Rahasia Terlarang Hoax Viral Kesehatan 2017

Hoax Kesehatan yang 'Basi Banget' Kalau Masih Muncul Lagi di 2017

Jakarta - Maraknya peredaran informasi hoax dianggap mulai meresahkan, sampai-sampai Polri harus menggeber patroli cyber. Dunia medis pun tidak luput dari gempuran informasi hoax yang menyesatkan.

Di dunia medis atau kesehatan, informasi hoax yang bertebaran biasanya memang tidak terkait dengan provokasi maupun isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Namun sama-sama menyesatkan karena banyak yang percaya lalu ikut-ikutan menyebarkannya melalui broadcast message.

Uniknya, kebanyakan informasi hoax tentang kesehatan adalah informasi yang selalu berulang. Sekalipun sudah banyak yang meluruskan, hoax yang sama selalu muncul di tahun-tahun berikutnya. Dan setiap kali hoax tersebut beredar, selalu ada yang percaya.

Tahun baru bisa menjadi momentum yang baik untuk semakin membentengi diri supaya tidak ikut tersesat jika harus berhadapan lagi dengan hoax-hoax tersebut di 2017. Sambil memantapkan kembali resolusi awal tahun, tidak ada salahnya mengingat-ingat sedikit tentang fakta di belakangnya.

Dirangkum detikHealth, berikut ini adalah beberapa informasi hoax yang lumayan sering diluruskan tetapi masih saja sering beredar.

1. Hoax vaksin HPV picu menopause dini

Vaksin HPV (Human Papilloma Virus) diberikan untuk mencegah kanker serviks, satu-satunya jenis kanker yang telah dipastikan penyebabnya adalah infeksi virus. Diberikan sebanyak 3 kali, vaksin ini dianjurkan terutama pada remaja putri mulai usia SD.

"Ini menyeramkan! Info dari kawan-kawan: vaksin kanker serviks yang ditujukan kepada anak-anak SD ini akan menyebabkan menopause dini," demikian penggalan informasi hoax yang beredar.

Faktanya, vaksin HPV telah mendapat persetujuan dari WHO (World Health Organization). Dalam berbagai uji yang telah dilakukan, vaksin ini telah dijamin keamanannya dan risiko menopause dini tidak termasuk dalam efek samping yang perlu dikhawatirkan.

2. Hoax pemanis buatan Aspartame

Hoax yang mengatasnamakan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) ini termasuk salah satu yang paling sering beredar, dan selalu menjadi heboh karena menyebut 19 merk minuman yang cukup populer di masyarakat. Disebutkan, minuman-minuman tersebut mengandung Aspartame yang menyebabkan diabetes, kanker otak, dan mematikan sumsum tulang.

IDI telah berkali-kali membantah informasi tersebut. Nama dokter yang selalu dicatut dalam hoax tersebut, yakni dr.H.Ismuhadi MPH juga tidak ada sangkut-pautnya dengan hoax yang sudah beredar sejak 2009 tersebut.

3. Hoax menusuk jarum untuk mengatasi stroke

Sebuah informasi hoax menyebut bahwa serangan stroke bisa diberi pertolongan pertama dengan menusukkan jarum ke ujung jari atau telinga. Para pakar kesehatan membantah saran tersebut, karena serangan stroke ada beberapa macam dengan mekanisme yang berbeda-beda. Menusuk jarum tidak ada kaitannya sama sekali, meski sepintas terdengar masuk akal karena disebut bisa mengurangi tekanan darah.

Anjuran yang paling tepat ketika terjadi serangan stroke adalah menghubungan dokter sesegera mungkin, karena dalam kondisi tersebut setiap detik adalah pertaruhan antara hidup dan mati. Mencoba-coba untuk mengatasi sendiri hanya akan memperlambat pertolongan medis yang lebih terpercaya.

4. Stroke dan mandi air dingin

Banyaknya serangan stroke yang terjadi saat sedang berada di kamar mandi melahirkan mitos bahwa mengguyur kepala dengan air dingin bisa memicu stroke. Pada beberapa orang yang memang memiliki faktor risiko, informasi ini bisa jadi ada benarnya. Namun secara umum, penyebab stroke sangat beragam dan yang pasti tidak sesederhana guyuran air di kepala. Fakta lainnya adalah tidak ada data ilmiah yang menyebutkan bahwa serangan stroke paling sering terjadi di kamar mandi.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :