Rahasia Terlarang Sukses Ganti Organ Tubuh

Kisah-kisah Transplantasi Sukses di Dunia, 'Ganti' Mr P Hingga Tengkorak

Jakarta - Transplantasi biasa dilakukan untuk mengganti organ tubuh yang rusak dengan organ baru dari donor. Prosesnya bisa memakan waktu berjam-jam dan belum tentu sukses 100 persen oleh karena itu beberapa yang berhasil bisa dibilang merupakan pencapaian luar biasa.

Tapi seiring perkembangan teknologi medis organ-organ yang bisa ditransplantasi juga semakin banyak. Banyak pencapaian yang sebelumnya tak bisa dilakukan kini menjadi cerita sukses.

Dikutip dari berbagai sumber berikut adalah beberapa kisah transplantasi luar biasa yang sukses dilakukan belum lama ini:

1. Penis

Dokter di Afrika Selatan berhasil menjadi yang pertama sukses melakukan transplantasi penis di dunia. Operasi tersebut dijalankan pada pasien berusia 21 tahun yang kehilangan organ intim setelah penyunatannya berakhir gagal.

Operasi berjalan selama kurang lebih 9 jam pada bulan Desember 2014 dan merupakan proyek pionir antara Tygerberg Hospital di Cape Town dan University of Stellenbosch. Tujuan dari proyek adalah untuk membantu sekitar 250 pria muda Afria Selatan yang setiap tahun kehilangan penis karena menjalani prosedur sunat sembarangan.

"Target kita adalah supaya pasien bisa berfungsi sepenuhnya setelah dua tahun tapi kami terkejut dengan proses penyembuhannya yang cepat," ujar Andre van der Merwe, kepala urologi University of Stellenbosch yang memimpin operasi tersebut.

2. Tengkorak

James Boysen (55) sehari-hari bekerja sebagai pengembang aplikasi dari Austin. Ia mengidap beberapa jenis kanker kulit kepala serta tengkorak sehingga berbagai pengobatan yang dijalaninya otomatis membuat luka menganga sampai otak bisa terlihat.

Pada 22 Mei ia pun menjalani proses transplantasi craniofacial yang dipimpin oleh ahli bedah plastik rekonstruktif Jesse Selber. Operasi memakan waktu hingga sehari penuh di Houston Methodist Hospital.

Karena ini merupakan prosedur yang baru, perencanaan dan koordinasi transplantasi memakan waktu lebih dari dua tahun. Jumlah tenaga kesehatan yang terlibat juga tak sedikit karena ada lebih dari 50 tenaga profesional termasuk di antaranya ahli bedah mikro, ahli bedah saraf, dan ahli bedah rekonstruktif.

3. Tangan

Will Lautzenheiser (40) kehilangan kedua tangan dan kakinya akibat infeksi bakteri streptococcal pada tahun 2011. Namun akhir tahun 2014 ia mendapat kabar gembira karena ada donor langka yang menyumbangkan tangannya.

Tangan yang berasal dari donor anonim tersebut ditanam lewat operasi yang berjalan selama sembilan jam. Sebanyak 35 staf medis termasuk di dalamnya 13 ahli bedah terlibat saat operasi.

Pasca operasi tangan yang masih dibalut perban tersebut dikatakan oleh Lautzenheiser masih belum bisa berfungsi seutuhnya dan hanya baru bisa melakukan beberapa gerakan sederhana. Tapi ia tetap bersyukur karena dapat memiliki tangan yang utuh kembali. Ia mendeskripsikan pengalaman memiliki tangan lagi sebagai hal yang luar biasa dan sulit dipercaya.

4. Jantung mati

Bukan perkara yang mudah melakukan tindakan operasi transplantasi jantung, terlebih dengan menggunakan teknologi canggih untuk 'menghidupkan' kembali jantung yang tak berdetak. Oleh sebab itu, tak heran rumah sakit ini mendapat perhatian dari pemerintah Australia.

Rumah sakit yang dimaksud adalah St Vincent's Hospital, Sydney. Tim dokter dari rumah sakit tersebut pasalnya telah berhasil menggunakan jantung mati yang 'dihidupkan' lagi dengan cairan khusus. Jantung ini kemudian ditransplantasi dan telah menyembuhkan tiga orang pasien. Pasien tersebut antara lain Michelle Gribilas (57), Jan Damen (44) dan seorang pasien lagi yang masih dalam proses pemulihan.

5. Sel indra penciuman

Pada tahun 2014 tranplantasi sel indra penciuman dilakukan oleh ahli dari University College's London (UCL) kepada seorang pria bernama Darek Fidyka (38). Transplantasi dilakukan untuk menyembuhkannya dari kelumpuhan akibat luka tusuk yang ia derita beberapa tahun silam.

Jurnal Cell Transplantation menjelaskan bahwa teknik transplantasi ini merupakan sebuah terobosan terbaru yang melibatkan transplantasi sel dari organ penciuman ke sumsum tulang belakang pasien untuk membangun kembali 'jembatan saraf' antara dua ujung dari tulang belakang yang rusak.

"Kita percaya prosedur ini merupakan terobosan terbaru yang akan dikembangkan lebih lanjut. Ini juga sekaligus akan mengubah sejarah dan memberi harapan baru bagi orang-orang yang lumpuh akibat cedera tulang belakang," kata Geoffrey Raisman, seorang professor sekaligus kepala penelitian di Institute of Neurology, University College's London (UCL).

Setelah mendapat transplantasi, Darek telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Ia bisa berjalan kembali meskipun dengan alat bantu jalan berupa walker berkaki empat.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :