS saat tidur. Pakar kesehatan tidur, Dr Marcus Schmidt mengakui saat ini kecenderungan untuk mengalami sleep texting cenderung meningkat di kalangan remaja. Penyebabnya tak lain karena kecanduan teknologi, sampai-sampai kalau tidur ponsel juga dibawa ke tempat tidur dan tidak dimatikan.

Dr Schmidt mengatakan, perilaku sleep texting cenderung meningkat ketika tidurnya tidak nyenyak atau saat seseorang kurang tidur. Ketika tidurnya tidak nyenyak dan cenderung gelisah, keberadaan ponsel di tempat tidur bisa merangsang reaksi motorik untuk menjangkau dan memainkannya.

5. Bercinta

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan di Kanada, lebih dari 11 persen pria diperkirakan pernah bercinta, atau setidaknya mencoba untuk melakukan aktivitas seksual, ketika mereka sedang tertidur. Entah itu masturbasi, bercumbu, seks oral, atau bahkan hubungan intim.

Para pelaku biasanya baru sadar di tengah melakukan aktivitas atau setelah diberitahu oleh istrinya keesokan hari. Oleh dokter, fenomena semacam ini disebut dengan sexsomnia.

Masalahnya, bagaimana bisa seseorang melakukan hubungan badan saat dirinya sedang tak sadarkan diri? "Ya itu tak ada bedanya dengan sleepwalking," ungkap Michael Cramer Bornemann, MD dari Sleep Forensics Associates.

Ia melanjutkan, saat otak mengalami transisi antarfase dalam tidur, terkadang ada beberapa sel saraf yang terlewat. Nah, kesalahan kecil ini mengakibatkan bagian otak tertentu menyala, sedangkan yang lainnya tetap terlelap. "Kebetulan saraf yang sering terlewat itu adalah di bagian otak yang mengendalikan fungsi manusia yang paling mendasar," paparnya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :