Rahasia Terlarang Hotel Khusus Gay dan Homo

Menelisik "Hotel Terbuka" Kaum Gay di Mojokerto

MOJOKERTO - Sekilas, tak ada yang janggal saat melihat bekas sumur bor di Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Aset milik Pemkot Mojokerto yang diberi nama Tirta Asri ini berada di pinggir jalan raya yang berdekatan dengan pusat keramaian di Jalan Benteng Pancasila.

Meski berada di pinggir jalan, lokasi yang sering dipakai warga untuk mandi itu menjorok ke dalam dan berada di tengah-tengah areal persawahan. Lokasi ini tak menunjukkan tanda-tanda sebagai tempat obyek wisata kelas bawah dan tak berbayar.

Memang, di bagian depan, warga memasang pagar dari bambu. Berdiri pula bangunan dari bambu yang berfungsi sebagai ’pos pantau’. Untuk menuju lokasi sumber air, kita harus berjalan sekitar 50 meter mendekati rel kereta api. Tak dinyana, lokasi ini ternyata menjadi hotel terbuka kaum gay yang kebanyakan dari kalangan pelajar.

Setiap malam, lokasi ini ramai oleh para gay yang melakukan pertemuan dan berakhir dengan tindakan seks menyimpang. Bahkan di akhir pekan, jumlah ’penyewa hotel terbuka’ itu selalu tak bisa dihitung dengan jari.

”Ya, banyak. Setiap malam ada yang ke sini. Itu tempatnya,” ujar seorang pemuda warga setempat yang menolak menyebutkan namanya kepada Koran Sindo.

Dia menunjuk sebuah sumber air yang tak tampak dari depan karena tertutup selembar dinding bambu. Meski di areal persawahan, di bagian depan hingga tengah lokasi terdapat penerangan lampu listrik.

Pemuda ini bahkan mempersilakan Koran Sindo untuk mendekati sumber air kendati di lokasi itu tampak ada beberapa orang laki-laki. ”Tidak apa-apa, biasa kok. Silakan ke sana bergabung,” ujarnya dan berlalu mendekati sumber air.

Aktivitas para gay di lokasi ini tak asing bagi warga sekitar. Mereka memberlakukan tarif masuk dengan biaya parkir bagi pengunjung, terutama para penyuka sesama jenis itu.

Dan memang, lokasi sumber air cukup aman dipakai untuk aktivitas seks para gay lantaran jauh dari jalan raya.Terlebih kondisinya cukup gelap. Tak hanya melakukan di sumber air, ada beberapa tempat lapang yang cukup aman dipakai untuk berbuat seks menyimpang itu.

Seperti diungkapkan BR, salah satu gay dari Kota Mojokerto. Ada beberapa tempat yang memang sering dipakai pasangan gay untuk melakukan hubungan seks. Ada pula lokasi kumpul di dalam area untuk melakukan transaksi bagi mereka yang tak membawa pasangan.

”Lokasinya gelap sehingga aman melakukan transaksi. Kalau cocok, tinggal minggir sedikit dan langsung melakukan itu (hubungan seks),” ujar BR.

Para gay tak terlalu menyoal kendati mereka melakukan hubungan seks tanpa alas empuk atau bahkan di atas rerumputan. Yang terpenting bagi mereka, ’hotel terbuka’ itu cukup aman bagi mereka untuk melampiaskan napsu sesama jenis. Bahkan mereka cenderung merasa nyaman berhubungan seks di alam terbuka.

”Asyik juga melakukan sambil berdiri di tengah sawah. Tak jarang antara pasangan satu dan yang lain saling berdekatan. Tidak ada masalah,” ungkapnya lugu.

BR mengaku beberapa kali menggunakan lokasi ini untuk berhubungan seks dengan pasangan yang didapat malam itu juga. Dan diakuinya, kebanyakan para gay yang memanfaatkan lokasi ini berumur belia, usia pelajar.

”Yang sudah berumur minggir. Kini didominasi mereka yang masih muda. Gay dulu dengan sekarang berbeda. Saat ini sudah seperti menjadi gaya hidup dan memang banyak bermunculan gay baru dari kalangan pelajar,” ucapnya.


About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :