Tak Ada Waktu Bercinta di Hari Kerja, Maksimalkan di Akhir Pekan
Jakarta - Aktivitas yang padat di hari kerja membuat pasangan memilih tidur ketika akhirnya malam tiba karena sudah terlalu lelah. Jika hal ini terus-menerus terjadi seks pun bisa jadi kegiatan yang terlupakan oleh pasangan. Solusi untuk pasangan dengan kondisi seperti ini, seperti disarankan oleh pakar seks adalah dengan memaksimalkan akhir pekan untuk bercinta.
Seperti yang dikemukakan oleh dr. Ferryal Loetan SpRM, normalnya, hubungan seks dilakukan antara dua hingga tiga kali dalam seminggu. Tetapi apabila pasangan merasa lelah, bercinta seminggu sekali di akhir pekan pun juga tidak mengapa karena masih dalam batas normal. Pria lulusan pendidikan spesialis rehabilitasi seksual di Amerika Serikat ini menekankan, frekuensi waktu berhubungan intim tidak mempengaruhi. Yang terpenting adalah, kepuasan bisa dirasakan.
"Meskipun bercinta hanya seminggu sekali atau lebih dari itu, saat melakukan hubungan seksual yang penting dua-duanya menginginkan, merasakan, dan dua-duanya puas. Jangan sampai hanya memuaskan salah satu pihak," jelasnya ketika ditemui di kediamannya di Kalibata, Jakarta Selatan.
Dokter yang hobi fotografi ini juga menambahkan, ketika ingin melakukan aktivitas seksual di akhir pekan, sebaikanya perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Pikirkan juga keberadaan anak yang dikhawatirkan akan menganggu waktu bercinta, serta acara keluarga lainnya yang biasanya digelar pada akhir pekan.
Senada dengan dr. Ferryal, psikolog seksual Zoya Amirin mempunyai pendapat yang sama. Ia menjelaskan, ada beberapa tipe pasangan yang senang melakukan hubungan seksual secara spontan, tetapi ada pula yang menjadwalkan waktu bercinta mereka secara rutin, salah satunya di akhir pekan.
Wanita yang sering menjadi narasumber di radio dan televisi ini juga menekankan, meski memiliki tingkat kesibukan yang berbeda-beda setiap harinya, tidak ada salahnya untuk membuat rutinitas kencan di akhir pekan. Hal ini dilakukan agar masing-masing individu bisa saling mengontrol kenikmatan yang di dapatkan.
"Coba deh usahakan sedikit aja. Kalau jam kerja di kantor ada, masa jam untuk bercinta dengan pasangan tidak ada?," tutur Zoya.
Psikolog yang mendalami studi seksologi di Universitas Udayana, Bali ini menegaskan, jangan ada pikiran bosan untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan. "Melakukan seks dengan orang yang sama itu bukan berarti seks jadi tidak menyenangkan. Jadi cobalah mencari cara-cara baru untuk bahagia bersama," ringkasnya di akhir perbincangan.
Perlukah Pasangan Mengatur Waktu untuk Bercinta?
Jakarta - Ketika pasangan disibukkan dengan urusan rumah tangga dan pekerjaan yang hampir menyita waktu, rutinitas seksual jadi sedikit terlupakan. Maka tak jarang, banyak pasangan yang berkomitmen untuk melakukan hubungan intim sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Sebenarnya, perlukah mengatur waktu untuk bercinta?
Dr. Ferryal Loetan selaku spesialis rehabilitasi medik dan konsultan seks mengatakan, waktu untuk melakukan aktivitas seksual sebenarnya tidak perlu diatur. Apabila pasangan membutuhkan satu sama lain dan keduanya sedang memiliki libido atau gairah yang kuat, tidak ada salahnya seks dilakukan secara spontan demi mencapai kepuasan yang maksimal.
Pria yang mengambil pendidikan spesialis rehabilitasi seksual di Amerika Serikat ini juga menambahkan, waktu bercinta yang dijadwalkan terkadang bisa berdampak kurang baik pada hubungan. Misalnya pasangan sudah mengatur waktu bercinta setidaknya dua kali dalam seminggu, jadwal ini, menurut Dr. Ferry, akan membuat salah satu individu merasa terpaksa dalam melakukannya sehingga dia tidak merasa puas akan hasil akhirnya.
"Kalau satunya terpaksa dan tidak siap melakukan seks, hasilnya akan mengecewakan karena jauh dari harapan. Kondisi seperti ini nantinya akan menimbulkan masalah," ujarnya ketika ditemui Wolipop di kediamannya di Kalibata, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut pria lulusan Magister Kesehatan di Universitas Gajah Mada ini menjelaskan, masalah yang timbul merupakan puncak akumulasi dari rasa orgasme yang sulit dicapai. "Misalnya, si istri libidonya tinggi, sedangkan suaminya lelah karena kerja lembur. Ketika hubungan intim ini terjadi, salah satunya akan merasa terpaksa dan justru tidak akan mencapai orgasme," paparnya lagi.
Namun menurut Zoya Amirin yang merupakan psikolog seksual, waktu bercinta dapat dibuat tergantung kepada masing-masing pasangan. Apabila salah satunya sangat sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu atau bahkan lupa, tidak ada salahnya untuk membuat jadwal.
Selain itu, wanita yang juga berprofesi sebagai dosen ini menekanan pentingnya hubungan intim bagi pasangan suami istri. Kedua belah pihak harus merasa terpenuhi kebutuhan seksualnya demi keharmonisan rumah tangga. "Jadi saran saya mungkin bisa dicari solusinya, dibicarakan dengan pasangan agar keduanya sama-sama mengerti," katanya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment