Eukonkanto, Lomba Lari Gendong Istri
Laman web www.eukonkanto.fi ini mengumumkan jadwal pelaksanaan eukonkanto, lomba lari gendong istri khas Finlandia, yang digelar tahun 2016 ini.
HELSINKI - Semua orang rasanya sudah akrab dengan olahraga lari. Tidak hanya untuk menjaga kebugaran tubuh, lari juga bisa menjadi pilihan untuk melepas kepenatan.
Namun, apakah Anda akrab dengan lomba lari yang diikuti oleh peserta pria sambil menggendong istri mereka? Di Sonkajarvi, Finlandia, lomba ini dilaksanakan rutin tiap tahun.
Lomba yang bernama eukonkanto ini dilaksanakan pertama kali pada 1992. Kompetisi ini diadakan untuk mengingat suatu gerombolan pencuri pada 1800-an yang diketuai seorang lelaki bernama Herkko Ronkainen.
Untuk menjadi anggota kumpulan penjahat ini, diadakanlah serangkaian tes. Mereka rupanya hanya mau menerima para pria yang paling kuat.
Oleh karena itu, diadakanlah tes yang mewajibkan calon anggota ‘menculik’ para perempuan yang tinggal di desa-desa. Setelah berhasil menculik, mereka harus menggendong para perempuan melalui medan yang cukup berat, misalnya di atas bebatuan dan meloncati pagar.
Tes ini mencerminkan kekuatan dan kecepatan mereka sebagai seorang pencuri.
Sekarang, lomba lari ini menjadi pembuktian akan kecepatan dan kekuatan seorang pria.
Kompetisi yang diadakan tiap 1 hingga 2 Juli ini menjadi hiburan buat masyarakat di Sonkajarvi.
Ada beberapa aturan pada lomba ini. Pertama, peserta harus berlari di atas lintasan kering dan basah sepanjang 253,5 meter.
Pada lintasan kering, peserta akan berlari di atas lapangan pasir dan kerikil. Sedangkan pada lintasan basah, peserta akan berenang di kolam sedalam satu meter.
Kedua, istri yang akan digendong harus lebih berat dari 49 kilogram. Jika berat badannya kurang dari ketentuan, maka ia akan diberikan beban hingga mencapai angka tersebut.
Peraturan ketiga, tentu semua proses di atas harus mengandalkan kekuatan tangan dan kaki para peserta itu sendiri.
Tidak ada sistem diskualifikasi di sini. Jika sang istri tak sengaja terjatuh, maka peserta boleh menggendong mereka dan melanjutkan lomba lagi.
Ada beberapa teknik untuk menggendong para istri pada kompetisi ini.
Pertama, piggyback yang berarti para suami menggendong istri mereka di punggung. Kedua, sack-of-potatoes yang berarti diangkat dengan satu bahu saja.
Ketiga, fireman’s carry yang berarti peserta menggendong istri mereka dengan kedua bahu. Terakhir, Estonian-style yang berarti para istri menggantung terbalik dengan kaki melilit di leher para suami.
Para peserta akan dinilai berdasarkan kecepatan waktu, antusiasme, dan kostum yang mereka kenakan. Dengan besarnya pengerahan tenaga, tentu ada banyak hadiah yang bisa dibawa pulang.
Pemenang pertama akan mendapatkan hadiah berupa bir sebanyak berat istrinya, trofi, dan suvenir. Untuk pemenang kedua dan ketiga akan menerima trofi dan suvenir.
Begitu pula hadiah yang diterima oleh para pemenang kategori terlucu, kostum terbaik, dan terkuat.
Tahun lalu, pasangan asal Finlandia memenangkan lomba yang terbuka untuk peserta dari seluruh dunia ini. Mereka adalah Parviainen Ville dan Viljanen Sari Vantaa asal Finlandia, dengan waktu 1 jam 2 menit.
Bagaimana, tertarik? Wife Carrying Worldwide Competition akan dilaksanakan di Sonkajarvi pada 1-2 Juli mendatang dengan biaya 50 euro.
0 komentar :
Post a Comment