Sexless Marriage, Ketika Pasutri Anggap Bercinta Bukanlah 'Ritual Wajib'
Jakarta, Bagi sebagian pasangan suami istri, bercinta bisa jadi ritual rutin yang harus dilakukan guna menjaga keintiman dan keharmonisan hubungan mereka. Meski kenyataannya, ada pula pasutri yang menganggap bercinta bukanlah suatu ritual 'wajib'.
Dijelaskan psikolog bersertifikat Laurie Mintz, 5-20 persen pasangan suami istri hanya berhubungan intim sepuluh kali setahun, bahkan kurang. Kondisi inilah yang oleh para psikolog disebut sexless marriage.
"Sexless marriage terbagi menjadi dua tipe. Pertama, kedua pihak tetap merasa intim dan merasa tidak ada masalah meski jarang bercinta. Kedua, banyak dialami pasutri di mana salah satu pihak merasa khawatir dengan kehidupan rumah tangganya sementara pasangannya tidak," tutur Mintz.
Menanggapi hal ini, seksolog dr Andri Wanananda MS mengatakan seiring dengan bertambahnya usia, frekuensi bercinta memang semakin jarang. Meski begitu, dr Andri menekankan bukan berarti pasutri yang sudha menikah bertahun-tahun tidak bisa merasakan kepuasan bercinta.
"Yang terpenting fisik dan psikis masing-masing pihak bugar. Jika wanita sudah manopause, perpanjang foreplay dan gunakan bantaun pelumas. Jika pria mengalami masalah ereksi, perlu diketahui penyebabnya agar bisa ditangani," tutur dr Andri dalam konsultasi kesehatan.
Sementara itu, Mintz mengibaratkan, saat usia relatif muda, tanpa diminta pun pasangan suami istri bisa bergairah begitu saja hingga mereka ingin bercinta. Nah, saat bertambahnya umur, konsep keintiman pun mulai berubah.
"Pada pasangan yang sudah lama menikah, keintiman bisa mereka dapatkan hanya dengan ikatan emosinal dan selalu menghabiskan waktu bersama. Meskipun, pasangan muda pun bisa saja merasak bahwa untuk mendekatkan hubungan suami istri tak melulu lewat seks," tandas penulis buku 'A Tired Woman's Guide to Passionate Sex' ini.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment