Tanpa Muncul Gejala, Anak Ini Meninggal karena Menelan Baterai Jam
Bentuknya yang kecil membuat baterai jam mudah tertelan.
Jakarta, Seringkali imbauan untuk menyimpan suatu komponen jauh dari jangkauan anak-anak diabaikan begitu saja. Namun, pelajaran dari George Asan tampaknya bisa mengubah pola berpikir para orang tua.
Dilansir Women's Day, Asan menceritakan peristiwa yang menimpa putrinya, Francesca, lewat sebuah video yang ia buat bersama Children Accident Preventions Trust (CAPT). Diceritakan, Francesca menelan sebuah baterai kecil yang biasa digunakan untuk jam. Putrinya tidak tersedak, dari luar pun sepertinya keadaan berjalan baik-baik saja.
Tapi siapa yang menyangka bahwa baterai yang ditelan gadis malang itu mulai merusak tubuhnya saat bersentuhan dengan cairan dalam tubuh, sehingga menimbulkan pendarahan internal.
"Sangat berat untukku membicarakan tentang kepergian Francesca. Aku merasa bersalah. Sayangnya, aku tidak melihat ada yang salah, tidak ada tanda-tanda," ujar Asan sambil menitikkan air mata. "Saat kami menemukan penyebabnya adalah baterai, kami lari ke lemari dan baru tersadar kami punya kacamata 3D untuk TV, dan yang ia telan adalah baterai cadangan," imbuhnya.
Berdasarkan data dari Children's Hospital of Philadelphia, lebih dari 3.400 anak menelan baterai sejenis di tahun 2010. Jika Anda mencurigai anak Anda menelan benda-benda asing seperti baterai, CAPT merekomendasikan untuk segera meminta bantuan medis.
Dituliskan di website resminya, apabila baterai (terutama yang mengandung lithium) tersangkut di tenggorokan atau kerongkongan, energi dari baterai akan bereaksi dengan saliva dan bisa membuat tubuh memproduksi soda api (NaOH). Komponen tersebut dapat membakar seluruh tenggorokan dan mengakibatkan pendarahan serius dalam tubuh. Reaksinya bisa muncul dalam jangka waktu dua jam.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment