Pakar Sebut Beberapa Wanita Harus Dirangsang Bertahap agar Bisa Nikmati Seks
Jakarta, Gairah seksual biasanya akan muncul dengan sendirinya saat hubungan intim dimulai. Tapi bagi sebagian wanita, gairah ini tidak muncul begitu saja. Psikolog dan juga pakar kesehatan seks dari Amerika, Dr Emily Nagoski, 30 persen wanita tidak memiliki gairah seksual.
"Definisi standar untuk gairah seksual adalah sesuatu yang terjadi begitu saja dan spontan, seperti ada sensasi kejut pada alat kelamin," terangnya seperti dilaporkan Daily Mail.
Nagoski menambahkan, definisi itu tak sepenuhnya keliru. Pada sebagian wanita dan pria, hal ini benar-benar terjadi. Akan tetapi ada sekelompok wanita yang tidak merasakan apapun.
"30 Persen itu bisa berasal dari berbagai usia, dan keadaannya beragam. Ada yang tidak pernah sama sekali atau jarang saja," lanjutnya.
Oleh Nagoski, wanita-wanita ini disebut memiliki 'responsive desire'. Artinya, gairah seksual pada diri mereka baru akan timbul sebagai respons dari rangsangan.
Menurutnya, gairah seksual wanita dikendalikan oleh semacam 'akselerator dan rem' yang bekerja berlawanan satu sama lain. "Akselerator ini menangkap kode-kode yang ada kaitannya dengan hal-hal seksual dari otak seperti bahasa tubuh atau ciuman sehingga memicu perasaan terangsang. Namun di waktu yang bersamaan, juga ada rem yang menangkap berbagai hal yang bisa memupuskan hasrat ini," papar Nagoski.
Beberapa hal yang diketahui dapat merusak gairah wanita antara lain soal pekerjaan, urusan rumah tangga dan image tubuh mereka sendiri. Sebagian wanita juga khawatir anaknya tahu-tahu masuk kamar ketika ia dan pasangannya sedang berhubungan intim.
Untuk itu, penulis buku laris Come As You Are tersebut juga meminta agar wanita yang merasa libidonya rendah untuk tidak berkecil hati. Sebab kondisi semacam itu normal adanya. Dalam bukunya, Nagoski menegaskan, tiap wanita memiliki seksualitas yang unik satu sama lain, seperti halnya sidik jari.
"Variasinya jauh lebih beragam dari pria, baik dari segi anatomi, mekanisme tubuh ketika merespons rangsangan seksual, termasuk cara tubuh merespons hal-hal berbau seksual lainnya," urainya.
Nagoski juga mengingatkan, hubungan seks baru terasa lebih nikmat bagi wanita yang bisa mengalihkan perhatiannya dan hanya terfokus pada hubungan seks yang dilakukan.
"Salah satu metodenya adalah dengan menghilangkan pikiran buruk tentang tubuh mereka. Semisal berdiri di depan cermin dan habiskan waktu untuk mengamati bagian tubuh yang paling dibanggakan secara seksama. Ini akan menambah kebanggaan sekaligus menghilangkan prasangka buruk tadi," pungkasnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment