Tak Perlu Mengungkit Perselingkuhan yang Sudah Terjadi
Wajar jika hati Anda hancur berkeping-keping saat mengetahui suami berselingkuh. Namun, bagaimana ketika ia meminta maaf dan berjanji tak akan melakukan kesalahan yang sama?
Menurut Winarini Wilman, PhD, psikolog di Lembaga Psikologi Terapan UI, diterima atau tidaknya suami setelah selingkuh tidak bisa dipukul rata. Love affair alias yang dilandasi perasaan cinta pada pihak ketiga, ungkapnya, dirasakan paling berat terlebih kalau sudah memiliki anak.
“Selingkuh yang dilatarbelakangi alasan seksual biasanya hanya berjalan sebentar karena hanya mencari kepuasan. Sedangkan selingkuh lewat cyber dan mobile perlu dilihat juga apakah hanya sementara atau malah sudah sampai ketemuan. Dan, selingkuh karena materi biasanya sengaja dilakukan karena pasangan tidak mampu memenuhi kebutuhan materinya.”
Menutup buku
Berdasarkan penelitian, jika perselingkuhan dilakukan wanita, kebanyakan penyebabnya adalah emotional affair, bukan karena faktor seksual. “Rata-rata dilakukan karena wanita membutuhkan kasih sayang dari orang lain. Meski tak tertutup kemungkinan juga perempuan selingkuh karena membutuhkan seks yang lebih,” jelas psikolog yang akrab dipanggil Wina ini.
Ketika akhirnya mau memberi kesempatan kedua, Anda harus benar-benar bisa menerimanya. “Buatlah perjanjian baru agar pasangan berjanji tidak mengulanginya. Kedua pasangan harus sama-sama memiliki komitmen untuk menutup buku dan memulai lembaran baru.”
Anda dan pasangan juga harus selalu berpikir positif ke depan. “Apa saja yang lebih bermanfaat untuk kehidupan perkawinan ke depannya? Misal, pasti banyak hal berharga dalam sebuah perkawinan yang bisa dikenang sehingga investasi emosionalnya yang dirasakan cukup besar di antara keduanya.”
Tak perlu mengungkit perselingkuhan yang sudah terjadi .
“Berhenti membicarakan masalah tersebut meski memang tidak mudah. You are forgiven but not forgotten. Terpenting, kembalikan ke Tuhan. Mungkin ini 'sentilan' agar Anda bisa menjadi lebih baik.”
Pihak yang diselingkuhi juga perlu mengintrospeksi dan menyelami diri. Apakah kekurangan yang bisa menyebabkan perselingkuhan terjadi? “Tak ada selingkuh yang terpaksa. Perselingkuhan terjadi karena orang yang selingkuh memang mau melakukan. Keinginan sendiri, bukan karena terpaksa. Sehingga alasan apa saja bisa diungkapkan karena dibuat sendiri.”
Tak ada salahnya setelah itu bersama-sama mendatangi psikolog untuk mengetahui letak kesalahan masing-masing. “Harus ada orang lain yang memberi sudut pandang berbeda. Jangan dari keluarga karena bisa saja memihak salah satu. Seorang ‘profesional’ akan lebih netral.”
Intinya, harus terus memperbaiki diri. “Ingat ada yang lebih penting dipikirkan dari sebuah perkawinan. Contohnya, membesarkan anak.”
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment