Ini Dia 5 Hal yang Mungkin Belum Anda Ketahui Tentang Miss V
Jakarta - Dibandingkan dengan organ intim pria, Miss V disebut-sebut lebih 'misterius'. Tak cuma bagi pria, seringkali para wanita juga masih belum memahami seluk-beluk organ yang satu ini.
Berikut 5 fakta menarik tentang vagina yang mungkin belum Anda ketahui, seperti telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Ukuran klitoris
Klitoris rupanya tak cuma berukuran kecil seperti yang terlihat. Menurut pakar seks Irwin Goldstein, MD, klitoris sebenarnya memiliki ukuran sekitar 6 atau 7 inci ke bagian dalam. Klitoris bagian dalam disebutkan oleh Goldstein membentuk dua 'kaki', yang disebut sebagai crus. Di antara kedua 'kaki' ini adalah jaringan spons dari kelenjar paraurethral, yang dipercaya oleh beberapa peneliti sebagai tempat di mana G-spot berada.
"Jadi jika wanita ingin mencoba mencapai klimaks saat bercinta, jangan hanya fokus pada kelenjar klitoris yang berada di luar saja. Cobalah topang area panggul dengan bantal dalam posisi misionaris untuk menemukan sensasi di area ini.
2. 'Membesar' saat tengah malam
Menurut sebuah studi dalam Journal of Sex Research, sekitar tengah malam sebagian wanita bisa mengingat momen orgasme mereka dalam tidur, yang disebut sebagai orgasme nokturnal. Meskipun hal ini tidak terlalu sering terjadi, namun gairah nokturnal dapat terjadi selama fase tidur REM, yakni sekitar lima kali per malam.
Saat itu, bukan hanya klitorisnya saja yang membesar karena tingginya aliran darah, tapi juga seluruh bagian organ intimnya. Ini membuat wanita berpeluang lebih besar untuk bisa mencapai orgasme kala bercinta.
3. Memiliki pH seimbang
Vagina secara alami sifat asam, dengan tingkat pH sekitar 4,5. Sementara sperma di sisi lain memiliki pH sekitar 8. Meskipun dengan pH tersebut sperma bisa bertahan hidup di sana, bukan berarti lantas Anda bisa bebas bercinta terlalu sering.
Frekuensi bercinta yang terlalu banyak justru dapat 'membingungkan' sistem pH alami vagina, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi di area tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya berikan jeda untuk bercinta minimal 3 hari. Faktanya, selama itu pula waktu ideal sperma diproduksi.
4. Cenderung 'basah' saat ovulasi
Lubrikasi merupakan fase yang penting dan dibutuhkan selama momen bercinta agar proses penetrasi dapat berjalan lebih lancar. Nah, lubrikasi ini sendiri terjadi dengan jumlah yang berbeda-beda setiap bulannya.
Ketika seorang wanita tengah ovulasi atau dalam masa subur, area tersebut bisa menjadi lebih 'basah' dari biarsanya. Ini pada dasarnya adalah lendir serviks yang dikeluarkan sepanjang siklus haid. Jumlahnya seringkali tak dipengaruhi oleh seberapa terangsang wanita tersebut, bisa saja wanita mengalami lubrikasi saat sedang tidak bercinta.
5. Bisa ereksi
Penelitian yang dimuat di jurnal Clinical Anatomy ini menyebut, priapismus alias 'ereksi' terus menerus pada wanita bisa terjadi tidak hanya pada pria melainkan juga pada wanita. Namun ereksi terus menerus yang tidak berhubungan dengan rangsang seksual tersebut terjadi di klitoris, bagian paling sensitif dari organ seksual wanita.
"Priapismus pada wanita bisa sangat memalukan sekaligus menyakitkan, dan harus ditangani dengan segera untuk mengatasi gejalanya," tulis para ilmuwan, dikutip dari Wiley Online Library.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment