Misteri Api Siluman Gunung Kidul

Api Misterius Teror Warga di Gunung Kidul

Yogyakarta - Lima keluarga di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul resah. Sudah beberapa waktu, ada api misterius yang meneror mereka. Api misterius itu tiba-tiba muncul dan membakar perabotan rumah. Yang bikin aneh, walau listrik sudah dimatikan, api terkadang muncul dan membakar perabotan rumah secara bergantian.

Lima rumah milik lima keluarga adalah milik Ladino Tukijem, Jumiran, Pardal dan Sukirah. Mereka tinggal berdekatan dan masih mempunyai hubungan kekeluargaan.

Akibat teror api misterius ini, seluruh anggota keluarga sudah beberapa hari terakhir ini tidak berani tidur di dalam rumah. Semua perabotan seperti almari, meja, kursi, tempat tidur, kasur hingga peralatan di keluarkan dari dalam rumah. Mereka pun memasak atau aktivitas dapur berada di halaman.

"Kejadian pertama pada tanggal 18 September lalu. Terakhir pada hari Selasa (29/9)," ungkap Ladino kepada wartawan, di depan rumah, Kamis (1/10/2015).

Dia kemudian menceritakan secara detil peristiwa yang meneror seluruh anggota keluarganya selama lebih kurang 2 minggu terakhir ini. Kejadian pertama di rumah Ladino, api sempat sebuah kasur dan dapur.

"Saat kejadian keluarga ada di luar rumah, tiba-tiba kasur terbakar," ungkapnya.

Setelah kajadian pertama, kemudian disusul kejadian lainnya seperti barang-barang elektronik, televisi juga terbakar. Padahal semua aliran listrik juga sudah dimatikan. Setiap hari setelah kajadian tersebut, semua keluarga baik siang maupun malam, mereka tidur dan beraktivitas tanpa listrik.

"Semua ketakutan dan listrik semuanya sudah dimatikan," katanya.

Teror Api Misterius di Gunung Kidul, Panci Alumunium Terbakar Sampai Meleleh


Yogyakarta - Sampai dengan hari ini, Ladino, Tugiyah dan keluarga yang lain masih terteror dengan adanya api misterius yang membakar beberapa perabotan rumah mereka. Sebab, mereka tidak tahu darimana asal muasal api yang membakar tersebut.

Ladino kemudian menunjukkan beberapa barang perabotan rumah yang terbakar sejak peristiwa pertama tanggal 18 September 2015 lalu. Sebuah pesawat televisi terbakar hangus hingga casing dan tabungnya meleleh. Ada meja tamu kecil dan perabotan terbuat dari kayu lapis juga tampak hangus terbakar. Sebuah almari kecil  panjang 1,8 meter tinggi 8 cm terbuat dari kayu jati untuk menyimpan pakaian juga terbakar dibagian belakang.

Semua barang-barang yang terbakar saat ini hanya dibiarkan teronggok di depan rumah. Sedangkan barang-barang yang bisa diselamatkan seperti almari dan meja kursi tamu diletakkan di depan di sisi yang lain.

"Ini panci untuk memasak, kondisinya sampai hancur leleh dan tinggal separuh," kata Ladino.

Dia mengatakan sampai saat ini semua barang-barang milik kelima anggota keluarga lainnya dikeluarkan semua dan dikumpulkan di depan halaman. Kegiatan memasak engan menggunakankayu bakar juga dilakukan di samping rumah. Sedangkan kondisi dalam rumah saat ini sudah kosong karena semua barang-barang sudah dikeluarkan.

"Kami semuanya kumpul didepan rumah setiap hari. Kasur dan tikar juga dikeluarkan. Kalau malam kumpul depan teras rumah dan ada yang tinggal menumpang tidur sementara di rumah keluarga lain yang agak jauh," katanya.

Dia kemudian mengajak media untuk memasuki semua ruangan atau kamar-kamar yang sudah kosong. Almari pakaian hanya ditempatkan di teras rumah. Dia pun mengajak menuju rumah keluarga lainnya yang berada di belakangnya. Semua perabotan rumah juga sudah dikeluarkan. Sedangkan anggota keluarga hanya duduk diteras.

"Sebagian besar bangunan rumah sudah tembok batako. Yang pakai kayu hanya dapur dan satu rumah saja," kata Ladino didampingi Tugirah.

Sementara itu Tugirah mengaku keluarga sampai saat ini masih khawatir terjadinya kebakaran. Meski semua perabotan rumah sudah dikeluarkan.

"Terakhir terjadipada hari Selasa tanggal 29 September kemarin. Kami semua tidak tahu karena berada di luar rumah dan tahu-tahui ada api besar dan dipadamkan dengan menyiramkan air saja," katanya.

Teror Api Misterius di Gunung Kidul, Kisah Ladino dan Bayangan Hitam di Gua


Yogyakarta - Teror api misterius sampai hari ini masih membayangi kelima keluarga di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Beberapa perabotan rumah mereka terbakar tanpa diketahui sumber penyebabnya.

Ladino bersama istri Tugiyah berharap peristiwa ini segera berakhir sehingga seluruh anggota keluarga dan kerabat lainnya merasa tenang. Dia mengaku selama ini merasa tidak tenang karena peristiwa menjadi sorotan tetangga sekitarnya.

"Kami nggak tahu apa sebab-sebabnya semua ini," kata Ladino kepada wartawan di rumahnya, Kamis (1/10/2015).

Dia bercerita sebelum peristiwa ini terjadi, istrinya Tugiyah bersama kakak dan adiknya mencari rumput untuk pakan ternak di sebuah mulut Gua Sabi di selatan dusun. Letak gua tersebut sekitar 1 km arah selatan rumahnya. Gua yang terletak di perbukitan kapur tersebut memang banyak pakan hijauan untuk terbak warga.

"Menurut cerita istri saya, saat berada di depan mulut gua tiba-tiba melihat banyangan hitam tapi tidak tahu wujudnya," ungkap dia.

Bayangan hitam menurut penuturan istrinya itu ada sinar warna merah. Setelah mengambil tanaman untuk pakan ternak, mereka kemudian pulang ke rumah.

"Setelah sampai rumah, beberapa saat kemudian ada kejadian aneh. Beberapa perabot rumah ada yang terbakar," katanya.

Menurutnya beberapa perabot rumah yang terbakar itu tidak diketahui sumber api yang membakarnya. Semua barang yang terbakar bisa dipadamkan dengan disiram air.

"Ada panci, kasur, televisi, meja. Bahkan handuk yang ada rumah yang masih agak basah pun terbakar," kata Ladino keheranan.

Dia menambahkan semua anggota keluarga dan tetangga juga sudah mengundang seorang ustad untuk melakukan doa bersama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lagi. Namun tidak membuah hasil. Peristiwa terakhir masih ada rumah keluargalainnya yang juga ikut terbakar di gorden dekat jendela.

Dugaan PLN soal Api Misterius yang Hanguskan Perabot Rumah Ladino

Yogyakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero belum turun tangan menyelidiki kasus terbakarnya sejumlah peralatan rumah tangga di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sampai saat ini belum ada laporan yang diterima PLN Gunungkidul.

"Belum ada laporan dari warga yang melapor soal kasus di Gunungkidul," ungkap Humas PT PLN Persero wilayah DIY, Kardiman, kepada detikcom, Jumat (2/10/2015).

Kardiman mengatakan pihaknya mengikuti perkembangan kasus yang menimpa keluarga Ladino dan keluarga lainnya melalui media massa. Namun sampai saat belum menurunkan tim untuk menyelidiki secara langsung.

"Kami mengikuti perkembangan kasus itu dari pemberitaan di media. Belum ada petugas yang turun langsung di sana," katanya.

Menurut Kardiman, pihaknya belum bisa memastikan sebab-sebab terjadinya kasus terbakarnya sejumlah perabotan rumah seperti barang elektronik dan perkakas rumah tersebut. Barang-barang yang terkabar tidak satu kali, namun berulang kali dalam selang waktu beberapa hari.

"Kita belum tahu apakah hal itu disebabkan oleh faktor over voltage atau ada hal lain. Harus diperiksa secara detail misalnya kabel-kabel yang ada di dalam rumah tersebut," katanya.

Dia mengatakan kalau PLN akan turun ke lapangan, hanya akan memeriksa sebatas dari tiang listrik hingga meteran yang terpasang di rumah tersebut. Sedangkan instalasi atau kabel-kabel yang terpasang adalah hak sepenuhnya konsumen.

Api misterius di rumah Ladino mulai muncul pada 18 September 2015 lalu. Sebuah pesawat televisi terbakar hangus hingga casing dan tabungnya meleleh. Meja tamu kecil dan perabotan terbuat dari kayu lapis juga hangus. Selain itu, lemari kecil panjang 1,8 meter tinggi 8 cm terbuat dari kayu jati juga terbakar di bagian belakang. Tak diketahui bagaimana perabot terbakar dan dari mana api muncul.

Sejumlah Paranormal Bantu Ungkap Api Misterius di Gunungkidul


Gunungkidul - Kasus teror api misterius yang menimpa lima keluarga di Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah paranormal dari luar Gunungkidul datang untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

Meski teror tersebut terakhir kali terjadi pada hari Kamis (1/10/2015), namun perasaan khawatir masih menyelimuti keluarga Ladino, Pardal, Tugiyah, Jumirah dan Tukijem. Mereka saat ini masih tinggal di luar rumah yakni di bawah pohon petai berdekatan dengan semua perabotan yang dikeluarkan dari dalam rumah. Semua perabotan juga masih berada di luar rumah. Aliran listrik juga masih dimatikan.

"Kondisi masih seperti kemarin, meski tidak muncul api yang membakar. Tapi kami masih was-was saja," ungkap Ladino kepada wartawan, di rumahnya Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Semanu, Senin (5/10/2015).

Menurut dia, keluarga juga sudah meminta tolong kepada seorang ustad untuk melakukan doa bersama di rumah tersebut. Selain itu ada beberapa orang yang mengaku sebagai paranormal yang sukarela membantu untuk mengusir hal-hal negatif yang ada di sekitar rumah Ladino dan kerabat lainnya.

"Ada yang dari Yogyakarta, Klaten dan Gunungkidul sendiri. Mereka datang sendiri ke sini. Terakhir hari Minggu kemarin dari Klaten," kata Ladino, suami Tugiyah itu.

Menurutnya, mereka datang secara sukarela dan ingin membantu saja. Anggota keluarga lainnya juga tidak mempermasalahkan bila ada orang lain yang membantunya. Saat datang, mereka juga tidak meminta syarat-syarat tertentu. Semua hal atau awal mulai kasus ini muncul juga diceritakan semuanya, mulai dari kegiatan mencari rumput di gua Cabe di selatan dusun hingga munculnya api yang membakar perabotan di dalam rumah.

"Kami hanya ngomong soal kondisi terakhir yakni peristiwa terbakar pada hari Kamis lalu. Setelah itu mereka berdoa di teras rumah saja dan sempat melihat sekeliling dan dalam rumah," katanya.

Dia berharap peristiwa segera berakhir. Sebab sampai hari ini, Ladino yang berjualan bakso di wilayah Berbah Sleman itu belum sempat bekerja. Dia menambahkan saat kejadian terakhir pada hari Kamis (1/10/2015) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, kain basah yang diletakkan di dekat tempayan juga terbakar. Saat kejadian posisi kain agak basah yang terbakar jauh dari aliran listrik, tidak ada kegiatan memasak di dapur.

"Saya tahunya ada bau hangus saja, setelah ditengok ke belakang, ternyata ada kain terbakar. Kami ingin keluarga tenang, bisa bekerja lagi seperti biasa. Jangan sampai masalah ini terus jadi ada semacam tudingan miring kepada kami," kata dia.

Seperti diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyatakan secara ilmu kebencanaan dan penelusuran di lokasi, tidak ditemukan sumber api yang bisa menimbulkan kebakaran. Misalnya hubungan arus pendek atau korsleting di jaringan listrik di dalam rumah, api di pembakaran tungku, dan puntung rokok.

Polisi Turun Tangan soal Api Misterius, Sempat Usir Warga dari Rumah Ladino

Yogyakarta - Selama dua hari terakhir ini, ratusan warga datang bergantian di sekitar rumah Ladino (46) tempat munculnya kasus api misterius yang meneror lima keluarga tersebut. Mereka ingin menyaksikan dan mencari informasi/berita mengenai sebab-sebab kasus api misterius yang terjadi Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau menimbulkan keresahan, aparat kepolisian pun sempat membubarkan ratusan warga yang berdatangan di tempat itu.

"Dua hari kemarin, banyak orang dari luar desa atau wilayah sini yang datang ke rumah Pak Ladino," ungkap anggota Bintara Pembinaaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), Semanu, Bripka Sukasno kepada wartawan, Selasa (6/10/2015).

Menurut dia, pada hari Sabtu dan Minggu malam kemarin, jumlah orang yang berdatang banyak sekali. Hingga pukul 21.00 WIB ratusan orang datang bergantian di dekat rumah Ladino, persisnya sebelah utara rumah. Mereka datang sebagian menggunakan sepeda motor. Setelah mereka duduk bergerombol di dekat rumah tersebut dan ada yang duduk di sekitar jalanan dusun.

"Mereka pakai motor dan diparkir di sepanjang jalan menuju rumah," ungkapnya.

Menurutnya warga sekitar yang menjadi tetangga keluarga Ladino juga merasa terganggu karena tidak bisa istrirahat di malam hari. Sepeda motor berseliweran masuk ke dusun. Sementara itu keluarga Ladino bersama keluarga lainnya yang tinggal di luar rumah dan tetangga sekitar butuh ketenangan.

"Mereka oleh anggota Polsek Semanu dan Koramil Semanu berkumpul di dekat tempat itu kami minta menyingkir atau pulang, karena sudah malam dan bisa menganggu ketenteraman warga," katanya.

Dia mengatakan saat diminta menyingkir ada yang tidak mau dan ada yang langsung menyingkir. Namun ada pula yang tetap nekat hanya berpindah tempat atau lokasi duduk bergerombol. Alasannya ada yang ingin melihat munculnya api tersebut. Padahal berdasarkan laporan warga, api tersebut justru muncul di siang hari, bukan malam hari.

"Akhirnya semua bisa kita suruh pulang dan meninggalkan dusun karena sudah malam. Keamanan dan ketertiban di dusun sudah jadi tanggung jawab warga dusun yang bertugas ronda," katanya.

Dia menambahkan saat ini aparat keamanan baik kepolisian dan Koramil Semanu bersama aparat pemerintah desa, terus melakukan pemantauan di sekitar lokasi terhadap semua orang yang datang ke sekitar lokasi. Jumlah warga yang datang hari ini juga tidak sebanyak dibandingkan pada malam hari libur kemarin.

"Kami ingin agar tidak menimbulkan keresahan dan menjaga ketenangan warga lainnya," katanya. 

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :