Misteri Kuburan Para Mr dan Mrs X, Semua Pocong Dibacakan Adzan
MARSHAN, 43, dan tiga orang temannya begitu setia dengan profesi yang sedang mereka geluti, yakni penggali kubur di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Bukan hanya menggali makan untuk orang biasa, Marshan bersma Andriansyah, 28; Syamsul, 30 dan Rahman, 30 juga sudah biasa menguburkan mayat-mayat yang tak diketahui identitasnya, alias Mr dan Mrs X.
Bau anyir menyengat seakan sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. ”Namanya juga bandeng kemarin dulu. Kayak bau bangke. Apalagi jenazah orang dewasa, aduhh baunya 'sedap' betul,” Marshan saat ditemui Indopos, akhir pekan lalu.
Ya, Marshan dan kawan-kawannya punya istilah sendiri untuk menyebut mayat-mayat tak dikenal. Mereka menyebutnya bandeng.
Bisa jadi mayat-mayat tanpa identitas itu adalah korban pembunuhan, residivis, kecelakaan lalu lintas. Bisa juga gelandangan tanpa identitas yang meninggal dunia di jalan. Mereka tak lagi kenalani dan tak ada keluarga yang mencarinya.
Kedatangan jenazah tanpa identitas ini juga tanpa iring-iringan keluarga yang berduka. Ukuram makam juga tak jauh beda. Panjang 2 meter, lebar 1 meter dengan kedalamannya 1,5 meter.
Begitu turun dari ambulans, pocong terkemas dalam kotak yang biasa digunakan untuk peti kemas. Potongan kayu dari peti itu biasanya digunakan untuk tanda kubur sebagai pengganti nisan.
Marshan bersama teman-temannya hanya tmembubuhkan tulisan Mr atau Mrs. X saja untuk jenazah orang dewas. Tapi, kalau bayi atau janin, diberi tanda Bayi X. Bahkan, tidak jarang mereka hanya memasang pasak kayu saja sebagai pertanda. Ada juga pakai dahan atau ranting pohon kering.
Sebagai penambah pahala, sudah menjadi kewajiban bagi para penggali kubur seperti Marshan ini untuk meng-adzankan jenazah. "Tak peduli mereka yang muslim atau bukan," ujar Marshan
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment