Rahasia Terlarang Jurus Selalu Senyum Dan Tertawa

Studi: Tertawa dan Respons Terhadap Hal Lucu Dipengaruhi oleh Gen

Jakarta, Pernahkah Anda memerhatikan orang-orang di sekitar Anda saat melihat sesuatu yang lucu? Ada beberapa orang yang tertawa lebih banyak dan ada juga orang-orang yang malah tidak memberikan respons. Baru-baru ini peneliti menemukan bahwa cara Anda merespons tersebut dipengaruhi oleh gen lho.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cara Anda tersenyum atau tertawa bergantung pada gen yang dimiliki. Peneliti menguji 336 orang dewasa dan menemukan bahwa orang yang memiliki alel yang pendek dari gen 5-HTTLPT tersenyum atau tertawa lebih banyak ketika melihat sesuatu yang lucu, dibandingkan dengan orang yang memiliki alel panjang dari gen tersebut.

"Memiliki alel yang pendek tidaklah buruk atau berisiko. Malah, alel yang pendek memperkuat reaksi emosional pada lingkungan," ucap Claudia Haase, pemimpin penelitian dan juga asisten profesor pengembangan manusia dan program kebijakan sosial di Northwestern University, seperti dikutip dari health.com.

Gen 5-HTTLPR adalah gen yang terlibat dalam pengaturan serotonin yakni kimiawi otak yang memengaruhi depresi dan rasa cemas. Penelitian membuktikan bahwa orang-orang dengan alel pendek menjadi lebih sensitif terhadap situasi emosional.

"Penelitian ini menyediakan gambaran lengkap dari kehidupan emosional seseorang yang memiliki alel yang pendek. Orang-orang dengan alel yang pendek akan berkembang di lingkungan positif dan merasa menderita di lingkungan yang negatif. Sedangkan orang-orang dengan alel yang panjang, kurang sensitif terhadap kondisi lingkungan," jelas Claudia.

Robert Levenson, penulis senior dari penelitian tersebut juga mengatakan bahwa hasil penelitian memberikan gagasan bahwa emosi positif memiliki 'takaran' yang sama dengan emosi negatif jika dirasakan oleh orang dengan alel yang pendek.

"Penelitian ini memberi titik terang pada pentingnya puzzle genetik," ucap Robert yang juga merupakan profesor psikologi di University of California, Berkeley.

Pada penelitian sebelumnya, peneliti menemukan hubungan antara gen dan emosi negatif. Dan untuk pertama kalinya, penelitian ini menghubungkan gen dengan emosi positif. Penelitian ini juga telah dipublikasikan secara online pada 1 Juni di jurnal Emotion.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :