Rahasia Terlarang Ngecrot Nikmat Gratis Dapet Makan Lagi - Syarat dan Ketentuan Berlaku

Mudahkan Pendonor, Perusahaan Tiongkok Ciptakan 'Moncong' Pemerah Sperma

Xuzhou, Tiongkok, Agar bisa mendonorkan sperma, pihak bank atau rumah sakit biasanya meminta pria yang bersangkutan melakukan masturbasi di klinik saat itu juga. Namun karena ini sifatnya sangat personal, tak semua calon pendonor serta-merta bisa melakukannya. Bisa karena malu, enggan atau tak nyaman.

Tak perlu khawatir, sebuah perusahaan asal Tiongkok bernama Jiangsu Sanwe Medical Science and Technology Centre berhasil mengembangkan sebuah alat yang berfungsi khusus untuk mengambil sperma dari calon pendonor dan diberi nama 'Sperm Extractor'.

Penciptanya tak lain adalah CEO Jiangsu Sanwe Medical Science and Technology Centre sendiri, Ding Guijiang.

"Metode yang paling sering dipakai rumah sakit untuk mengumpulkan sperma adalah dengan menyuruh pendonor untuk onani. Itu saja mereka tidak disediakan tempat atau dibantu alat khusus," tandas Guijiang seperti dikutip dari Reuters.

Untuk itu Guijiang merasa perlu membuat alat yang mudah digunakan dan membuat calon pendonor nyaman ketika ingin memberikan benihnya ke rumah sakit atau bank sperma.

Uniknya, bagian utama dari alat ini adalah pipa pemijat yang bentuknya tampak seperti 'moncong'. Ini bukan pipa biasa karena dirancang agar memiliki temperatur yang sama dengan alat kelamin wanita. Sehingga ketika calon pendonor memasukkan alat kelaminnya ke dalam 'moncong' tersebut, ia diprediksi akan merasa terangsang dan spermanya pun bisa dikeluarkan dengan mudah.

Saat dipakai calon pendonor tinggal memasukkan alat kelaminnya ke dalam 'moncong' mesin. Kemudian secara otomatis mesin itu akan melakukan gerakan maju-mundur seperti memijat agar sperma dari alat kelamin pendonor dapat dikeluarkan.

Posisi 'moncong' tersebut juga dapat disesuaikan dengan tinggi badan si pendonor. Bahkan tingkat kecepatan dan kekuatan memijat, termasuk temperatur alat juga dapat diatur sendiri.

Yang membanggakan Guijiang, alat ini tak hanya memudahkan donor sperma, namun juga bisa membantu para pasien gangguan urologi yang kesusahan menghasilkan sperma sendiri tanpa alat bantu. Dengan alat ini, jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan pasien jauh lebih baik daripada menggunakan metode lain.

Hal ini dibuktikan oleh para pasien gangguan urologi di Shanghai Pudong Hospital. "Alat ini jauh lebih efisien daripada masturbasi itu sendiri, meskipun masih ada kurangnya. Misalnya temperatur alatnya sendiri tidak benar-benar mirip dengan organ intim wanita. Bahannya pun dari plastik dan logam," kata dokter spesialis urologi dari Pudong Hospital, Li Siming.

Kendati begitu, Guijiang mengaku hampir setiap tahun ia bisa menjual 10.000 Sperm Extractor, meskipun harganya masih selangit yaitu mencapai 13.000 dollar AS (sekitar Rp 153 juta). Konon alat ini digemari berbagai klinik di Amerika, Jerman, Rusia dan Perancis.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :