Serba-serbi Kondom, Ada Layanan Pesan Antar Sampai Kondom Warna-warni
Jakarta - Saat membicarakan kondom, hal yang paling sering terbesit di pikiran banyak orang yakni terkait dengan hubungan seks. Padahal, kondom juga berkaitan dengan hal lain yang tak kalah penting yakni kesehatan.
Nah, dirangkum berikut ini hal-hal unik yang bisa dikulik terkait penggunaan kondom dan terjadi di masyarakat:
1. Penggunaan kondom dan kepuasan bercinta
Studi baru dalam International Journal of Sexual Health menunjukkan pria tidak menilai lebih negatif penggunaan kondom daripada yang dilakukan wanita. Tapi, dalam segi penggunaan kondom, tidak ada perbedaan antara pria atau wanita.
Justru dalam studi ini wanita merasa dirinya bisa dinilai lebih negatif ketika melakukan hubungan dengan pasangannya dan menggunakan kondom. Terutama ketika mereka diminta melakukan seks oral.
Bahkan, penelitian terbaru menemukan bahwa pria dan wanita bisa menikmati seks dengan kondom seperti saat mereka bercinta tanpa menggunakan kondom. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa pasangan tak terlalu memusingkan kenikmatan seksual mereka ketika ingin mencegah kehamilan dengan menggunakan kondom.
2. Layanan pesan antar
Seorang pengusaha Kenya telah meluncurkan layanan pesan antar kondom untuk membantu mengatasi tingginya penularan infeksi HIV-AIDS. Alasannya, karena banyak orang yang terlalu malu membeli kondom secara langsung.
"Sebagian besar dari mereka meninggal akibat AIDS (Acquired immune deficiency syndrome or acquired immunodeficiency syndrome), karena mereka menghindar membeli kondom," tutur Faith Ndiwa, pengusaha Kenya yang membuat layanan pesan antar kondom.
Pada layanan baru ini, kondom biasanya diantarkan dengan menggunakan sepeda motor untuk mengalahkan kemacetan lalu lintas yang terkenal Nairobi.
3. Alat kesehatan
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) didukung SUM (Scalling up for most and risk population) dan dibantu dana dari USAID melakukan Program Pemasaran Sosial Kondom (PPSK). Kondom yang identik dengan pada kenyataannya juga berkaitan erat dengan kesehatan.
"Dalam program ini, kondom dipromosikan sebagai alat kesehatan, bukan alat seks. Penyediaannya juga tidak sama dengan legalisasi prostitusi dan distribusi kondom tidak meningkatkan extra marital sex," kata technical assistant SUM 1 FHI (Family Health Indonesia), Aan.
Program ini dilakukan pasalnya karena Indonesia masih berada pada level epidemik terkonsentrasi yang masih tinggi.
4. Kondom warna-warni
Di Afrika Selatan, Infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus) terus meningkat, sementara pemakaian kondom justru menurun. Untuk mencegah perilaku seks tidak aman, pemerintah membagikan kondom warna-warni ke sekolah dan universitas.
"Kondom standar kurang keren," kata Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Aaron Motsoaledi mengomentari berkurangnya pemakaian kondom di negaranya.
Afrika Selatan memiliki jumlah pengidap HIV positif sebanyak 6,4 juta jiwa, lebih banyak dari negara manapun. Jumlahnya pun meningkat. Survey dari South Africa's Human Sciences Research Council (HSRC) menunjukkan prevalensi HIV meningkat dari 10,6 persen pada 2008 menjadi 12,2 persen di 2012.
5. Pemakaiannya ditentukan karakteristik pasangan
Penelitian yang dilakukan oleh Public Health Service of Amsterdam mengatakan bahwa penggunaan kondom juga dipengaruhi karakteristik masing-masing pasangan. Semakin sering seseorang berhubungan seks, semakin jarang pula ia menggunakan kondom.
Dr Luu Ireland, dari departemen obstetrics and gynecology University of California, Los Angeles mengatakan bahwa penggunaan kondom akan semakin sering ketika seseorang merasa lebih terancam tertular penyakit.
Meski begitu, ia menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini tidak bisa dijadikan referensi tentang penggunaan kondom di belahan dunia lain. Salah satu alasannya adalah karena penelitian tersebut dilakukan di Belanda.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment