Pria Lebih Suka Bulu Kemaluan Pasangannya Terlihat Sealami Mungkin
Jakarta, Beberapa wanita ada yang rela mendandani bagian intimnya agar terlihat cantik di mata pasangan, mulai mencukur bersih bulu kemaluan hingga menempelkan berbagai hiasan di atas vagina. Sayang, banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya para pria lebih suka yang alami.
Menghilangkan bulu kemaluan dengan lilin atau brazillian wax menjadi trend di kalangan kaum wanita beberapa waktu belakangan. Begitu pula menghiasi vagina dengan aksesoris aneh-aneh atau disebut dengan vajazzling. Para wanita ini melakukannya dengan tujuan membuat pasangan terkesan.
Sebuah survei yang dilansir Daily Mail, menemukan bahwa hampir dua pertiga wanita yang diwawancarai mengaku mengubah penampilan organ intimnya demi menyenangkan suami. Diduga trend tersebut merebak karena beberapa bintang film porno melakukan hal serupa.
Sungguh sayang beribu sayang, upaya yang dilakukan para wanita tersebut nampaknya hanya akan berbuah kekecewaan. Nyatanya, sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa para pria sebenarnya lebih suka organ intim wanita yang alami, tanpa dipermak aneh-aneh.
Survei tersebut dilakukan sebuah perusahaan waxing atau lilin penghilang bulu vagina merk Nads terhadap 1.000 orang pria. Hasilnya menemukan penampilan vagina yang paling populer adalah yang dipangkas dan rapi, namun bukan berarti seluruh bulu kemaluan dihilangkan.
Sebanyak 43 persen pria dalam survei mengaku lebih suka melihat vagina pasangannya terlihat sealami mungkin, namun sedikit dipangkas biar rapi. Hanya 17 persen suka yang suka bulu kemaluan dicukur berbentuk garis kecil, sedangkan 15 persen pria suka apabila bulu kemaluan pasangannya dibentuk menyerupai hati.
Hanya 12 persen pria yang suka melihat vagina pasangannya dihiasi aksesoris. Sebagian besar pria mengatakan lebih suka melihat ada beberapa bulu di dekat vagina pasangannya. Namun yang paling dibenci adalah apabila bulu kemaluan dicukur hingga berbentuk persegi karena terlihat konyol.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment