Suami Tak Sengaja 'Telan' Cairan Vagina Istri, Berbahayakah?
Jakarta, Seks oral adalah variasi bercinta yang bisa dilakukan suami istri. Pada saat seks oral dilakukan, ada kemungkinan cairan vagina istri tertelan oleh suami. Jika hal ini terjadi, apakah berbahaya?
Menelan cairan Miss V tidak berbahaya untuk kesehatan, selama kebersihan vagina Anda selalu dijaga. Jelasnya, vagina istri tidak boleh ada keputihan (fluor albus) yang menjurus pada infeksi.
"Sebetulnya kembali ke diri wanita itu sendiri apakah ada bakteri, jamur, parasit atau tidak di cairan tersebut. Tapi pada dasarnya sangat tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks dengan cara yang tidak semestinya," kata dr Hari Nugroho, SpOG, dari Divisi Obstetri dan ginekologi dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, saat dihubungi oleh detikhealth.
dr Hari menambahkan bahwa kuman-kuman di vagina sangat banyak. Nah, kuman baik di vagina bisa menjadi kuman tidak baik di rongga mulut. Sebaliknya, kuman di mulut bisa menyebar di vagina. Kuman di mulut yang baik pun bisa menjadi kuman tidak baik apabila tumbuh di vagina.
Sebenarnya menelan cairan Miss V tidak ada tidak ada efek samping yang berarti kecuali jika air mani tercampur dengan terlalu banyak urine. Jjika ditemukan ada penyakit pada alat vital (luka atau sariawan di mulut dan gusi), maka bisa beresiko tertular suatu penyakit, Sebaliknya jika tidak ditemukan masalah penyakit maka cairan miss V bukanlah zat yang berbahaya.
Karena secara kasat mata bakteri atau virus ini tidak terlihat, namun seringkali dapat terjadi penularan penyakit melalui seks oral, maka pastikan Anda tidak berganti-ganti pasangan. Pastikan juga pasangan Anda bebas dari penyakit menular seksual.Yang tidak kalah penting adalah pastikan rongga mulut Anda tidak sedang dalam keadaan terinfeksi yang mungkin menular ke vagina pasangan..
Selain itu sangat penting bagi seorang wanita untuk merawat kebersihan Miss. V. Karena banyak penyakit berbahaya yang dapat menyerang organ intimnya.
Kenali Squirt, Cairan yang Keluar Saat Wanita Sedang Orgasme
Jakarta, Ketika mencapai kepuasan saat berhubungan intim alias orgasme, beberapa wanita ada yang mengaku merasa squirt. Lantas, sebenarnya apakah squirt itu?
"Squirt merupakan bahasa slang untuk definisi ejakulasi pada wanita. Walaupun The Journal of Sexual Medicine pada tahun 2011 menerbitkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa orgasme dan Squirt merupakan dua hal yang berbeda," papar dr Hari Nugroho SpOG.
Lebih lanjut, dr Hari menuturkan bahwa ejakulasi wanita adalah keluarnya cairan berbau khas, kental keputihan dari prostat wanita. Sedangkan, squirt adalah keluarnya cairan encer dari kandung kemih.
Tetapi, dr Hari mengatakan pada dasarnya squirt merujuk pada ejakulasi wanita. Nah, squirt seringkali dianalogikan sebagai keluarnya cairan di dalam vagina atau perasaan adanya cairan yang keluar saat orgasme.
"Sehingga, sangat normal wanita mengalami squirt. Tetapi tidak semua wanita merasa squirt saat orgasme," lanjut dokter dari divisi obstetri dan ginekologi RSUD Dr Soetomo Surabaya ini.
Meski demikian, diakui dr Hari bahwa pada dasarnya definisi ejakulasi wanita, squirt atau gushing masih kontroversial. Saat orgasme pun, squirt tidak 100 persen keluar. Bahkan, beberapa penelitian mengatakan hanya sepuluh sampai 60 wanita yang bisa merasa squirt saat orgasme.
Miss V Terlalu Banyak Produksi 'Pelumas'? Begini Cara Mengatasinya
Jakarta, Organ intim mengeluarkan pelumas alami saat digunakan untuk bercinta. Fungsinya mengurangi gesekan sehingga tidak terjadi luka, sehingga hubungan seks jadi lebih nyaman. Namun ada kalanya pelumas itu diproduksi berlebihan.
Pelumas organ intim yang berlebihan akan membuat Ms V menjadi becek. Dari sisi kenyamanan, kondisi ini membuat perempuan merasa tidak percaya diri dan pasangannya pun kadang jadi kurang menikmati karena terlalu licin dan efek 'jepitan' jadi berkurang.
Dokter kandungan dan kebidanan dari RS Dr Soetomo Surabaya, dr Hari Nugroho, SpOG mengatakan bahwa produksi pelumas yang berlebihan bisa dipengaruhi oleh hormon. Saat ovulasi atau masa subur, produksi pelumas meningkat karena komposisi hormonal juga berubah.
"Penggunaan pil kontrasepsi hormonal juga bisa mempengaruhi produksi," kata dr Hari saat dihubungi detikHealth.
Pelumasan yang berlebih juga bisa dipicu oleh faktor psikologis. Excitement atau perasaan girang karena terlalu menikmati hubungan seks juga bisa memicu produksi pelumas berlebih. Namun hal itu jarang menjadi masalah.
"Secara umum, vagina kering menyebabkan lebih banyak masalah dibanding vagina terlalu basah," lanjut dr Hari.
Bila dirasa sangat mengganggu, pelumasan yang berlebih bisa dikurangi dengan cara minum 1-2 gelas air putih sebelum berhubungan seks. Menyiram organ intim dengan air dingin sebelum berhubungan atau mengelapnya dengan kain handuk juga bisa mengurangi sensasi becek di organ intim perempuan.
Bila pelumasan berlebih disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi hormonal, maka disarankan untuk konsultasi dengan dokter. Penting juga untuk diingat, berat badan juga mempengaruhi kondisi ini. Pesan dr Hari, turunkan berat badan bila tidak ingin terlalu becek.
Miss V Sering Becek? Cek 5 Kemungkinan Penyebabnya
Jakarta - Pelumas organ intim berguna untuk mengurangi gesekan dan mencegah lecet saat berhubungan seks. Namun bila berlebihan, pelumas juga bisa mengurangi kenyamanan. Apa saja yang membuat Miss V kelebihan pelumas hingga terasa becek?
Berikut ini beberapa penyebab produksi pelumas organ intim meningkat, hasil wawancara dengan dr Hari Nugroho, SpOG dari RS Dr Soetomo Surabaya dan dr Irfan Mulyana Mustofa, SpOG dari RS Leuwiliang Bogor.
1. Infeksi pada vagina
Secara patologis, cairan vagina yang berlebihan bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Warna cairan putih seperti yoghurt, kental, kadang sampai berkerak, sampai memicu bercak putih di celana dalam dan terasa gatal. Jika disebabkan oleh bakteri, warnanya cenderung putih kekuningan, bau amis atau bahkan bau busuk dan berwarna kehijauan.
2. Bertubuh gemuk
Tubuh gemuk menandakan adanya simpanan lemak di tubuh yang tinggi. Kondisi ini memicu peningkatan kadar hormon esterogen atau disebut hiperesterogen. Dikatakan oleh dr Irfan, kondisi ini menyebabkan Miss V mengeluarkan banyak cairan.
3. Pakai celana jeans terlalu ketat
Suka memakai celana ketat? Tampak seksi memang, namun di dalamnya bisa jadi tidak seksi sama sekali. Kurangnya sirkulasi udara akibat celana yang terlalu ketat memicu kelembaban tinggi di daerah intim, sehingga kuman mudah berkembang biak dan memicu infeksi.
4. Hormon estrogen tinggi
Produksi cairan pelumas pada organ intim perempuan dipengaruhi oleh hormon seks esterogen. Pelumasan meningkat saat kadar esterogen sedang tinggi-tingginya. Di antaranya saat memasuki fase ovulasi atau masa subur, saat hamil, atau saat mengonsumsi kontrasepsi hormonal.
5. Konsumsi makanan bergula
Banyak yang mengatakan bahwa makanan bergula dan buah-buahan yang dikeringkan bisa membuat Ms V lebih becek. Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan kebenarannya, bahkan dr Hari menduganya sebagai mitos belaka.
Namun pada pengidap diabetes, mitos tersebut bisa jadi benar. Hiperglikemi atau kelebihan kadar gula pada kondisi tersebut bisa memicu produksi hormon esterogen sehingga merangsang pelepasan cairan pelumas yang berlebihan.
Yang Dimau Pria dari Miss V Saat Bercinta
Jakarta, Miss V memang organ intim yang paling pribadi bagi pemiliknya. Tapi bukan berarti si pemiliknya boleh egois dan tak mempedulikan kondisi kewanitaannya. Organ ini juga penting buat pria pasangan pemilik miss V untuk menjamin hubungan asmara dan rumah tangga tetap bergairah.
Seperti halnya para pria yang begitu peduli dengan ukuran alat kelaminnya untuk memuaskan pasangan, sebagian besar wanita juga memiliki niat mulia yang sama. Tak hanya untuk urusan ranjang, menjaga kondisi miss V tetap sehat dan menarik akan meningkatkan kepercayaan diri wanita di depan pasangan.
"Secara umum, para suami yang sering saya temui menginginkan organ intim pasanganya tidak bau dan tidak kehilangan elastisitasnya, jadi masih kuat mencengkram. Kalau di Indonesia tidak banyak wanita yang menuntut organ intimnya harus jadi sangat sempurna atau indah, beda dengan di negara-negara maju yang bahkan sampai melakukan operasi mempercantik vaginanya," kata dr R Muharram, SpOG dari Klinik Yasmin RSCM.
Dr Muharam menambahkan, saat ini memang sudah ada bermacam operasi yang khusus menyasar bagian paling privat seorang wanita tersebut. Mulai dari operasi untuk tujuan medis, misalnya operasi vagina yang sobek setelah melahirkan, membentuk struktur vagina atau vaginoplasti, menjahit selaput dara yang robek, sampai mengecilkan bibir vagina.
Secara umum, ada beberapa syarat sederhana yang dimaui pria agar vagina dirasa nyaman untuk bercinta:
1. Harum
Sebenarnya vagina tidak bau saja sudah cukup menarik bagi para pria. Tetapi bila ditambah dengan harum dan bersih, tentu para pria akan lebih tertarik. Tidak perlu menggunakan wewangian untuk mengharumkan vagina karena bisa berisiko menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Sering dibersihkan dengan sabun saja sudah cukup.
2. Singset
Otot-otot vagina sangat elastis karena merupakan tempat keluarnya bayi saat melahirkan. Oleh karena itu, otot ini juga dapat kendor atau kehilangan elastisitasnya, terutama setelah melahirkan. Akibatnya dapat menyebabkan hubungan seks kurang memuaskan karena otot-otot vagina kurang mencengkram penis pasangan.
3. Tidak kering
Vagina yang kering akan menyebabkan hubungan intim yang dilakukan terasa menyakitkan karena kurangnya lubrikasi. Memang ada anggapan bahwa pria tidak menyukai vagina yang becek, tetapi itu sebenarnya hanya mitos. Wanita yang terangsang akan mengeluarkan cairan lubrikasi. Ketika menopause atau terjadi gangguan hormon, lubrikasi pada vagina tidak optimal sehingga membuatnya jadi kering.
4. Sehat dan tidak ada kelainan
Tidak bau, gatal-gatal, keputihan dan terinfeksi bakteri, jamur atau virus adalah syarat-syarat miss V yang sehat. Adanya penyakit pada kewanitaan selain menyebabkan hubungan intim jadi tidak nyaman, juga bisa berisiko memperparah penyakit atau justru menularkannya ke pasangan.
5. Berfungsi sebagai organ reproduksi dengan baik
Pada dasarnya, hubungan intim dilakukan untuk memperoleh keturunan. Organ reproduksi yang baik akan mendukung fungsi tersebut dan memastikan hubungan yang dilakukan bersama pasangan dapat menghasilkan pembuahan sel telur oleh sperma.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment