Aduh Jangan Ditahan, Ini Alasan Pipis Harus Segera Dikeluarkan
Jakarta - Bila tengah terjebak macet, seseorang kerap harus menahan hasratnya untuk buang air kecil. Kondisi serupa juga sering terjadi di malam hari, biasanya karena ngantuk. Padahal ada sejumlah risiko yang patut diwaspadai gara-gara kebiasaan buruk ini.
Risiko kesehatan apa saja yang dimaksud? Berikut paparannya:
1. Infeksi saluran kemih
"Salah satunya bisa menyebabkan infeksi. Kalau dia nahan itu kan berarti ada genangan air di dalam, nah kalau nahan-nahan begitu dia kencing mulai sakit, mulai infeksi, kuman itu lebih cepat tumbuh di air yang tergenang," jelas dr Harrina E. Rahardjo, PhD, SpU, spesialis urologi dari RSCM.
Staf pengajar di Fakultas Kedokteran UI itu juga menguraikan bila kebiasaan menahan buang air kecil lebih banyak dilakukan oleh wanita. Alasannya beragam, misal kamar mandi yang tidak nyaman.
"(Padahal) saluran kencingnya lebih pendek daripada pria, dan juga saluran wanita dekat dengan anus, jadi banyak kumannya, nah begitu kuman masuk jadi infeksi," tegasnya.
Dihubungi secara terpisah, kolega dr Harrina, dr Chaidir A Mochtar, PhD, SpU juga menuturkan infeksi saluran kemih memiliki gejala tertentu seperti nyeri pada perut bagian bawah, muncul rasa perih saat buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil juga menjadi lebih sering namun dengan volume yang sedikit. Jika sudah memiliki gejala seperti ini, segera periksa ke dokter sebelum muncul demam dan nyeri di daerah pinggang.
2. Otot kandung kemih kurang sensitif
Selain infeksi, dr Chaidir juga mewanti-wanti gangguan lain yang diakibatkan kebiasaan menahan pipis, yairu hilangnya sensitivitas otot kandung kemih karena otot yang ditahan terus-menerus lama-kelamaan menjadi longgar.
Hal ini karena kandung kemih rata-rata memiliki kapasitas menampung urine sebanyak 15 ons (0,4 liter). Akan tetapi bila urine ini ditahan (tidak dikeluarkan) dalam jangka waktu panjang, maka otot pada organ sekresi tersebut akan merenggang dan longgar.
3. Sensasi anyang-anyangan
DR. dr. Nur Rasyid, SpU(K), Ketua Departemen Urologi RSCM mengungkapkan bila kegiatan menahan buang air kecil dibiasakan, kondisi tersebut bisa berlanjut hingga timbul perasaan anyang-anyangan.
Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu anyang-anyangan, anyang-anyangan merupakan kondisi di mana seseorang selalu merasa ingin buang air kecil, tetapi urinenya sedikit atau bahkan tidak ada.
4. Gagal ginjal
"Jika dibiarkan terus-menerus, keseringan menahan buang air kecil juga bisa berpengaruh pada kesehatan ginjal. Menahan buang air kecil berarti meningkatkan tekanan pada ginjal, mengakibatkan produksi ginjal menurun dan menjadi bengkak. Dalam hal ini ginjal tak dapat berfungsi semaksimal mungkin dan disebut sebagai gagal ginjal," terang dr Chaidir.
5. Lumpuh
Hal ini dikatakan Dr Firdaoessaleh, SpB, SpU(K). Menurut spesialis urologi dari RSCM itu, terlalu sering menahan pipis, apalagi pada orang yang memiliki riwayat kerusakan pada dinding otot saluran kencing maka orang yang bersangkutan bisa mengalami lumpuh.
6. Apa yang harus dilakukan?
- Terjebak macet atau tidak, jangan dibiasakan menahan pipis
- Bila dalam perjalanan jauh atau kalaupun terjebak macet, manfaatkan pom bensin terdekat. Jika merasa airnya kurang bersih, bawa sendiri air mineral dan tisu basah untuk membilas organ sekresi
- Jika perlu gunakan diapers, apalagi bila mungkin kondisinya susah menemukan toilet dalam waktu dekat
- Buang air kecil sebelum bepergian
“Yang penting diingat juga adalah jangan lantas membatasi air minum agar lebih jarang buang air kecil. Justru saat perjalanan jauh seperti itu kondisi dehidrasi harus bisa dicegah dengan banyak mengonsumsi air putih,” tutur Dr Firdaoessaleh.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment