Rahasia Terlarang Mitos Sesat Sarapan Pagi

5 Mitos Menyesatkan yang Membuat Orang Takut Sarapan

Jakarta - Hidup di kota metropolis membuat orang selalu dibayangi ketakutan akan terlambat masuk kerja atau sekolah, karena terjebak macet. Alhasil, banyak orang melewatkan sarapan pagi.

Sebagian orang merasa cukup hanya dengan memakan kudapan, sementara orang lain memerlukan sarapan dengan porsi penuh protein di pagi hari. Makna sarapan bagi sebagian orang berbeda-beda.

Bagaimana pengaruh kebiasaan tersebut dengan penurunan berat badan, peningkatan stamina, dan nafsu makan? Pakar nutrisi Katherine Zeratsky di Klinik Mayo, Rochester, Minnesota, telah meneliti beberapa hal di atas untuk memecahkan masalah mengenai mitos dan realitas seputar sarapan seperti dikutip dari berbagai sumber.

Mitos 1: Tidak Sarapan Dapat Menurunkan Berat Badan.


Fakta: Sarapan di pagi hari tidak memiliki efek langsung terhadap penurunan berat badan.

Orang yang sedang diet, cenderung tidak melakukan sarapan. Hal itu tidak berpengaruh besar terhadap berat badan, penelitian American Journal of Clinical Nutrition menyatakan tidak masalah sama sekali ketika bangun tidur seseorang  melahap sesuatu maupun melewatkannya karena hal tersebut tidak memiliki efek besar.

Lebih dari 300 orang penderita obesitas (dalam kategori sehat) pada umur 20 hingga 65 tahun diteliti pola makannya sesuai dengan kebiasaan mereka. Mereka dibagi menjadi kelompok yang melewatkan sarapan, dan kelompok yang melakukan sarapan sebelum beraktivitas. Setelah 16 minggu, peneliti tidak menemukan penambahan berat badan pada kelompok orang yang hanya memakan kudapan maupun yang mengonsumsi makanan di pagi hari.

Mitos 2: Tidak Mengonsumsi Sereal


Fakta: Mengurangi konsumsi gula memang benar, namun tidak benar jika tidak mengonsumsi sereal.

Lucky Charms, Cocoa Puffs dan Fruity Pebbles memang lezat. Namun, tidak memiliki nutrisi yang cukup. Hal itu tidak berarti bahwa sereal yang ada di pasaran tidak sehat dan menyediakan diet yang seimbang.

Pada kenyataannya, penelitian mengenai nutrisi menemukan di dalam sereal terdapat serat yang dapat menurunkan kholesterol. Hal ini memperlambat pencernaan karbohidrat dan dapat mengubah fungsi usus besar (kandungan serat dapat meringankan dan menaikan bakteri baik dalam sistem usus besar), serta dapat membantu mengatur berat badan.

Mitos 3 Harus Mengonsumsi Makanan untuk Menambah Energi Sebelum Beraktivitas

Fakta: Makanan akan membangkitkan energi, tergantung jenis aktivitas Anda

Penelitian Universitas bath, United Kingdom menyatakan bahwa seseorang yang terbiasa sarapan pagi memiliki energi yang berlebih dalam rutinitas kesehariannya selama lebih dari 6 minggu, dibandingkan dengan orang yang tidak makan sama sekali hingga siang.

Peneliti mencurigai bahwa dampak tersebut dapat terjadi karena perubahan peningkatan energi dapat terlihat jelas pada minggu pertama, terang James Betts, peneiliti dan dosen senior di Fakultas Kesehatan, Universitas Bath sekaligus pemimpin penelitian.

Bett dan timnya juga menemukan peningkatan kadar gula pada kelompok yang melakukan sarapan, hal tersebut memiliki isyarat kepada pusat sistem otak yang menyediakan energi dan mendorong pergerakan dalam tubuh.

"Anda dapat menyadari bahwa kekuatan fisik dan performa Anda di hari itu tidak berkurang, misalnya ketika Anda mengerjakan pekerjaan rumah, ketika kamu melewati sarapan Anda tidak dapat memiliki keseimbangan energi," jelas Bett. "Atau Anda memutuskan untuk melakukan sarapan supaya mendukung aktifitas yang dijalankan sesuai kemampuan yang dimiliki.

Maka dari itu, sarapan dapat mendukung aktivitas sesuai gaya hidup Anda.

Mitos 4: Mengonsumsi Makanan Sebelum Bekerja Dapat Mengurangi Nafsu Makan Anda pada Siang Hari


Fakta: Hal itu tidak menjamin dapat mengurangi kalori yang di konsumsi pada siang hari, namun sarapan pagi melepaskan proses kimiawi pada otak yang dapat meningkatkan gula untuk digunakan sepanjang hari.

"Jika seseorang telah makan tiga kali sehari, dan orang tersebut masih makan di malam hari, biasanya hal tersebut disebabkan oleh kelaparan karena bahagia, rasa jenuh, stres, atau hadiah terhadap sesuatu yang dialami," tutur Zeratsky. Namun, hal itu tidak berarti seseorang yang mengisi perutnya di pagi hari akan merasa kenyang hingga tengah malam.

Sarapan tidak membuat kalori bertahan sepanjang hari, namun, mengatur kadar gula di siang dan malam hari. Manfaatnya beragam kadar gula dapat mengindikasikan diet buruk atau ketidakstabilan metabolisme," imbuh Betts, peneliti dari Universitas Bath.

Mitos 5: Sarapan Merupakan Makanan Terpenting Sepanjang hari

Fakta: Bukan mengenai seberapa dikit jumlah makanan yang dikonsumsi namun tentang seberapa banyak yang diserap sepanjang hari.

Penurunan berat badan tidak berarti harus menghilangkan kebiasaan sarapan pagi. Justru hal itu akan mengurangi jumlah kalori. "Jumlah kalori dalam sehari merupakan kunci yang harus dipatuhi bagi seseorang yang tidak mau gemuk. Tidak masalah Anda akan makan 2 hingga 6 kali perhari, namun harus sesuai dengan kalori yang dibutuhkan tubuh", tutur Zeratsky. "Tetapi, hal itu tidak membuat Anda semena-mena untuk melewatkan sarapan setiap hari. Terpenuhnya nutrisi secara keseluruhan di dalam makanan disebabkan oleh sarapan," imbuhnya.

Makanan yang mengandung energi, diantaranya buah-buahan, semua jenis serat, dan makanan yang dapat mengatur rasa lapar seperti susu, yogurt, maupun susu.

Jika Anda bekerja sangat pagi, dapat disiasati dengan mengonsumsi sedikit makanan (terutama jika Anda memiliki perut yang sensitif), misalnya pisang, roti gandum dengan selai kacang atau madu. Namun, jika Anda memilih untuk sarapan pagi, pastikan makanan yang akan dikonsumsi baik untuk tubuh Anda.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :