Sering Curhat dan Komentar di Social Media Bisa Jadi Pemicu Perselingkuhan
Jakarta - Perselingkuhan bisa terjadi di mana saja, namun yang paling rawan terjadi kini adalah lewat jejaring sosial. Dari mulai hanya berkenalan, saling bertukar momen, berkomentar, dapat berujung kedekatan yang mengawali perselingkuhan.
Psikolog Klinis Dewasa, Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi., menjelaskan, perselingkuhan bisa diawali dari saling memberikan komentar di jejaring sosial. "Biasanya perselingkuhan lewat socmed mulai dari komentar status-status, bisa juga teman baru. Amat sangat mungkin mengomentari status teman baru yang kenalan di dunia maya," papar Wulan kepada wolipop saat ditemui di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Selalu berkomentar di setiap momen seseorang, mungkin awalnya hanya dengan tujuan iseng. Namun sebenarnya, percakapan ringan di dunia maya tersebut sangat mungkin untuk membuat dua orang lebih dekat di dunia nyata. Tak bisa dipungkiri komentar yang dilontarkan kebanyakan didasari atas ketertarikan.
"Setiap ada status selalu dikomentarin, balas-balasan wall, mention-mentionan, kalau kita tertarik dengan seseorang biasanya selalu ingin menanggapi dari statusnya," ujar psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Wulan juga menambahkan, banyaknya perselingkuhan lewat jejaring sosial dikarenakan terbukanya kesempatan untuk menuangkan curahan hati di akun sosial mereka. Perkembangan media sosial membuat batas antara kehidupan pribadi dan sosial semakin tipis. Menuangkan perasaan melalui status di socmed bisa membuat orang lain tertarik mengomentarinya. Hal ini yang sebenarnya bisa menjadi pemicu perselingkuhan.
"Orang (pasangan) juga jarang mengecek social media, lebih seringnya ke SMS, BBM, ketimbang ngecek social media, kalau secara psikologi, kadang sesuatu di depan mata itu merupakan sesuatu yang nggak dicurigain," tambah Wulan.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment