Rahasia Terlarang Jurus Kerja Bergilir Wanita Penjaja Cinta

PSK di Langsa, Kerja Sistem Shift, Ada yang Kenakan Jilbab

LANGSA – Prostitusi di Kota Langsa makin marak. Begitu banyaknya PSK, sang mucikari terpaksa membuat jadwal atau shift supaya tidak rebutan pria hidung belang.

Hal ini terungkap dari pengakuan seorang PSK DW, (16) yang berhasil dijaring Petugas Wilayatul Hisbah (WH) bersama tim anti maksiat Kota Langsa, pada Kamis (4/2) dini hari, di Lapangan Merdeka kawasan Pendopo Walikota Langsa.

Perempuan muda mengaku terjebak bujukan mucikari ini mengatakan, dia baru tiga bulan menggeluti dunia hitam tersebut.Dia menyebut, ada sekitar  30 orang perempuan PSK di Kota Langsa untuk mencari rezeki.

Kepala Dinas Syariat Islam Langsa, Drs. H. Ibrahim Latif, MM kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) mengatakan, berdasar pengakuan DW, selama tiga bulan dia sudah melayani lebih kurang 15 orang laki-laki hidung belang di Langsa.

“Kalau yang boking laki-laki berduit, akan dibawa ke hotel atau losmen yang ada di Langsa, tapi kalau yang boking laki-laki biasa, dibawa ke rumah kos penampung penuntasan nafsu setan yang ada di Kota Langsa juga,” sebut Ibrahim Latif mengutip pernyataan DW.

Masih menurut pengakuan DW dalam menjalankan aksinya para perempuan malam tersebut dibagai dalam dua shift. Kelompok ibu-ibu beroperasi mulai pukul 20.00 Wib. Sedangkan yang masih ABG  mulai pukul 24.00 WIB hingga menjelang subuh.

Adapun lokasi mangkal para perempuan malam tersebut sekitar lapangan merdeka, lapangan belakang (Kompi Ban) dan kawasan pendopo walikota. Proses transaksi antara perempuan malam dengan pelanggan pun harus melalui perantara mucikari atau agen agar aman dan tidak terendus petugas.

“Bahkan, para perempuan malam ini saat beraksi juga memakai jilbab agar tidak dicurigai, dan pria yang dilayani adalah orang-orang yang sudah dijamin oleh mucikarinya atau agen supaya aman, DW mengaku mucikari atau agennya bernama Jupri,” sebut Ibrahim lagi.

Lanjutnya, DW juga mengaku bahwa proses jasa layanan berlaku shot time dengan tarif antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per jam. Dari setiap hasil pelayanan, mereka harus menyetorkan fee kepada agennya sebesar Rp 50 ribu sebagai jasa.

Dikatakan Ibrahim Latif, DW diamankan petugas Petugas Wilayatul Hisbah (WH) bersama tim anti maksiat Kota Langsa, di lapangan merdeka kawasan Pendopo Walikota Langsa, pada Rabu (4/2) dini hari sekira pukul 00.15 WIB. Ada dua rekan DW namun berhasil lolos dari sergapan petugas.

“Dengan ditangkapnya DW ini, maka kita akan membongkar sindikat prostitusi di Langsa, Langsa harus bersih dan bebas dari praktek haram tersebut. Langsa tidak boleh menjadi daerah transaksi sex, syariat Islam wajib tegak di Langsa,” pungkas Ibrahim.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :