Warga Indonesia Dilecehkan, Orang Jepang Cuek Saja
TOKYO - Seorang ibu Indonesia dengan dua anak yang tinggal di Jepang, Weedy Koshino, baru-baru ini kena chikan, pelecehan seksual. Yang membuat dia kesal justru bukan karena kena chikan saja, tetapi ternyata tak ada yang membantu sekelilingnya saat dia minta tolong.
"Saya kesal banget baru-baru ini kena Chikan," paparnya, Rabu (25/6/2014) pagi.
Yang lebih mengesalkan lagi, bukan hanya chikan itu saja. "Saya tak dibantu sekeliling padahal sudah minta tolong ke sekeliling," tambahnya.
Pengalamannya ini Weedy berharap bisa menjadi tambahan info bagi para wanita yang mau ke Jepang.
"Moga memberikan manfaat bagi para wanita di Jepang agar lebih aware," katanya.
Pengalaman menjijikkan seperti mimpi buruk di tengah hari bolong setelah Weedy selesai mengurus perpanjangan paspor di Kedubes RI di Tokyo.
"Setelah selesai, saya melanjutkan perjalanan pulang, menuju Gotanda Stasiun dengan memakai Jalur kereta Yamanote. Lagi menunggu untuk membeli tiket kereta tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk pantat saya. Buru-buru saya menengok ke belakang dan melihat ada seorang pria memakai jaket hitam, celana hitam, rambut curly panjang sampai bawah kuping, umur sekitar 20 tahunan, masih muda. Saya yakin dia yang pegang pantat saya! Lalu saya kejar, dan berhasil saya tangkap bastard itu! Saya tarik jaketnya dengan tangan kanan saya, sedang tangan kiri masih memegang dompet dan uang 1 lembar 1.000 yen, sambil satu tangan memegang tangan orang gila itu, saya berteriak, tasukete!!! tasukete!!! (tolong-tolong) chikan desu!! Chikan desu!!"
Weedy cukup kaget, walau sudah teriak, ternyata orang di sekitarnya tidak ada yang peduli dan tidak ada satupun yang menolong.
"Orang yang ada di sekitar saya terlihat cuek, tidak peduli serta pura-pura tidak tahu tentang kejadian yang sedang berlangsung tadi. Ah ya pasti mereka tidak ingin terlibat jauh dan berfikir akan mengalami masalah. nantinya, entahlah. Hanya rasa sesak di dada, ternyata rasa kemanusiaan di Jepang pun sepertinya sudah sedikit demi sedikit pudar ditelan oleh rasa individualitas yang semakin menjulang tinggi, orang-orang semakin menjaga jarak, tidak ingin ikut campur apalagi dengan kejadian yang bisa membawa masalah bagi dirinya," ungkapnya kesal.
Menurut Weedy, banyak orang di stasiun saat itu.
"Tetapi tidak ada satupun yang bergerak setidaknya membantu saya membawa pelaku itu ke kantor polisi. Wanita dan pria tenaganya beda, dengan sekali tepis, tangan yang sudah memegang jaket si bastard itu pun lepas. Lalu kami kejar-kejaran, dan akhirnya ia berani kabur menyeberang jalan besar, dan saya tidak bisa menyusul karena traffic light sudah merah," lanjutnya dengan kesal.
Pelaku memang tidak tertangkap tetapi Weedy kemudian melaporkan ke kantor polisi terdekat. Setelah diproses agak lama, polisi menyerahkan kamera yang berisi gambar si pelaku.
"Ya Allah alhamdulillah!!! Saya langsung mengiyakan kalau inilah orang itu. Tapi sayangnya ternyata orang itu belum tertangkap. Foto itu diambil dari salah satu kamera seperti cctv yang ada di salah satu gedung yang dilewati si pelaku. Semoga saja tertangkap," katanya.
"Teman saya ternyata ada juga yang terkena chikan. Pelakunya menggesek-gesekkan kemaluannya ke teman saya. Bahkan pernah dipepet pepet sambil melongok dari atas dengan maksud melihat payudaranya, ih jijik banget," katanya. Orang Jepang menurutnya pemalu dan mudah takut.
"Teman Jepang saya hanya berdiam diri sambil gemetaran, bahkan tidak berani berteriak minta tolong, ya itulah alasan kenapa sekarang ini chikan semakin merajalela di Jepang," kata Weedy.
Rahasia Terlarang Pelecehan Seksual Gaya Jepang !!!
investigasi
,
modus operandi
,
reportase
,
seks
,
sex
,
telisik
,
telusur
Edit
0 komentar :
Post a Comment