Rahasia Terlarang Jaringan Sukses Bisnis Mama Minta Pulsa

Polisi: Jaringan 'Mama Minta Pulsa' Effendi Terbesar di Indonesia

Jakarta - Polisi telah berhasil membekuk Effendi, bos penipuan berkedok 'Mama Minta Pulsa'. Polisi menyebut jaringan Effendi adalah yang terbesar di Indonesia.

"Ini kan ada 15 orang pelaku, ditangkap secara berurutan. Ini (jaringan Effendi-red) komplotan terbesar di Indonesia," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti saat dihubungi lewat telepon, Kamis (6/11/2015).

Menurut Khrisna, Effendi adalah otak dari penipuan berkedok 'Mama Minta Pulsa' ini. Dia yang mengirimkan pasukan ke berbagai daerah di Indonesia untuk melancarkan aksi tersebut.

"Dia ini yang ngirim orang-orang. Mereka menunggu orang khilaf (sehingga bisa tertipu-red)," imbuh Khrisna.

Khrisna mengatakan, polisi masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan. Termasuk mengungkap apakah ada pelaku-pelaku atau jaringan lainnya selain Effendi.

Effendi dibekuk tim Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kampung halamannya di jalur trans Sulawesi, Malili, Sulawesi Selatan, Selasa (3/11) siang. Sosok yang punya nama alias Lekkeng alias Kenz ini ditangkap atas laporan polisi bernomor LP/3991/IX/2015/PMJ/Ditreskrimum.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, Effendi disergap tim saat mengemudikan mobil Toyota Avanza bernopol DD 8312 XY. Saat disergap, tersangka bersama istrinya berinisial Her dan anaknya.

Penangkapan Effendi adalah hasil pengembangan setelah Jatanras Polda Metro menangkap 8 orang komplotannya. Para komplotannya ini beroperasi di Cianjur, dan sejumlah daerah lainnya di Bandung, Jawa Barat.

Dalam aksinya, para pelaku menyebarkan SMS yang isinya seolah-olah si penerima SMS mendapatkan undian berhadiah dari salah satu bank. Korban yang tergiur dan terpancing untuk menghubungi nomor telepon yang dicantumkan pada SMS tersebut akan dipandu ke ATM yang ujungnya malah mentransfer uang ke rekening tersangka.

Polisi Akan Miskinkan Effendi Si Bos SMS 'Mama Minta Pulsa' dengan Pasal TPPU

Jakarta - Pihak kepolisian tidak hanya akan menjerat Effendi, bos penipuan via SMS dengan pasal KUHP. Polisi juga tengah mengkaji untuk menjerat tersangka dengan TPPU. Effendi memperoleh uang banyak dari hasil penipuan modus sms itu. Rumah mewah, mobil, dan motor dia miliki.

"Kami akan mengkaji untuk bisa dijerat dengan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang)," kata Kasubsit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada detikcom, Jumat (5/11/2015).

Polisi telah menyita puluhan buku rekening dan kartu ATM baik dari tersangka maupun anggotanya. Dari situ, polisi akan mengecek berapa saldo yang dimiliki tersangka dari hasil kejahatan.

"Nanti kita cek dulu," katanya.

Effendi ditangkap di jalur trans Sulawesi pada tanggal 3 November lalu. Polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari tersangka yang dicurigai hasil kejahatan. Kejahatan yang dia lakukan dengan mengirimkan SMS berantai ke sejumlah nomor. Isinya mulai dari pemberitahuan mendapat undian sampai meminta pulsa. Korban yang tertipu akan dibimbing pelaku dengan telepon ke ATM, lalu tanpa sadar mentransfer uang.

Dari tersangka, polisi juga menyita 1 unit mobil Honda CRV warna silver dan 1 unit mobil Toyota Avanza Veloz warna putih, rumah berikut tanah seluas 600 meter persegi berikut perabotan di dalamnya, 1 unit motor Ninja 250 CC dan 1 unit motor Yamaha Mio.

Menelisik Peran Effendi, Si Bos Tipu-tipu SMS 'Mama Minta Pulsa'


Jakarta - Effendi, bos tipu-tipu via SMS modus 'mama minta pulsa' memiliki andil besar dalam aksi kejahatan tersebut. Selain sebagai pengendali, dia juga menjadi 'investor' yang memodali operasional sejumlah anak buahnya.

"Semua perlengkapan dan fasilitas itu diatur oleh bos Effendi ini. Dia yang memodali semuanya, anak buahnya tinggal kerja," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (5/11/2015).

Tidak hanya menyiapkan sejumlah laptop, Effendi juga menyiapkan ratusan buah SIM card yang digunakan sebagai modem untuk mengirimkan SMS pancingan kepada korban. Ia juga menyiapkan fasilitas rumah sewaan bagi anak buahnya untuk 'berkantor'.

"Tersangka juga menyiapkan sejumlah rekening penampungan untuk menampung uang hasil kejahatan," katanya.

Setiap harinya, anak buah Effendi bekerja dari pukul 06.00-22.00 WIB. Sekitar 62 ribu pesan singkat disebar ke nomor-nomor para calon korban.

Sebagai pemodal sekaligus pengendali, Effendi tentu mendapat keuntungan yang paling besar dibanding para anak buahnya.

"Setelah ada korban yang berhasil dipandu ke ATM, misalnya ditransfer Rp 1 juta kemudian ditarik oleh tersangka dan selanjutnya dibagi-bagi 75 persen untuk bosnya dan 25 persen untuk anak buahnya," tuturnya.

Aksi penipuan Effendi Cs ini diduga sudah bertahun-tahun. Tidak mengherankan jika ia bisa hidup bergelimang harta di kampung halamannya di Sulawesi Selatan.

Dari tersangka, polisi menyita 1 unit mobil Honda CRV warna silver dan 1 unit mobil Toyota Avanza Veloz warna putih, rumah berikut tanah seluas 600 meter persegi berikut perabotan di dalamnya, 1 unit motor Ninja 250 CC dan 1 unit motor Yamaha Mio.

Wow! Ini Pundi Harta Bos Tipu-tipu 'Mama Minta Pulsa'

Jakarta - Kekayaan Effendi menggunung setelah dua tahun menjadi bos tipu-tipu 'Mama Minta Pulsa'. Kehidupannya menjadi bergelimang harta.

Effendi mengantongi keuntungan Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per hari setiap melakukan penipuan. Total omzet yang diraih mencapai Rp 5 miliar per tahun.

Dengan 'penghasilan selangit' itu, Effendi mampu membangun rumah mewah di kampung halamannya di Abbanuang Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Wajo, Sulawesi Selatan. Rumah berornamen kayu jati itu berlantai dua dan dibangun di atas lahan 600 meter persegi.

Pria berusia 36 tahun ini mengisi rumahnya dengan furniture berbahan kayu jati dan peralatan elektronik. Tidak hanya itu, Effendi yang hobi sabung ayam ini punya koleksi 2 mobil dan 4 motor.

Begini 3 kisahnya:

Effendi meraup omzet Rp 5 miliar per tahun.

"Sehari keuntungan antara Rp 3 juta sampai Rp 7 juta," kata Effendi kepada wartawan di ruangan penyidik Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Jika rata-rata Effendi sehari mendapat Rp 7 juta dari hasil pencurian maka dalam satu tahun dia diperkirakan memperoleh Rp 5.040.000.000.

"Tapi kan kadang sehari tidak dapat. Itu pun dibagi-bagi sama anak buah saya, saya punya anak buah 5 orang," ujar pria asal Wajo, Sulawesi Selatan ini.

Dari penghasilan yang diperoleh, keuntungan dibagi 75 persen untuk tersangka dan 5 persen untuk anak buahnya. Dia juga membagi keuntungan 7 persen bagi pembuat rekening palsu. "Rekening saya beli dari orang di Jakarta Selatan," imbuhnya.

Effendi mendapat keuntungan lebih banyak karena sebagai pemodal. Ia membiayai operasional hingga peralatan untuk melakukan kejahatan seperti laptop, puluhan modem, sejumlah port modem, kartu SIM Card hingga menyewa rumah sebagai base camp.

"Sewa rumah di Lembang, Bandung itu baru 2 bulan. Kalau peralatannya saya beli nyicil-nyicil. Kalau ditotal sekitar Rp 30 jutaanlah buat laptop dan lain-lain itu," tuturnya.

Rumah panggung

Rumah panggung berornamen kayu jati berdiri megah di atas lahan seluas 600 meter persegi. Di rumah itulah, Effendi alias Keleng (36) bos tipu-tipu 'Mama Minta Pulsa' hidup bergelimang kemewahan.

Rumah mentereng Effendi tepatnya berlokasi di Abbanuang Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Wajo, Sulsel. Rumah itu memiliki luas bangunan 200 meter persegi dengan total luas lahan sekitar 600 meter persegi.

Effendi dibekuk tim Unit II Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dikomandani Kompol Jerry Raymond Siagian di kampung halamannya. Ia  menceritakan asal muasal rumah tersebut. Menurut dia, rumah tersebut tidak dibangun dari uangnya pribadi semata.

"Saya cuma bantuin bangunin bagian bawahnya, itu habis Rp 200 jutaan. Yang atasnya itu mertua saya yang bangun, enggak tahu habis berapa," kata Effendi di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Berdasarkan foto yang diperoleh detikcom dari polisi, kayu jati tidak hanya mendominasi bangunan rumah. Ada bagian rumah yang masih dalam tahap pembangunan di lantai 2. Furniture milik Effendi juga kayu jati.

Melangkah ke dalam rumah itu, furnitur di rumah Effendi seperti kursi, meja, lemari, tempat tidur, hingga bufet juga berbahan kayu jati.
Ada boneka-boneka anak-anak tertumpuk di kursi.

Rumah cantik itu dilengkapi perabotan elektronik seperti kulkas, televisi layar datar 24 inci, mesin cuci dan lain sebagainya. Di kolong rumah terparkir 1 unit mobil Toyota Veloz warna putih yang biasa digunakan Effendi saat beraktivitas.

Effendi mempunyai mobil dan motor.

"Sejumlah kendaraan milik tersangka kami sita sebagai barang bukti dari rumah tersangka," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada detikcom, Kamis (5/11/2015).

Adapun, barang bukti itu yakni 1 unit mobil Honda CRV bernopol D 1156 KQ, 1 unit Toyota Avanza Veloz warna putih bernopol DD 8312 XY, 1 unit motor Ninja 250 warna hitam bernopol DD, motor Yamaha Mio warna putij bernopol DP 2331 CF.

Herry menambahkan tersangka juga memiliki 2 unit mobil dan 4 motor di rumahnya. Seluruh kendaraan tersangka juga ikut disita polisi.

Polisi juga menyita KTP palsu atas nama Heri Gunawan, SIM A dan C atas nama Efendi dan istrinya. "Untuk mobil Toyota Avanza dia beli masih baru, pelatnya palsu. Aslinya pelatnya F," katanya.

Polisi masih melakukan penelusuran barang bukti lainnya. Termasuk rekening tersangka juga masih ditelusuri.

Satu Hari Ada 6 Ribuan SMS Dikirim Komplotan 'Mama Minta Pulsa'

Jakarta - Effendi, bos penipuan SMS 'mama minta pulsa' bisa hidup mewah dari hasil kejahatannya. Itu artinya, apa yang dilakukan Effendi dan anak buahnya sudah banyak makan korban karena SMS yang dikirim juga tidak sedikit. Sebanyak apa SMS yang dikirim Effendi Cs untuk menjaring korban?

"Sehari ada sekitar enam ribuan SMS yang kita kirim," kata Effendi kepada wartawan di ruangan penyidik Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Ada pun, isi pesan singkat yang dikirim oleh Effendi Cs di antaranya:

"Mau Transfer Pakai Bank Apa, atau Tlp dlu ke no sy yg ini 087820088889: T'ks". Atau "Dlm program MANDIRI FIESTA, no rek anda mendapatkan cek Rp 75jt kode PIN 777777FD.INFO klik www.info-undianmandiri.blogspot.com".

Ribuan SMS tersebut bukan dikirim via handphone, melainkan menggunakan laptop. Komplotan menggunakan SIM card sebagai modem pada laptop.

"Dikirim pakai SMS caster di laptop," kata pria berusia 36 tahun ini.

Pria asal Wajo, Sulawesi Selatan ini mengaku nomor calon korban tidak didapat secara khusus. Effendi Cs mengacak kombinasi 9 digit angka dan 'menembaknnya' ke nomor calon lewat laptop.

"Kita nomernya (nomor korban) acak. Ditarik dari Ms Excel 2007. Misalnya 081312321 tinggal ditambahin aja terus ditarik. Kalau tidak masuk (DMD-nya) ya biarkan saja. Itu pakai SMS caster," jelasnya.

Dalam satu hari tersangka mengaku bisa mendapatkan Rp 3 hingga 7 juta dari korban yang tertipu. Keuntungan itu kemudian dibagi dengan dengan 5 anak buahnya dengan prosentasi Effendi 75 persen dan 5 anak buahnya 25 persen.

Bos Penipuan SMS: Sekarang Sudah Enggak Zaman 'Mama Minta Pulsa'

Jakarta - Effendi, bos penipuan SMS mengaku tidak mengirin SMS 'mama minta pulsa' untuk menipu para korbannya. Tetapi menurutnya, konsep penipuan modus 'mama minta pulsa' sudah ketinggalan zaman.

"Itu (mama minta pulsa) sudah enggak zaman," kata Effendi kepada wartawan di ruang penyidik Unit II Subsit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Pria berusia 36 tahun itu mengatakan, masyarakat sekarang sudah tidak percaya dengan konsep SMS 'mama minta pulsa'. Namun, ia tidak memungkiri jika dulu dia pernah melakukan penipuan via SMS dengan modus tersebut.

"Dulu iya pakai itu. Dulu saya cuma ikut-ikutan, waktu belum jadi bos," katanya.

Karena masyarakat sudah mulai tidak percaya dengan SMS 'mama minta pulsa', Effendi Cs kemudian mengubah konsep isi pesan untuk calon korban. Isinya, seolah-olah si pengirim pesan hendak mengirim uang untuk korban.

"Sekarang variasi materi (isi SMS) saya 'mau transfer pakai bank apa'," cetusnya.

Ribuan SMS tersebut tidak dikirim via handphone, melainkan menggunakan laptop. Komplotan menggunakan SIM card sebagai modem pada laptop.

"Dikirim pakai SMS caster di laptop," kata pria asal Wajo, Sulawesi Selatan ini.

Adapun, isi pesan singkat yang dikirim oleh Effendi Cs di antaranya:

Mau Transfer Pakai Bank Apa, atau Tlp dlu ke no sy yg ini 087820088889: T'ks.

Atau

Dlm program MANDIRI FIESTA, no rek anda mendapatkan cek Rp 75jt kode PIN 777777FD.INFOklik www.info-undianmandiri.blogspot.com.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :