Waspada LSD Lucu Dan Imut Jebakan Narkoba

Meski Lucu, Jangan Terkecoh Kertas Narkoba LSD


Jakarta, Jenis narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) lycergic syntetic diethylamide (LSD) saat ini beredar dalam bentuk potongan kertas dengan desain menarik mata, misalnya dengan gambar naga atau bintang. Meski sekilas tidak berbahaya, dr Lula Kamal, Msc, yang telah menempuh studi S2 di King's College di London mengambil bidang rehabilitasi narkoba dan adiksi, mengingatkan agar tidak terkecoh dengan bentuknya.

Sekilas kertas LSD terlihat seperti potongan kertas perangko biasa dengan berbagai gambarnya yang menarik. Namun seseorang harus waspada jika ada orang yang menawarkan untuk kemudian dimasukkan mulut dan ditaruh di bawah lidah.

"Lebih masuk sifatnya (LSD -red) kalau ditaruh di bawah lidah. Menaruh kertas di bawah lidah itu saja sudah sangat tidak lazim, jadi apapun yang bentuknya tidak biasa kita konsumsi ya jangan diterima," kata dr Lula.

Orang yang senang pergi ke tempat rekreasional seperti kafe atau klub wajib mewaspadai kertas LSD karena ia memang dijual untuk efek hura-hura. dr Lula mengatakan LSD akan membuat efek halusinasi yang digunakan untuk menambah kesenangan.

"Jadi emang biasa dipakai untuk hura-hura karena bikin persepsi yang beda. Temboknya bisa kaya jalan jadi buat seru-seruan," imbuh dr Lula.

Halusinasi ini yang dikatakan oleh dr Lula berbahaya ketika mengonsumsi LSD. Orang akan menjadi tidak fokus dan kehilangan persepsinya hingga rawan terjadi kecelakaan. Hal ini yang umumnya terjadi pada kasus-kasus kecelakaan maut akibat mengemudi di bawah pengaruh narkoba.

Macam-macam Halusinasi: Lihat Benda Tidak Nyata Hingga Merasa Disentuh

Jakarta, Lysergic acid diethylamide (LSD) belakangan ramai disebut-sebut. Sebab Christopher Daniel Sjarif (22) yang menabrak dan menewaskan empat pengguna jalan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, diketahui sempat mengonsumsi narkotika golongan I ini. Efek konsumsi LSD adalah halusinasi.

Halusinasi merupakan suatu persepsi seseorang akan suatu objek atau stimulus. Tapi sebenarnya objek atau stimulus itu tidak ada atau tidak nyata. Sumber halusinasi adalah dari indra manusia. Berikut ini jenis-jenisnya:

1. Halusinasi Visual

Yang bersangkutan melihat hal-hal yang tidak ada. Bisa jadi yang dilihat adalah benda, pola visual, orang, atau cahaya. "Dia jadi nggak bisa prediksi jarak juga. Waktu lagi berkendara, dia merasa seolah-olah di depan dia tidak ada orang. Padahal ada orang. Dia anggap jarak masih jauh jadi dia nggak mungkin nabrak, ternyata itu jarak tipis banget (realitanya). Dia berhalusinasi seperti itu, karena dia berada di bawah pengaruh obat-obatan. Itu contoh dari halusinasi penglihatan," papar psikolog dari Universitas Tarumanagara, Jakarta, Debora Basaria, dalam perbincangan.

2. Halusinasi Penciuman

Merasa membaui sesuatu yang orang lain tidak merasakannya bisa jadi itu adalah halusinasi penciuman. Yang bersangkutan terkadang mencium bau yang menyenangkan di suatu waktu tertentu, misalnya bau bunga, namun kadang yang bersangkutan merasa mencium bau busuk.

3. Halusinasi Pendengaran

Halusinasi pendengaran adalah wujud halusinasi yang paling umum. Anda mungkin mendengar seseorang berbicara kepada Anda atau memberitahu Anda untuk melakukan hal-hal tertentu. Suara itu bisa saja terdengar marah, berintonasi biasa saja, atau terdengar hangat.

Contoh halusinasi pendengaran adalah mendengar orang berjalan di loteng, padahal tidak ada siapapun di loteng. Mungkin juga merasa berisik karena ada suara seperti orang mengetik, padahal tidak ada siapa-siapa.

"Contohnya merasa seolah-olah ada orang yang berbicara sama dia. Dia mendengar itu. Tapi sebenarnya bersumber pada persepsi seseorang yang ditangkap panca indranya terhadap stimulus, tapi sebenarnya stimulus atau objeknya itu tidak ada," sambung Debora.

4. Halusinasi Sentuhan

Halusinasi ini melibatkan perasaan sentuhan atau gerakan di tubuh. Sebagai contoh, Anda mungkin merasa bahwa ada binatang kecil yang merangkak di kulit atau di sekitar organ tubuh tertentu, padahal sebenarnya tidak ada. Bisa jadi juga Anda merasa seperti ada yang menyentuh tubuh Anda, padahal nyata-nyata tidak ada yang menyentuh.

5. Halusinasi Sementara

Seperti namanya, halusinasi sementara hanya berlangsung singkat. Kondisi ini mungkin terjadi pada seseorang yang baru saja ditinggalkan seseorang yang disayangi, entah karena meninggal atau karena hubungan yang berakhir. Bisa jadi yang ditinggalkan merasa mendengar suara orang terkasih itu sejenak atau melihat sekelebat bayangannya. Padahal itu tidak nyata. Biasanya jenis halusinasi ini menghilang bersamaan dengan semakin pudarnya perasaan sakit atau sedih akibat kehilangan.

"Penyebab halusinasi ada banyak, salah satunya adalah karena konsumsi narkoba, seperti salah satunya LSD itu. Beberapa obat-obatan lain ada juga yang bisa memberikan efek stimulan," jelas Debora.

Selain narkoba, konsumsi obat untuk penyakit tertentu seperti penyakit parkinson, depresi, dan obat epilepsi bisa memicu halusinasi. Terlalu banyak menenggak alkohol juga bisa menyebabkan seseorang berhalusinasi. Demikian pula dengan orang yang kurang tidur dan orang yang memiliki penyakit kejiwaan seperti skizofrenia.

Awalnya Untuk Obat, Begini Awal Mula Penemuan Narkoba LSD

Jakarta, Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yang populer dikenal dengan nama acid atau smile adalah golongan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang bersifat sebagai stimulan. Narkoba jenis ini masuk ke Indonesia pada tahun 1990-an dan sempat menghilang sebelum baru-baru ini muncul lagi.

LSD pertama kali diciptakan oleh ahli kimia dari Swiss, Albert Hofmann, pada tahun 1938. Ia membuat LSD dari fungi bernama ergot dengan tujuan untuk membuat stimulan pernapasan atau obat analeptik.

Di tengah penelitiannya pada tahun 1943, secara tidak sengaja Hofmann terekspos LSD dan saat itu ia menyadari ternyata senyawa tersebut memiliki efek lainnya yang kuat selain sebagai bahan obat.

"Semua yang saya lihat terdistorsi seperti ada di cermin," Kata Hofmann seperti dikutip dari BBC.

Ditemani oleh seorang asisten, Hofmann kembali ke rumahnya dan merasakan pengalaman dalam perjalanan yang ia deskripsikan sebagai penglihatan dengan gambar-gambar fantastis, bentuk luar biasa, dan warna kaleidoskop yang cerah.

Sejak saat itu LSD mulai dikenal dan menyebar di kalangan masyarakat. Pada sekitar tahun 1960 banyak negara mulai melarang penggunaan LSD karena banyak bermunculan kabar pengguna menderita kerusakan psikologis yang permanen.

Setelah LSD hampir 23 tahun menghilang di Indonesia, narkoba ini diketahui kembali muncul pada tahun 2013 lewat seorang kurir bernama Hany Michelle yang ditangkap polisi di daerah Cipinang, Jakarta Timur.

Jika LSD di Indonesia pertama kali muncul dalam bentuk cairan, kini varian yang lebih baru berbentuk seperti kertas yang bisa lumer jika ditaruh di mulut.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :