Rahasia Sakit Kepala yang Tidak Boleh Diabaikan

Enam Jenis Sakit Kepala yang Tidak Boleh Diabaikan

T.E. Holt, M.D., seorang dokter di University of North Carolina School of Medicine, menulis tentang penyakit paling umum di dunia: sakit kepala. Hampir semua manusia pernah mengalami sakit kepala dalam hidupnya. Ada beberapa jenis sakit kepala yang paling sering ditemui:

Sakit kepala tegang: Ini merupakan sakit kepala yang paling umum terjadi, dengan rasa nyeri menyerang bagian atas kepala Anda. Sakit kepala jenis ini sering kali diakibatkan oleh stres dan kurang tidur, umumnya tidak menghambat aktivitas, biasanya hilang dalam waktu semalam dan dapat dengan mudah diobati menggunakan ibuprofen, asetaminofen, atau aspirin.

Sakit kepala sebelah atau migrain: Migrain cenderung menyerang salah satu sisi kepala, dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Sakit kepala jenis ini biasanya ditandai dengan sensitivitas terhadap suara dan cahaya. Saat migrain menyerang, Anda dapat mengatasinya dengan obat jenis ibuprofen atau aspirin, dan asetaminofen.

Sakit kepala kluster: Sakit kepala yang satu ini merupakan sakit kepala hebat yang menyerang di balik salah satu mata, dan mencapai puncaknya setelah satu jam, setelah itu menghilang, namun sehari atau beberapa hari kemudian kembali menyerang. Hal ini berlangsung selama beberapa pekan, dan kemudian terhenti selama beberapa bulan. Banyak obat sakit kepala kluster, termasuk beberapa obat migrain.

Menurut Dr. Holt, kabar baik mengenai sakit kepala di atas adalah penyakit tersebut sama sekali tidak berbahaya. Tapi tidak semua sakit kepala merupakan sakit kepala ringan. Berikut adalah enam pertanda jika sakit kepala Anda ternyata serius dan berpotensi mematikan.

1. Sakit kepala seperti sambaran petir: Jika sakit kepala menyerang Anda dan rasanya seperti ditusuk-tusuk, kemudian berubah menjadi sakit kepala terburuk yang pernah Anda alami, segera ke rumah sakit. Efek dari sakit kepala jenis itu memang tidak lama, tapi hampir semuanya bisa berkibat fatal dengan sangat cepat, di antaranya aneurisma, stroke dan meningitis, kata Dr. Holt.

2. Sakit kepala karena berolahraga: Jika sakit kepala muncul dengan cepat dan rasanya luar biasa sakit setelah mengerahkan tenaga fisik, segeralah pergi ke dokter. Mungkin efeknya tidak berbahanya, ujar Dr. Holt. Tapi itu bisa memicu terjadinya pendarahan subarachnoid.

3. Sakit kepala yang merambat ke leher Anda: Sakit kepala ringan hanya terasa di kepala Anda, ujar  Dr. Holt. Sakit kepala yang merambat ke mana-mana bisa berarti meningitis dan pendarahan. Jadi segera telepon layanan darurat, khususnya jika sakit kepala Anda disertai demam, infeksi, ruam gatal, dan membuat Anda kesulitan berpikir.

4. Sakit kepala yang tak habis-habis: Sakit kepala yang datang dan pergi selama berhari-hari - dengan demam ringan, gangguan penglihatan dan nyeri pada salah satu pelipis Anda - seringkali merupakan gejala dari peradangan pembuluh darah, dan bisa mengakibatkan kebutaan jika tidak segera diobati. Segera temui dokter Anda, saran Dr. Holt.

5. Sakit kepala yang menular: Seluruh anggota keluarga Anda berada di rumah pada suatu sore. Semakin lama, Anda tiba-tiba mengalami sakit kepala yang semakin memburuk. Jika lambat laun anggota keluarga Anda juga mengalami sakit kepala serupa, segera pindahkan semua orang ke luar ruangan. Kemungkinan ada kerusakan dalam perangkat rumah yang mengeluarkan karbon monoksida. Jika Anda sudah berada di luar rumah, hubungi pemadam kebakaran untuk mencari sumber masalah. Sakit kepala Anda pasti akan hilang dalam waktu beberapa jam.

6. Sakit kepala saat Anda bangun tidur
Anda harus memperhatikan jika sakit kepala Anda semakin memburuk selama beberapa pekan ke depan, ucap Dr. Holt, atau jika sakit kepala semacam itu terjadi setiap Anda bangun pagi. Itu merupakan pola klasik untuk sakit kepala yang perlahan-lahan semakin memburuk. Jika ini terjadi, memang tidak perlu buru-buru pergi ke Unit Gawat Darurat, tapi Anda setidaknya harus segera periksa ke dokter dan minta jadwal untuk MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Waspadai Sakit Kepala Kluster!

Sakit kepala kluster berbeda dari migrain, stres, serta sakit kepala yang berhubungan dengan hormon dan bisa menjadi benar-benar menyakitkan. Namun tenang saja, karena ada beberapa pilihan pengobatan dan bantuan yang tersedia.

Kita semua pernah mengalami beberapa bentuk sakit kepala. Mungkin kita terlalu banyak meminum kopi, kurang mengonsumsi air, atau mengalami pilek setelah demam.

Namun sakit kepala kluster lebih nyeri dibandingkan sakit kepala lainnya. Para penderita wanita menggambarkan rasa sakitnya sebanding dengan rasa sakit saat melahirkan, dan sekitar setengah dari penderitanya terpaksa berhenti bekerja guna mencoba dan mengendalikan kondisi mereka.

Beberapa penderita bahkan ingin melakukan bunuh diri. Karena begitu kuatnya rasa sakit yang dialami, membuat sakit kepala ini mendapat julukan yang buruk “sakit kepala bunuh diri”.

Apakah sakit kepala kluster itu?
Sakit kepala kluster biasanya terasa lebih hebat pada satu sisi kepala, dan berlangsung antara 15 menit sampai beberapa jam. Penyakit itu sering membuat orang terbangun dari tidur dan penderita cenderung mengalami 3-12 serangan dalam satu episode. Satu dari seribu orang di Inggris baik anak-anak dan orang dewasa sama-sama pernah mengalami rasa sakit begitu parahnya, yang membuat mereka meratap atau mengerang kesakitan selama serangan. Mereka juga terkadang membenturkan kepalanya ke dinding atau mondar-mandir di dalam ruangan.

Sekitar 85 persen penderita mengalami serangan episodik, yaitu saat mereka mengalami serangan selama tiga sampai empat bulan dalam setahun. Namun 15 persen sisanya adalah penderita kronis, yang mendapat serangan hampir setiap hari.

Apa sebabnya?
Sakit kepala kluster tampaknya sering terjadi saat musim gugur, namun para ahli kesehatan masih belum dapat memastikan mengapa terjadinya pada bulan-bulan tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sakit kepala kluster yang disebabkan oleh kelainan hipotalamus, bagian dari otak yang menghubungkan sistem saraf dengan kelenjar tubuh.

Namun bila migrain dan sakit kepala lainnya sering dapat dikaitkan dengan penyebab yang spesifik, tidak demikian sakit kepala kluster. Tidak ada penyebab khusus yang teridentifikasi dari penyakit tersebut.

Bagaimana mengatasinya?
Sakit kepala kluster tidak mengancam nyawa penderitanya, dan dapat diredakan dengan suntikan sumatriptan (sejenis obat penghilang nyeri), yang dapat menghentikan rasa sakit dalam beberapa menit, atau dengan terapi oksigen.

Namun, suntikan hanya dapat diberikan beberapa kali dalam sehari, dan ketergantungan pada oksigen dapat membatasi penderita untuk hanya dapat tinggal di rumah. Salah satu penderita, Val Hobbs, terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena kondisinya. Dia mengatakan: "Kami [penderita] harus berpikir terlebih dahulu, kami memastikan bahwa kami memiliki obat-obatan, hal yang menyulitkan jika kami pergi ke luar negeri."

"Kami hidup dalam ketakutan mengetahui bahwa serangan tersebut suatu saat akan terjadi, namun kami tidak tahu kapan, di mana, berapa lama, atau seberapa sering."

Diagnosis
Meskipun dengan kondisi yang parah, salah satu tantangan terbesar bagi banyak penderita adalah mendapat diagnosis lebih awal. Banyak yang mengeluh bahwa dokter gagal untuk mengenali gambaran dari serangan menyakitkan yang mereka alami, berpikir bahwa mereka menderita migrain dan menurut Mike Pollock, ketua dari Organisation for the Understanding of Cluster Headaches, tidak ada kesadaran yang cukup terhadap kondisi tersebut, "Praktisi kesehatan berpikir bahwa itu hanya sakit kepala lainnya. Hal yang dapat memakan waktu hingga empat tahun untuk mendiagnosisnya."

Nona Hobbs mengalami serangan sejak berusia 10 tahun, namun tidak terdiagnosis sampai dia berusia 51. "Selama bertahun-tahun saya diberitahu bahwa itu adalah migrain pra-menstruasi, migrain setelah melahirkan, migrain setelah menopause, sinusitis, atau septum yang menyimpang," ungkapnya.

Akibatnya, banyak penderita bergantung pada forum online seperti Ouch atau US-based Cluster Busters untuk meminta saran dan dukungan moral.

Pengobatan masa depan
Kabar baik bagi penderita adalah bahwa perawatan baru bisa dilakukan di dalam pipa. Gamma-core, yang bekerja dengan cara merangsang sistem saraf, saat ini sedang diuji dan dikembangkan guna mengukur efektivitasnya dalam mengobati sakit kepala kluster dan menurut Mike, hasilnya sudah sangat menjanjikan.

Jika berhasil, alat itu bisa memberikan perubahan bagi kehidupan ribuan orang yang selama ini hidup dalam kondisi yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan, dan dianggap jauh lebih murah dibandingkan suntikan sumatriptan. Sampai saat itu tiba, para penderita disarankan untuk mencari bantuan dari dokter mereka, kunjungi ahli saraf spesialis jika merasa tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, dan agar tidak merasa menderita sendirian.

Cara Natural Hilangkan Sakit Kepala Tanpa Obat

Sakit kepala pasti pernah dialami setiap orang. Tak sedikit yang ketergantungan dengan obat pereda pusing. Padahal, ada cara lebih natural untuk mengusir gangguan pada organ tubuh ini. Berikut cara mudah menghilangkan sakit kepala tanpa obat.

Dinginkan
Banyak orang menemukan bahwa beberapa jenis sakit kepala, terutama migrain, merespon baik terhadap rasa dingin. Bungkus beberapa es di kantong kecil atau sayuran beku di handuk kering. Letakkan di atas dahi Anda dan biarkan selama 15 menit. Setelah itu lepaskan selama 15 menit.

Hangatkan diri
Rasa hangat juga memiliki kekuatan untuk menghentikan sakit kepala, terutama yang disebabkan ketegangan otot di bagian leher dan bagian belakang kepala. Tempatkan sekantong air hangat di leher dan bagian belakang kepala. Anda juga bisa mandi dengan pancuran air hangat, biarkan air mengalir di bagian belakang leher Anda. Pastikan air tidak terlalu panas karena ini justru menyebabkan ketidaknyamanan bahkan membakar kulit Anda.

Pijat
Sebuah pijatan lembut bisa membantu menghilangkan rasa sakit kepala. Gunakan ujung jari Anda untuk menggosok bagian belakang leher, pelipis, kulit kepala dan bahu. Rasa sesak di daerah ini bisa menyebabkan sakit kepala yang Anda alami. Untuk hasil maksimal, Anda bisa meminta bantuan seseorang untuk memijat Anda.

Tidur
Cara ini bisa memberikan fase istirahat dari rasa sakit di kepala Anda. Saat Anda bangun, Anda menemukan bahwa ketidaknyamanan itu telah berkurang. Tidur biasanya sangat membantu untuk migrain. Cari tempat tenang untuk berbaring dan matikan lampu. Jika Anda tidak bisa tidur, cobalah untuk beristirahat dengan tenang.

Teknik relaksasi
Stres dan kecemasan bisa menyebabkan sakit kepala berkepanjangan. Namun dengan latihan relaksasi bisa meringankan hal itu. Cobalah salah satu dari teknik relaksasi ini untuk menghilangkan sakit kepala Anda.

* Berbarinnglah terlentang di ruang yang gelap dan tenang. Tegangkan otot-otot di kaki, setelah itu biarkan riles. Lakukan hal yang sama untuk kaki bagian bawah dan paha. Pindahkan semua cara itu ke tubuh Anda, tegangkan dan rilekskan.

* Anda duduk atau berbaring dalam posisi nyaman, setelah itu tutup mata dan bayangkan diri Anda sedang berada di lingkungan yang menenangkan, seperti padang rumput yang hangat atau pantai yang sepi. Bayangkan angin menerpa kulit Anda dan baunya di sekitar Anda. Meskipun Anda berimajinasi, tarik nafas dalam-dalam dan rasakan udara yang keluar masuk tubuh Anda.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :