Rahasia Terlarang Sukses Mendapatkan Foto Bugil Dari Teman di Facebook

Ini Tampang Asli Saeful, Napi yang Peras dan Tipu Ibu-ibu di FB Hingga Bugil

Jakarta - Lapas IIA Subang Jawa Barat kooperatif dengan Polda Kalbar terkait kasus penipuan dan pemerasan terhadap ibu-ibu yang dilakukan oleh Saeful Husen (sebelumnya ditulis Saiful). Mereka pun menyampaikan profil sang napi. Bagaimana tampangnya?

Kalapas IIA Subang, Budi Sarwono, mengatakan Saeful bernama lengkap Saeful Husen bin Husen. Dia ditahan karena kasus narkotika.

"Ditahan sejak tanggal 30 Mei 2010," kata Budi.

Ada dua masa hukuman yang harus dijalani oleh Saeful. Pertama, 4 tahun subsidair satu bulan dan 5 tahun bui subsidair lima bulan. Sejauh ini, dia sudah mendapat remisi tujuh bulan.

"Saat ini dia masih ditahan di sini. Kalau masa hukumannya sudah habis, baru akan diambil Polda Kalbar," terang Budi.

Saeful dilacak Polda Kalbar karena sudah menipu sejumlah wanita di beberapa wilayah di Indonesia. Pria tersebut menggunakan akun bernama T Rizal Maulana dan mengaku dari Aceh. Dia juga memakai foto pria yang ganteng.

Lewat akun facebok palsu tadi, Saeful menipu lebih dari 6 perempuan yang rata-rata ibu-ibu. Lewat rayuan gombal, ibu-ibu itu dipacari, lalu diminta mengirim foto dan video bugil. Nah, dokumentasi itu kemudian dijadikan alat peras. Satu orang bisa diperas hingga belasan bahkan puluhan juta rupiah.

Foto Pria Ganteng yang Disalahgunakan Saeful Hingga Bikin Wanita 'Meleleh'



Jakarta - Hati-hati saat berkenalan dengan seseorang di facebook. Foto ganteng dan nama mentereng belum tentu identitas aslinya. Jangan sampai Anda menjadi korban pemerasan yang dilakukan oleh orang-orang seperti Saeful Husen.

Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Arief Sulistyanto mengatakan, Saeful menggunakan nama samaran T Rizal Maulana dan mengaku dari Aceh. Dia juga memakai foto seorang pria ganteng, berbadan tegap dan berseragam. Belum jelas siapa pria yang fotonya dicatut tersebut, yang jelas dia pasti sangat dirugikan.

Lewat foto itu, Saeful sudah menjerat sejumlah wanita di facebook yang berada di beberapa wilayah di Indonesia. Mereka dipacari, lalu diminta mengirimkan foto dan video bugil. Setelah itu, dia memeras para korbannya. Napi narkotika itu mengancam akan menyebarkan foto dan video bila mereka tak memberikan uang.

Seorang ibu rumah tangga sebut saja B melapor ke Polda Kalbar pada 8 Januari 2015 lalu. Sejak Oktober 2014, ibu B sudah menyetor sampai Rp 80 juta. Dia terpaksa mengirim uang ke rekening yang diminta karena foto bugil dan video seks miliknya di tangan Saeful.

"Saeful meminta sejumlah uang kepada korban B dengan ancaman akan menyebarkan foto dan video bila tidak diberikan. Sampai beberapa kali korban B mengirimkan uang yang dilakukan dengan cara transfer ke rekening," jelas Arief.

Polisi kemudian melakukan pelacakan hingga ke Lapas IIA Subang, Jabar. Saat diperiksa, Saeful langsung mengakui perbuatannya dan sejumlah barang bukti pun disita.

Tak berhenti di situ, polisi melakukan pelacakan rekening yang digunakan Saeful untuk menerima transfer. Dia menggunakan rekening seorang perempuan T yang ternyata juga korbannya asal Tasikmalaya. Saeful juga menggunakan rekening milik perempuan bernama Nia yang juga pacar rekan satu selnya yang bernama Abidin. Sekali menerima transfer, Abidin mendapat bagian 10 persen.

"Dari hasil analisis transaksi rekening lainnya diketahui bahwa terdapat 19 rekening lain yang 6 rekening diantaranya pemiliknya wanita yang berdomisili tersebar di beberapa kota di Indonesia dan diduga sebagai korban. Penyelesaian perkara dengan korban dari Pontinak Kalbar akan dilakukan penyidikannya oleh Ditreskrimsus Polda Kalbar," paparnya.

Bagaimana Cara Saeful Bisa Main FB di Lapas dan Peras Ibu-ibu Bugil?
Jakarta - Saeful Husen adalah seorang napi narkotika yang ditahan di Lapas IIA Subang Jawa Barat. Namun dia bisa bermain facebook sejak Oktober 2014 hingga menipu sejumlah wanita dan memerasnya. Bagaimana cara dia beraksi?

Kalapas IIA Subang Budi Sarwono mengatakan, kemungkinan besar, Saeful beraksi ketika penjaga sedang lengah di malam hari. Dia mencuri-curi waktu di dalam penjara menggunakan ponsel bermerek Samsung dan Nokia.

"Kelihatannya malam hari ketika penjaga lengah. Karena kita sering ada razia rutin, tapi nggak setiap hari," kata Budi.

Pada tanggal 22 Januari lalu, Lapas IIA Subang kedatangan tamu dari Polres Subang dan Polda Kalbar. Mereka ingin mengecek soal Saeful yang dilaporkan sudah menipu dan memeras ibu-ibu di sejumlah wilayah. Akhirnya, Lapas pun menggelar razia.

"Sorenya kita geledah semua napi supaya dia nggak curiga. Langsung dapat barang antara lain: ada 18 hape, 28 charger, power bank, buku tabungan dan kartu ATM," kata Budi.

Dari hasil temuan itu kemudian diperiksa oleh polisi. Akhirnya, polisi mendapat barang yang dicari yakni sim card dan ponsel yang digunakan oleh Saeful untuk bermain facebook. Bukti-bukti itu kemudian disita. Berikut daftarnya:

- HP Smartphone Samsung 1 buah dan 3 kartu Tri atas nama Saeful
- HP Smartphone Nokia dan kartu atas nama Saeful
- HP Nokia dan kartu XL atas nama Yudi (ayah Saeful)
- HP Samsung dan 3 nomor atas nama Abidin (rekan Saeful yang menadah uang peras)
- HP Nokia + kartu XL atas nama Andrian
- HP Nokia + kartu XL atas nama Gian
- Buku tabungan BCA atas nama Dani
- Buku tabungan BCA atas nama Yudi
- Kartu ATM BCA atas nama Ahmad
- Kartu ATM BCA atas nama Yudi
- Kartu perdana atas nama Dani
- Micro Chip atas nama Saeful.

Tak Hanya Foto Bugil, Ibu-ibu Juga Dirayu Kirim Video Seks oleh Napi Lapas Subang Ini

Jakarta - Lewat akun facebok palsu, Saiful Husen menipu lebih dari 6 perempuan yang rata-rata ibu-ibu. Dia memasang wajah pria ganteng dengan nama T Rizal Maulana (TRM) asal Aceh. Lewat rayuan gombal, ibu-ibu yang tersebar di beberapa provinsi itu dipacari lewat facebook.

Si Saiful yang juga tahanan Narkoba ini mengendalikan akun facebook-nya dari balik jeruji besi di Lapas Subang, Jawa Barat. Setelah memacari sejumlah perempuan, mereka bertukar nomor telepon. Mulailah Saiful meminta yang aneh-aneh. Tak hanya foto bugil, ada juga yang lain.

Menurut Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Saiful melakukan aksinya sejak Oktober 2014 lalu. Salah satu korbannya sebut saja B, ibu rumah tangga yang juga seorang guru.

"Pelaku meminta B untuk merekam adegan phone sex dalam kondisi tanpa busana dan dikirimkan kepadanya melalui media sosial Whatsapp. Setelah foto dan video tersebut dikirimkan selanjutnya Saiful meminta sejumlah uang kepada korban B dengan ancaman akan menyebarkan foto dan video bila tidak diberikan," urai Arief.

Total B sudah mengirimkan uang senilai Rp 80 juta untuk Saiful. Uang dikirimkan ke rekening seorang perempuan sebuat saja C yang ternyata juga korban Saiful.

Pada 8 Januari 2015, B melapor ke Polda Kalbar. Pihak kepolisian kemudian melakukan pelacakan. Sempat sulit mengungkap sosok Saiful alias TRM yang memasang wajah ganteng di facebook ini.

Namun Arief yang pernah menjadi Komandan Direksus Mabes Polri memerintahkan sejumlah cara untuk melacak Saiful yang sudah memperdayai dan memeras sejumlah perempuan.

"Setelah dilakukan pelacakan dengan dukungan teknologi IT Polri maka dapat ditemukan posisi pemilik akun tersebut berada di dalam Lapas kelas II A Subang," jelas Arief.

Tim Cyber Crime Polda Kalbar langsung meluncur ke Lapas di Subang. Pihak Lapas kooperatif, dan Saiful pun dicokok dengan mudah. Dia mengakui semua perbuatannya, barang bukti juga disita tim Polda Kalbar.

"Penyidik melakukan penggeledahan dan ditemukan barang bukti, data dan bukti-bukti elektronik yang dimiliki," tutur Arief.

Saiful juga memanfaatkan teman satu selnya untuk urusan transfer uang. Sang teman bernama Abidin memiliki pacar yang rekeningnya juga ikut digunakan untuk menampung. Abidin mendapat fee 10 persen dari setiap transfer yang dilakukan korban.

"Yang menarik dalam kasus ini setelah dikembangkan ternyata korbannya bukan hanya B dari Pontianak Kalbar saja tetapi terdapat korban lainnya di antaranya sebut saja T dari Tasikmalaya, serta beberapa perempuan lainnya," tutup Arief.

Napi di Lapas Subang ini Main Facebook dari Bui, Kemudian Tipu Ibu-ibu untuk Foto Bugil

Jakarta - Saiful Husen, napi narkoba di Lapas Kelas II A Subang, Jawa Barat ini memang keterlaluan. Di balik jeruji besi dia bukannya tobat, tapi malah berbuat kejahatan baru.

Di balik penjara, entah bagaimana Saiful bisa bebas bermain jejaring sosial facebook. Dia pun membuat akun dengan memasang wajah seorang pria tampan asal Aceh dan bekerja di pelayaran. Setiap hari dia berselancar dan mencari teman perempuan.

Tentu perempuan mana yang tak tertarik dengan sosok Saiful yang tampan. Lewat fasilitas message dan chatting, dia berkomunikasi dengan lebih dari 6 perempuan. Semuanya tersebar di beberapa lokasi di Indonesia. Salah satunya ibu B asal Pontianak, Kalbar.

"Pelaku berhasil menguras uang salah satu korban yang melapor di Polda Kalbar sebesar Rp 80 juta. Kejadian perkara ini dilaporkan oleh seorang ibu rumah tangga sebut saja B, yang berprofesi sebagai guru pada salah satu sekolah di Pontianak Kalbar. Pada bulan Oktober tahun 2014, B yang memiliki akun facebook menerima konfirmasi berteman dengan satu akun facebook yang menggunakan nama T. Rizal Maulana (TRM)," jelas Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto dalam keterangannya.

Nam T Rizal itu nama palsu yang digunakan Saiful. Bak don juan, dia pun merayu perempuan yang menjadi teman di facebook itu. Ibu-ibu itu hanya tahu, wajah tampan yang ada di facebook. Padahal sesungguhnya itu Saiful yang asyik bermain dari bilik penjara.

"Dalam perkembangan selanjutnya dengan melalui komunikasi telepon TRM meminta kepada korban B untuk berfoto selfie bahkan diminta sampai dengan adegan bugil dan diminta untuk dikirimkan kepada TRM," jelas Arief.

Nah dari situ, Saiful mulai menunjukkan gelagat aslinya. Setelah mendapat foto bugil korban, dia melancarkan pemerasan. Korban B diminta mengirim uang, total hingga sampai Rp 80 juta. Bila uang tak dikirim, foto bugil akan disebar.

Tak tahan karena terus diperas, B pun kemudian melakukan pelaporan ke Polda Kalbar. "Oleh karena sudah tidak sanggup dan tidak tahan lagi maka korban B melaporkan kejadian tersebut ke Polda Kalbar pada tanggal 8 Januari 2015. Pengungkapan perkara Cyber Crime cukup sulit dan rumit, namun akhirnya bisa terungkap," urai Arief.

Terang saja mengungkap soal kejahatan cyber crime urusan mudah bagi Arief. Dia pernah memimpin Subdit Cyber Crime (CCIC) Bareskrim Polri semasa menjadi Direktur Tipideksus Bareksrim Polri.


About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :