6 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Gara-gara Bercinta dengan Pasangan
Jakarta - Seks memiliki banyak manfaat kesehatan mulai dari membuat tidur lebih nyenyak hingga meningkatkan sistem imun. Di balik manfaatnya ini, seks ternyata juga bisa membahayakan hidup. Riset yang dilakukan di Inggris pada 2010 mengungkapkan, satu dari tiga orang dewasa pernah cidera karena seks.
Apa saja masalah kesehatan yang bisa terjadi gara-gara bercinta? Berikut ini penjabarannya seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Penis Patah
Bisakah penis pria patah padahal tidak ada tulang di bagian tubuh tersebut? Jawabannya bisa. Fraktur penis atau penis patah bisa terjadi ketika penis yang dalam kondisi ereksi tiba-tiba bengkok, sehingga ada luka di mebran tunica albuginea. Membran ini yang melindungi inti penis, area yang menyebabkan ereksi. Dan ketika area tersebut terluka, darah mengalir ke jaringan di sekelilingnya. Sehingga ketika fraktur penis terjadi, pria akan mendengar suara seperti patah kemudian diikuti rasa sakit yang teramat sangat, bengkak dan memar pada penis.
Fraktur penis bisa terjadi ketika pasangan bercinta terlalu heboh atau agresif. Ketika pria mengalami masalah ini, segera minta bantuan medis. Terkadang operasi perlu dilakukan untuk mengatasi masalah penis patah ini.
2. Iritasi Vagina
Wanita yang aktif secara seksual bisa mengalami iritasi pada vagina setidaknya sekali dalam hidupnya. Iritasi ini pastinya bisa membuat seks menjadi tidak nyaman atau menyakitkan untuk dilakukan. Iritasi ini pada umumnya terjadi karena kurangnya cairan lubrikasi di area vagina. Produksi cairan lubrikasi pada Miss V ini biasanya dipengaruhi oleh foreplay, perubahan hormon atau stres.
Agar tidak mengalami iritasi pada vagina, bisa menggunakan cairan lubrikasi yang dijual di apotek. Sebaiknya pilih cairan lubrikasi buatan yang berbahan dasar air. Jika iritasi pada area intim itu sampai menyebabkan pendarahan atau bahkan infeksi, segera hubungi dokter.
3. Infeksi Saluran Kencing
Seks menjadi penyebab paling sering ketika wanita mengalami infeksi saluran kencing. Hal itu karena saat bercinta, bakteri dari area intim dan anus bisa masuk ke saluran kencing, kandung kemih atau bahkan ginjal. Ketika mengalami infeksi saluran kencing ini frekuensi buang air kecil akan menjadi lebih sering dan terasa menyakitkan. Wanita juga bisa merasakan sakit punggung dan perut.
Agar terhindar dari infeksi saluran kencing, sebaiknya wanita buang air kecil sebelum dan sesudah bercinta. Dengan langka itu, saluran kencing menjadi bersih dari bakteri dan meredakan tekanan di area kandung kemih. Sebaiknya wanita juga tak lupa mencuci tangannya sebelum dan sesudah bercinta serta setelah menyentuh area dubur.
4. Sakit Kepala
Bercinta terkadang bisa menyebabkan sakit kepala. Rasa sakit yang datang itu ternyata dapat menjadi tanda adanya penyakit seperti tekanan darah rendah, tumor otak atau pendarahan di otak.
Sakit kepala setelah bercinta ini dapat dialami pria maupun wanita dan umumnya menyerang sebelum atau saat orgasme. Sebaiknya konsultasikan pada dokter ketika serangan sakit kepala pasca seks ini Anda rasakan pertamakalinya atau ketika rasa sakit tersebut disertai gejala nyeri leher, muntah dan linglung.
5. Serangan Jantung
Riset yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association pada 2011 mengungkapkan, aktivitas seksual yang terlalu agresif bisa meningkatkan risiko serangan jantung beberapa jam setelah bercinta, terutama orang-orang yang sehari-harinya tidak terlalu aktif bergerak. Hanya saja kondisi ini bukan hal yang umum terjadi.
6. Stroke
Bercinta menyebabkan stroke sebenarnya sangat jarang terjadi, kecuali ada faktor risiko yang bisa memicunya seperti kelainan jantung. Kelainan jantung yang dapat menyebabkan orang mengalami stroke setelah bercinta itu adalah patent foramen ovale atau adanya lubang pada jantung. Menurut data dari Cleveland Clinic, kurang dari 1% penderita patent foramen ovale mengalami stroke.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment