Cerita perbudakan seks di balik industri K-Pop
Menjadi artis terkenal mungkin mimpi setiap anak muda. Tengoklah betapa ramainya pendaftaran aneka ajang idol atau pencarian bakat.
Salah satu bintang baru industri hiburan dunia adalah K-Pop. Industri Pop dari Korea Selatan ini tengah naik daun dan digemari remaja seluruh dunia.
Poster artis cantik dan aktor ganteng K-Pop menghiasi dinding kamar para remaja, termasuk Indonesia. Membuai mimpi para remaja.
Namun di balik gemerlapnya industri hiburan Korea Selatan, tersimpan cerita mengerikan soal kekerasan seksual.
12 April 2012 lalu, CEO agensi Open World Entertainment, Jang Sek Woo, ditahan pihak kepolisian Kangnam, Seoul. Jang Sek Woo dituduh telah melakukan pelecehan seksual pada puluhan gadis. Gadis-gadis muda itu merupakan trainee, atau calon artis boygirl di gedung agensi Open World Entertainment.
Bukan hanya itu, Jang Sek Woo juga dituduh menyuruh boy band asuhannya untuk ikut melecehkan gadis-gadis muda. Dia menggunakan pengaruhnya untuk melakukan itu semua.
Kasus Jang Sek Woo ini melengkapi daftar panjang pelecehan seksual dalam industri hiburan Korea Selatan. Diduga masih banyak kasus serupa yang belum terungkap.
Tahun lalu, masyarakat dunia dikejutkan saat seorang artis cantik Korsel bunuh diri. Jang Ja-yeon diduga mengakhiri hidupnya karena tidak kuat terus menerus dilecehkan. Dia dipaksa melayani napsu para produser, bos stasiun TV, hingga sutradara. Semua itu dilakukan atas perintah agensinya.
Dalam surat-suratnya, Jang Ja-yeon menulis dia harus melayani napsu 31 orang berpengaruh dalam industri hiburan Korsel. Tidak kurang dari 100 kali dia harus melayani mereka.
Seks memang seringkali terpaksa dilakukan para artis Korsel. Hal ini harus dilakukan demi kelancaran karir mereka. Bukan hanya oleh pendatang baru, mereka yang sudah terkenal pun tidak bisa lepas dari sindikat agen yang 'menjual' mereka.
Lembaga Kemanusiaan Korsel pernah menyelidiki hal ini. Hasilnya menyedihkan, 60 persen artis Korsel diminta melakukan hubungan seksual demi karir mereka.
Enam persen di antaranya mengaku mengalami kekerasan seksual. Selalu ada predator yang mengincar wanita-wanita muda ini. Kebanyakan justru orang yang berpengaruh dalam industri hiburan. Sulit bagi gadis-gadis ini untuk menolak. Akhirnya mereka pun terpaksa menganggap hal ini sebagai risiko karir mereka.
Tragis memang. Mimpi yang harus dibayar dengan kehormatan mereka.
Rahasia Terlarang Eksostisme Perbudakan Seks Gurih Korea
lokalisasi
,
panti pijat
,
pelacuran
,
prostitusi
,
seks
,
sex
,
underground
Edit
0 komentar :
Post a Comment