6 Kisah Heboh Getaran Misterius di Kuburan Mbah Paniyah
Jakarta - Getaran misterius yang muncul di makam Mbah Paniyah menjadi buah bibir warga Desa Kates, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Sebab musabab getaran itu masih menimbulkan tanda tanya.
Getaran aneh di makam Paniyah pertama kali dirasakan Mujiono. Saat itu, Mujiono sedang melayat tetangganya. Ia duduk di makam Paniyah. Mujiono kaget bukan kepalang saat merasakan getaran dari makam itu. Mujiono lalu berbagi cerita kepada temannya dan akhirnya getaran di makam Paniyah pun menyebar dari mulut ke mulut.
Warga terus berdatangan silih berganti ke makam Paniyah. Mereka penasaran ingin membuktikan getaran itu dengan melakukan aneka tes seperti meletakkan tangan di batu nisan Paniyah hingga menaruh gelas berisi air di atas makam itu.
Keluarga Paniyah ikut angkat bicara. Di mata keluarga, Paniyah hanya seorang ibu rumah tangga. Ia meninggal dunia di usia 70 tahun. Semasa hidupnya, perempuan itu rajin mengaji.
Belum ada penelitian ilmiah tentang penyebab getaran di makam Paniyah. Namun polisi berpendapat getaran di makam Paniyah ini karena adanya pabrik pengolahan batu yang berada dekat makam tersebut. Warga juga diimbau agar tidak mempercayai hal gaib di makam bergetar Paniyah.
Berikut 6 kisah heboh ini:
1. Getaran Aneh
Tak ada yang tahu pasti sejak kapan makam Paniyah bergetar. Fenomena misterius itu baru diketahui beberapa hari lalu. Orang berdatangan karena penasaran. Begini cerita lengkap terungkapnya getaran di makam nenek asal Desa Kates, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tersebut.
Senin (31/3), ada warga yang meninggal dan dimakamkan di TPU Desa Kates. Jenazah dimakamkan pada jarak sekitar 10 meter dari makam Paniyah. Di sela pemakaman, salah satu pelayat bernama Mujiono duduk di makam Paniyah. Ia merasakan ada getaran di makam tersebut, tapi tak berani bercerita.
"Dia merasa aneh dan tidak tahu sebabnya (getaran di makam Paniyah)," kata juru kunci, Sajid (66).
Esoknya, menurut Sajid, Mujiono baru bercerita ke temannya. Terang saja, banyak yang tak percaya. Rabu (2/4) kemarin, ada yang membuktikan dan mendatangi makam. Nah, saat itulah, warga kaget karena makam Paniyah memang benar-benar bergetar.
Informasi itu tersebar secara luas. Warga yang ke pemakaman kian banyak. Sajid juga baru tahu ada getaran di makam Paniyah. Padahal ia sudah 2 tahun menjadi juru kunci menggantikan almarhum Paniran.
Warga terus berdatangan secara bergelombang hingga hari ini. Getaran di makam itu memang nyata. Air di gelas yang ditaruh di makam Paniyah bergetar. Ketika dipindahkan ke makam lain, air tak bergerak.
Belum diketahui penyebab getaran di makam Paniyah. Belum ada satu pun pihak yang meneliti atau menganalisa fenomena tersebut.
2. Dibanjiri Warga
Mereka penasaran datang berbondong-bondong ke makam Paniyah.
"Saya justru baru tahu siang ini, karena ingin ziarah kok banyak sekali warga yang datang. Saya turut melihat dan mencoba meletakkan gelas berisi air di atas kuburan, eh benar airnya bergerak seperti ombak. Padahal di kuburan lain yang banyak di sampingnya gelas itu saya letakkan airnya tidak bergerak sama sekali," ungkap tukang ojek di sekitar kompleks makan, Awek (34), Rabu (1/4/2015).
Semakin sore tampak warga berbondong-bondong membawa botol air mineral dan meletakkan di atas kuburan karena penasaran. Anehnya hanya di satu kuburan saja air bergetar. Saat nisan dipegang ternyata juga bisa dirasakan getarannya.
Menurut keterangan juru kunci makam, Sajid (66), sejak kejadian itu tersiar dari mulut ke mulut pada warga dan sehari setelah kejadian Rabu (1/4) tak diduga makam terus dibanjiri warga yang penasaran ingin tahu.
"Tadi ada sekitar sepuluh anggota polisi datang. Mereka bilang suruh nunggu hingga tengah malam nanti. Jika tak berhenti katanya memang ada yang ghoib di kuburan itu," tambahnya.
Sajid hingga kini tidak tahu makam siapa yang terus bergetar karena dirinya menjadi juru kunci baru 2 tahun menggantikan Alm. Paniran sang juru kunci sebelumnya.
Keanehan kuburan tersebut hingga kini terus menyebar dari mulut ke mulut. Warga yang penasaran juga terus berdatangan ingin membuktikan secara langsung.
3. Tes Getaran
Ada getaran di makam Paniyah dan tak diketahui sebabnya. Warga melakukan serangkaian tes. Hasilnya, makam tersebut memang bergetar. Misterius!
Hari ini, Kamis (2/4/2015), ratusan warga mendatangi makam Paniyah di TPU Desa Kates, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Rasa penasaran membuat mereka rela berpanas-panas ria di pemakaman. Beberapa memegang makam Paniyah untuk membuktikan getaran.
"Astaghfirullah, astaghfirullah," kata seorang perempuan sambil mencoba merasakan getaran di makam tersebut.
Sebagian warga juga menggunakan air di dalam gelas untuk membuktikan getaran di makam Paniyah secara kasat mata. Saat gelas ditaruh, air terlihat beriak, lalu diam, dan beriak lagi. Getaran memang tidak terjadi terus-menerus, tapi timbul tenggelam.
Gelas itu kemudian ditaruh di makam lain di dekat makam Paniyah, air diam. Artinya tak ada getaran di makam tersebut. Gelas dipindah ke makam lain, hasilnya sama: air tidak bergerak.
Juru kunci makam, Sajid (66), sempat melakukan tes berbeda. Untuk membuktikan makam Paniyah bergetar terkait aktivitas pengolahan marmer di sekitar TPU, ia menaruh gelas berisi air pada malam hari saat mesin pengolahan marmer mati. "Bisa saja kan (makam) bergetar karena itu (pengolahan marmer), karena mesinnya bersuara keras," katanya di TPU.
"Ternyata (saat mesin mati) tetap ada getaran (di makam Paniyah), air di gelas bergerak," imbuh pria yang baru 2 tahun menjadi juru kunci ini.
Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah penyebab getaran di makam Paniyah. Wajar saja jika warga terus berbondong-bondong karena penasaran. Paniyah merupakan warga setempat dan meninggal di usia 70 tahun pada 1990 silam.
4. Paniyah Rajin Mengaji
Cucu Paniyah, Susanto (45), mengaku tidak tahu bahwa kuburan bergetar yang diberitakan media massa dan membuat heboh warga adalah makam neneknya. Ia baru hari ini datang ke TPU dan kaget ternyata kuburan bergetar itu adalah makam neneknya.
"Nenek cuma ibu rumah tangga. Semasa hidup beliau sering ngaji," kata Susanto di TPU Desa Desa Kates, Kamis (2/4/2015).
Tiap tahun, Susanto selalu ke makam neneknya untuk ziarah. Selama ini tidak ada hal aneh. Baru kali ini terjadi kuburan itu bergetar.
Paniyah meninggal pada tahun 1990 dalam usia 70 tahun. Ia memiliki 11 anak. Susanto adalah cucu dari anak ke 8.
Informasi kuburan bergetar tersebar ke mana-mana. Hari ini ratusan warga datang ke TPU. Tak hanya warga sekitar, warga dari luar kota seperti Blitar pun mampir. Kebetulan, lokasi TPU tak jauh dari jalan raya Blitar-Tulungagung.
Para pengunjung penasaran. Beberapa di antaranya mengetes dan memegang makam, kemudian segera menarik lagi tangannya dan heran karena memang ada getaran di makam tersebut.
5. Doa Keluarga Paniyah
Cucu Paniyah, Susanto (45), untuk kedua kalinya pergi ke pemakaman dengan membawa garam. Kemudian pria asli Rejotangan, Tulungagung, ini menaburkan garam ke sekitar makam neneknya.
"Semoga tidak terjadi apa-apa. Semoga bukan pertanda apa-apa," ungkap Susanto di TPU, Kamis (2/4/2015).
Susanto juga berdoa getaran di makam neneknya segera berakhir. Ia menyebut semasa hidup, neneknya hanya ibu rumah tangga biasa dengan 11 anak yang sering mengaji. Ibu Susanto adalah anak ke 8 Paniyah.
Paniyah meninggal dan dimakamkan pada tahun 1990. Di dekatnya, ada makam suaminya. Secara fisik, makam Paniyah tidak terlalu istimewa. Bentuknya serupa dengan makam lain di TPU tersebut. Beberapa bagian makam mengelupas karena lapuk dimakan usia.
Makam Paniyah jadi perhatian setelah diketahui bergetar beberapa hari lalu. Hingga saat ini belum diketahui penyebab getaran tersebut. Belum ada satu pun pihak yang meneliti atau menganalisa secara ilmiah.
6. Polisi: Getaran karena Pabrik Pengolahan Batu
Getaran di makam Paniyah di TPU Desa Kates, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membuat geger masyarakat. Tak heran bila banyak yang datang melihat.
"Kapolsek Rejotangan sudah datang ke lokasi. Dan itu bergetar karena pabrik pengolahan batu yang ada di dekat makam," jelas Kapolres Tulungagung, AKBP Bastoni Purnama yang dikonfirmasi detikcom, Kamis (2/4/2015).
Menurut Bastoni, hal lainnya yakni bentuk nisan yang dinilainya berbeda dengan makam lainnya. "Jadi hanya makam itu saja yang bergetar," tambahnya.
Berbeda dengan penjaga pekuburan yang merasa makam bergetar karena hal misterius, Bastoni menyebut pabrik batu itu menjadi pemicu.
"Kalau malam saat pabriknya berhenti juga tidak bergetar," imbuh Bastoni. Pernyataan Bastoni berbeda dengan penjaga makam yang menyebut makam tetap bergetar.
Ia juga mengimbau agar warga tidak percaya hal-hal gaib. "Masyarakat jangan percaya hal yang gaib. Harus dicek kebenarannya bila mendengar isu," jelasKkapolres.
Berbeda dengan Kapolres, warga sekitar justru tidak yakin getaran di makam Paniyah akibat adanya pengolahan marmer di dekat TPU.
"Kalau disebabkan itu (pengolahan marmer), harusnya semua makam di sini bergetar," kata juru kunci makam, Sajid (66), Kamis (2/4/2015).
Menurut warga, pengolahan marmer berjarak sekitar 200 meter dari TPU. Industri rumahan ini menggunakan mesin poles yang bersuara keras. Belum diteliti apakah ada faktor lain yang menyebabkan makam perempuan yang meninggal pada tahun 1990 itu bergetar.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment