Rahasia Terlarang Fenomena Nikmat Tukar Foto Bugil

Fenomena 'Tukar Foto Bugil' Menjamur di Kalangan Remaja SMA

Fenomena saling tukar foto dan video bugil tampaknya tengah menjamur di kalangan remaja sekolah menengah atas (SMA).

Tercatat, sebanyak 34,7 persen remaja pernah berkirim foto dan video bugil mereka untuk dilihat pacar atau teman dekatnya.

Sebagian besarnya, yakni 50,5 persen, mengaku pernah menyebarkan foto/video bugil yang pernah diterimanya dari hasil tuker-tukeran konten porno dengan alasan tertentu.

Seperti dilansir HAI-online, survei ini dilakukan kepada 106 pelajar yang tersebar di Jabodetabek, Yogyakarta dan Bandung.

Yang lebih parah lagi, nggak sedikit dari mereka (42,1 persen) punya grup chat untuk saling bertukar foto dan video bugil tersebut.

Waduh, apakah remaja sekarang makin terbiasa bugil dalam jarak jauh ya?

“Gimana ya, cewek kalo udah merasa nyaman, dia nggak masalah kirimin foto-foto begituan ke gue,” kata Morgan (bukan nama sebenarnya--red).

Kepada HAI, Morgan mengaku belakangan ini punya kenalan bernama Icha (bukan nama sebenarnya--red) yang merupakan seorang siswi di sekolah menengah kejuruan Malang, Jawa Timur.

Meski Morgan tinggal di Jakarta, sedang Icha di Jawa Timur, keduanya sering berkomunikasi lewat aplikasi Snapchat.

Belakangan, aplikasi berlogo hantu ini memang sedang naik daun di Indonesia.

Selain ada banya fitur seru, memori data juga hemat, dan yang membuat pengguna nyaman adalah adanya sistem aplikasi chat yang bisa menghapus otomatis dalam waktu 10 detik saja.

Makanya pengguna Snapchat seperti Morgan dan Icha tidak merasa canggung membagi konten-konten yang bersifat pribadi, seperti foto bugil, telanjang, atau video singkat tanpa busana.

Berikut kisahnya!

“Awalnya dari grup temen, ada yang ngasih tahu, nih ada cewek namanya Icha, bisa diajak sepik-sepik sebelum bobo-lah. Ya udah iseng aja gue kenalan, lihatin akunnya (Instagram), terus pas diaccept, biar lebih personal gue minta ID Snapchat dan Line dia. Ya udah kita chat, terus kita nyambung gitu,” kenangnya baru dua bulan ini chatting bareng Icha.

Menurut Morgan, Icha termasuk cewek agresif.

Ia sering mengirim foto-foto selfienya tanpa harus diminta lebih dulu oleh Morgan.

Alhasil, tidak perlu lama baginya mendapat 'lampu hijau' sampai kemudian Icha yang tadinya sekadar mengirim foto-foto selfie, sekarang sudah mulai membagi foto-foto tanpa ditutup-tutupi.

“Misalnya sebelum tidur, dia suka ngirim gambar pake pakaian sexy. Katanya sih, ‘biar tidur mimpiin dia’, eh besok paginya, dia janji bakal ngirim foto lagi,” kenangnya dari sana Morgan yang pernah mengajak video call satu kali dengan Icha, sudah semakin sulit mengendalikan nafsunya lagi.

“Itu sih akun asli, dan dia mau diajak video call gitu. Kalau udah dapat lampu ijo begitu, ya udah gue minta, pakai ‘kode’ sih tapi,” bisiknya.

Sepik-Sepik Iblis

Morgan menjelaskan kode yang dimaksud adalah sepik-sepik iblis (SSI).

Dimana saat lampu hijau itu datang, dia harus bisa memberi lampu hijau yang sama sebagai kode siap dengan “penerimaan”_kiriman foto bugil.

“Besoknya dia beneran kirim foto lagi, terus ngobrol-ngobrol-ngobrol, pas sampai dia bilang, ‘udah dulu ya, mau mandi’, gue jawab ‘fotoin dong pas mandi’. Nah, kalau dia agak malu-malu atau mengiyakan, gue mulai gencar minta, deh. Kalau dia nggak mau, gue sok-sokan ngambek gitu,” bocor cowok berkulit sawo matang ini menjelaskan sepik-sepik iblisnya.

Trik itu ternyata sukses, Icha bukan lagi mengirim foto selfie melainkain foto-foto bugil tanpa ada yang ditutup-tutupi.

“Dia sih minta habis dilihat, fotonya dihapus aja, tapi gue masih ada beberapa sih,” katanya sambil menunjukan dua-tiga foto koleksinya.

Selang beberapa minggu, Icha yang ada di Malang sudah semakin percaya dengan Morgan.

Keduanya berjanji akan bertemu di salah satu kota.

Entah apa yang akan dilakukan mereka nantinya?

Kena Skors

Cerita lain soal Icha yang diceritakan Morgan, ternyata cewek SMK Swasta di Malang itu pernah kena skors dari sekolahnya.

Kasusnya adalah karena foto-foto bugilnya tersebar di media sosial.

Ketahuan pihak sekolah, Icha menerima hukuman tersebut.

“Jadi, aku kan main Instagram, nah di sana kan banyak akun promosi buat cewek-cewek seksi gitu, aku posting foto aku terus aku tag ke akun tersebut. Aku pikir aman-aman aja, karena akunku dikunci. Eh, ternyata ada temen yang tahu kalo aku foto syur, abis itu aku dibully sama temen-temen dan bahkan aku hampir diskors selama beberapa minggu, untungnya nggak jadi lama, berapa hari doang,” jelasnya panjang lebar.

Diakui Icha, menyebar foto-foto bugil di media sosial dan ketahuan sekolah tidak membuatnya jera, justru diam-diam dia tetap melakukan hal yang sama.

Kata Icha, hal tersebut hanya untuk sekadar bahan keisengan pribadi dan untuk mendapat followers.

Dia juga mengaku, kegiatan ini bukan untuk mencari uang alias menjual diri, sebab diakui Icha, dia berasal dari keluarga yang berkecukupan.

“Gue dari keluarga yang cukup kok, jadi nggak perlu harus jual diri gitu untuk dapetin uang. Ini buat menyalurkan hasrat dan menghilangkan boring aja,” ungkapnya lagi sambil cuek.

Gangguan Jiwa Remaja?

Sepertinya bugil jarak jauh ini sudah menjadi kebiasaan yang wajar dan bukan masalah bagi remaja seperti Icha atau Morgan.

Lantas, apa kata psikolog soal ini ya? Apakah ini semacam gangguan jiwa pada remaja?

Kalo menurut analisa Psikolog Anak dan Remaja, Reneta Kristiani, banyaknya remaja yang berani dan secara vulgar mengunggah foto-foto bugil untuk pasangan atau media sosial tersebut bukanlah suatu penyakit atau gangguan jiwa.

Justru menurutnya, hal itu merupakan tahap perkembangan remaja yang kadang punya karakterisik yang unik.

“Untuk remaja, kita perlu berhati-hati jangancepat menyimpulkan mereka kena gangguan jiwa. Dalam tahap perkembangan remaja ada yang namanya kesalahan berpikir pada anak atau remaja yang disebut immature characteristic of adolescent thought, yang menurut pakar psikologi, Davil Elkind, kesalahan remaja ini dipengaruhi oleh emosi yang labil, jadi bukan bentuk gangguan jiwa,” ujarnya saat dihubungi HAI.

Reneta mencontohkan, beberapa dari kita (remaja) ada yang suka sekali menantang bahaya dengan kebut-kebutan di jalan.

Padahal, mereka sudah pernah melihat banyak kecelakaan, tapi tetap saja, remaja berpikir tidak akan terjadi hal negatif pada diri mereka.

Itulah salah satu bentuk kesalahan berpikir yang dimaksud.

Demikian juga dengan beberapa teman kita yang berani berfoto bugil, jangan-jangan itu salah satu bentuk kesalahan berpikir.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :