Beberapa jalan di Indonesia terkenal angker dengan cerita mistis yang menakutkan. Kemunculan mahluk halus di sekitar jalan tersebut menjadi fenomena yang membuat bulu kuduk bergidik setiap melintasinya.
Sebut saja Jembatan Semanggi, Jalan Siliwangi atau Terowongan Casablanca. Masing-masing jalan berikut memiliki cerita tersendiri dengan mahluk halus berkuatan mistis luar biasa. Tidak jarang mahluk halus tersebut dijadikan alasan terjadinya kecelakaan.
Yuk intip jalan-jalan angker di Indonesia tersebut!
1. Jembatan Semanggi
Jalan Semanggi dan Jembatan Semanggi tidak lepas dari tragedi berdarah Semanggi yang terjadi pada tahun 1998. Saat runtuhnya orde baru dan pemerintahan masih dalam masa transisi terjadi demo besar-besaran di Jalanan ini dan mengakibatkan korban nyawa.
Konon di Jembatan Semanggi sering terlihat arwah gentayangan dari para korban Tragedi Semanggi.
2. Terowongan Casablanca
Terowongan Casablanca merupakan salah satu jalanan angker lain yang terkenal. Terowongan tersebut berada di Jalan Basuki Rachmat Jakarta Timur.
Awal keangkeran disebutkan karena Terowongan Casablanca sebenarnya adalah bekas kuburan massal. Banyak peristiwa aneh terjadi di terowongan tersebut.
Yang paling sering adalah pengendara kendaraan baik mobil dan motor melihat sesosok perempuan yang tiba-tiba menyeberang. Hal itu membuat mereka harus banting setir dan menabrak.
Untuk menghindari godaan hantu yang ada penduduk setempat percaya para pengemudi harus membunyikan klakson guna menyapa penunggu Terowongan Casablanca.
3. Jalan Babakan Siliwangi, Bandung
Quote:
Jalan Babakan Siliwangi identik dengan keberadaan hantu boneka. Hantu boneka adalah jelmaan arwah penasaran sosok anak kecil bernama Uci yang berusia dua tahun dengan bonekanya yang menjadi korban tabrak lari di jalan tersebut. Kejadian tabrak lari tersebut diperkirakan pada tahun 1981. Hantu boneka pun suka mengganggu pengguna jalan. Menakutkan.
4. Jalan Dago
Lokasi paling menyeramkan ada di perempatan Dago atau simpang Dago. Simpang Dago dikenal menyimpan banyak cerita pembunuhan. Hantu yang ada di lokasi ini diceritakan sebagai hantu perempuan dengan baju hitam.
Perempuan tersebut muncul di sore hari saat adzan maghrib berkumandang. Disebutkan jika berpapasan dengan perempuan ini jangan sampai melihat mukanya. Jika sampai menatap wajahnya hantu tersebut bakal mengikuti anda hingga rumah.
5. Jalan Tongkeng
Jalan Tongkeng berada di sekitar stadion Siliwangi. Hantu yang muncul di lokasi tersebut adalah hantu prajurit Belanda tanpa kepala. Diceritakan hantu tersebut mencari kepalanya yang terpenggal dengan menunggang kuda.
Takhayul juga menyebutkan untuk menarik perhatian hantu tersebut bisa dengan meniupkan peluit di tengah malam di jalan tersebut.
6. Jalan Bahureksa
Jalan Bahureksa identik dengan keberadaan hantu ambulan. Di jalan tersebut terdapat rumah tua dengan mobil ambulan yang mangkal di depannya. Area di sekitar rumah ini masih dipenuhi oleh rumah kuno model peninggalan Belanda. Pohon-pohon rindang tampak berjejer. Di masa lalu kawasan ini merupakan kawasan elit Belanda.
Yang unik adalah keberadaan ambulan tua di depan rumah tersebut. Banyak cerita menyebut orang yang mendengar klakson ambulan tersebut yang begitu nyaring saat mereka melintas. Namun itu tidak mungkin karena ambulan itu sebenarnya hanya kerangka mobil tanpa mesin.
7. Jalan di Dekat Krematorium Batu
Krematorium atau lokasi pembakaran mayat sudah barang tentu menyeramkan. Begitu jalanan di dekat krematorium kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Banyak cerita beredar tentang adanya penampakan. Salah satunya ada warga yang melihat iring-iringan jenazah yang menurunkan peti mati. Warga tersebut menyangka itu adalah peti orang yang hendak dikremasi. Namun setelah ia melihat lagi ia sadar semua orang yang mengangkat peti jenazah tersebut tidak memiliki kepala.
8. Jalan di Sekitar Alas Bonggan (Kota Gaib)
Alas Bonggan memiliki aura gaib yang kuat. Banyak cerita mistis tentang orang yang disesatkan saat melintasi jalan raya yang menembus hutan tersebut.
Disebutkan bahwa alas Bonggan sebenarnya adalah kota gaib dengan banyak mahluk halus yang tinggal di dalamnya. Selain sering membuat pengendara tersesat, alas Bonggan disebutkap pula sebagai lokasi pemujaan para pencari pesugihan.
9. Tikungan Amoy
Tikungan Amoy terletak di Desa Bandar Baru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Di siang hari jalan ini banyak dilalui warga dan wisatawan.
Namun usai adzan maghrib, tikungan amoy menjadi lokasi yang menyeramkan. Banyak cerita beredar tentang keberadaan hantu wanita yang kerap menampakkan diri ke sejumlah pengendara. Tidak mencelakai, hantu tersebut kadang hanya membuat mesin pengendara yang melintasi jalan tersebut mati.
Ada juga cerita hantu perempuan itu masuk ke dalam mobil, sehingga supir memutuskan untuk melarikan diri dari kendaraannya.
10. Jalan Pantura
Pantura adalah jalur yang rawan kecelakaan dijuluki jalur tengkorak. Satu lokasi angker yang terkenal adalah di jalur Subang hingga Ciasem.
Di area tersebut banyak cerita tentang kuntilanak. Seorang pengendara truk yang biasa melintasi daerah tersebut di malam hari melihat perempuan menyeberang. Ia pun mengerem dan menghentikan kendaraannya, namun perempuan tersebut terbang dan tertawa.
Ada juga cerita yang menyebut kuntilanak di jalan itu berdiri menatap pengemudi. Tatapan tajam mahluk halus tersebut mampu membuat pengemudi terlena dan brak, bisa saja terjadi kecelakaan.
11. Alas Roban
Jalan Batang menuju Weleri,,, letaknya di weleri
Jlannya berkelok2 dan naik turun,, dan berada di tengah hutan, namanya alas roban,,, banyak juga tejadi kecelakaan disana apalagi truk2 besar kerap terguling karena kondisi jalannya yang sempit dan berkelok-kelok.
konon dulu waktu jaman penjajahan alas roban menjadi tempat buang mayat gan. ane pernah diceritain nih ma seorang supir mobil carteran. dulu dia pernah bawa penumpang ke jakarta kan lewat jalan situ,, pas dini hari lewat situ tiba2 penumpang yg duduk didepan ketakutan gan puka pucat dan gemetaran sampai gag bisa ngomong, baru ketika udah keluar dr alas roban dia baru mw cerita apa yg dia liat sampai ketakutan seperti itu. teryata dia lihat sekempulan orang nyebrang jalan tpi gag ada kepalanya, kepalanya mereka bawa ditangan. . dan mobil yg mereka tumpangi itu sempat menabrak orang2 tanpa kepala itu. untung supirnya kagag liat,,, klo liat bisa jdi tu sopir hilang kendali dan bisa kecelakaan,,,,
bu dhe ane juga dulu pernah ngalamin waktu perjalanan pulang dr jakarta ke temanggung pakai bus malam, kan pasti lewat situ. nyampe alas roban biasanya sekitar jam 3'n dini hari. bu dhe ane liat hantu lolipop (pocong) gan dipinggir jalan.
gag hnya makluk hlus aja yg bikin serem alas roban gan, katanya klo malem banyak begal sama bajing loncat disana,, maklum jalur ini sering dilewati sma truk2 besar yang membawa banyak muatan.
12. Jalan Cadas Pangeran
Adalah nama suatu tempat, kira-kira enam kilometer sebelah barat daya kota Sumedang, yang dilalui jalan raya Bandung—Cirebon.
Pemberian nama ini terkait dengan pembangunan Jalan Raya Pos Daendels yang melintasi daerah ini. Karena medan yang berbatu cadas, lima ribuan jiwa pekerja kehilangan nyawanya. Hal ini membuat marah penguasa Kabupaten Sumedang, Pangeran Kusumadinata IX (1791-1828) yang lebih populer dengan sebutan Pangeran Kornel, dan ia memprotes Daendels atas kesemena-menaan dalam pembangunan jalan itu.
Sejak dulu kawasan Cadas Pangeran dikenal sebagai lokasi pembuangan mayat. Bahkan ketika musim pembunuhan misterius (Petrus) pada tahun 1980-an, hampir setiap pekan warga menemukan mayat dalam karung di kawasan yang dulu terkenal sepi dan angker dengan tikungan serta jurang yang mengangga tersebut.
Namun sejak Cadas Pangeran diperlebar dan diberi penerangan sejak tahun 1990-an, kondisinya jadi terang menderang dan tak sepi lagi. Mayat yang dibuang di lokasi tersebut jadi jarang terjadi. Kalaupun ada penemuan mayat, kondisi hancur dan menyebarkan bau bangkai karena dibuang ke jurang
Penemuan mayat hanya seseklai saja ditemukan di Cadas Pangeran. Itu juga lokasinya bukan di Jalan Cadas Pangeran bawah tapi di Jalan Cadas Pangeran atas. "Jalan Cadas Pangeran atas itu sepi dan jarang dilewati orang, terutama malam hari," kata beberapa warga Singkup.
13. Tanjakan Emen
Terletak di Di Ciater, Subang terdapat turunan atau tanjakan Emen. Kata “Emen” menjadi legenda di kalangan supir atau warga sekitar. Diapit dua obyek wisata, yakni Tangkubanparahu dan pemandian Ciater yang masuk wilayah Kab. Subang.
Menurut cerita di kalangan warga, alkisah Emen dikenal supir pemberani. Emen mengemudikan oplet jurusan Bandung-Subang mengalami naas saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang pada tahun 1964. Kendaraanya terbalik dan terbakar. Naas bagi Emen, dia terbakar hidup-hidup hingga tewas. Konon saat itu, Emen-lah dikenal satu-satunya sopir berani mengemudikan kendaraan di malam hari.
Kini petaka sering terjadi di tanjakan ini. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini. Begitu juga menurut pengakuan warga, kejadian aneh-aneh seperti mogok disertai kesurupan sering dialami sopir atau penumpangnya. Anehnya, kendaraan yang mogok terjadi apabila seseorang yang melalui jalan itu bersikap sompral dan sombong.
Menurut kepercayaan warga, kejadian itu hilang begitu saja, kala sebatang rokok dinyalakan dan dilempar ke pinggir jalan sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen. Konon dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi. Pangkal penyebab kecelakaan ini sebenarnya posisi turunan atau tanjakan Emen terbilang cukup ekstrim. Dengan kemiringan sekitar 45-50 derajat sepanjang kurang lebih 2-3 km ini jalan ini memiliki tikungan tajam memaksa supir piawai dan ekstra hati-hati memegang kemudi. Kini tanjakan Emen telah diperlebar. Dua jalur menanjak dan satu lajur menurun. Dua lajur menanjak memberi kesempatan bagi pengemudi berkonsentrasi menjaga laju kendaraannya saat mendaki. Sementara satu lajur menurun agar supir tetap berhati-hati menjaga keseimbangan gas dan rem sehingga mobil tetap terkendali.
Kini di sepanjang tanjakan ini sudah tidak sesunyi dulu. Selain ramai penjaja makanan, juga bengkel darurat pun tersedia, seperti servis kopling, rem, bensin atau tambal ban.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment