Penelitian Ini Ungkap Beragam Cara untuk 'Menyamarkan' Suara Saat BAB
Jakarta, Sebuah penelitian mengungkap bahwa mayoritas orang merasa malu jika suara saat Buang Air Besar (BAB) terdengar oleh orang lain. Beragam cara dilakukan, mulai dari mengeluarkan feses pelan-pelan hingga menghindari toilet umum.
Para peneliti dari Indiana University mengungkap hal itu dalam sebuah penelitiannya. Salah satu hasilnya menyebut, sebagian besar responden merasa paling nyaman jika yang mendengar suara BAB tak lain adalah pasangan mereka sendiri.
Dilihat dari orientasi seksualnya, perempuan heteroseksual dan laki-laki homoseksual paling merasa tidak nyaman jika suara saat BAB didengar orang lain. Perempuan homoseksual lebih cuek, sedangkan laki-laki heteroseksual paling cuek di antara yang lain.
Hasil lain yang tidak terlalu mengejutkan, laki-laki cenderung tidak peduli meski harus mengeluarkan suara yang keras saat BAB di toilet umum. Dan yang paling menarik, ada ratusan cara yang dilakukan para responden untuk menyamarkan suara-suara tersebut.
"Beberapa orang mengontrol otot sphincter (katup dubur) untuk melepas gas maupun feses pelan-pelan, sehingga suaranya tidak terlalu keras," tulis para peneliti dalam publikasinya di jurnal Social Problems, seperti dikutip Discover dan dimuat oleh Dailymail.
Cara lain adalah dengan menghindari BAB di toilet umum, misalnya dengan menuntaskan BAB di rumah pada pagi hari sebelum beraktivitas. Jika terpaksa harus BAB di jam kerja, beberapa responden rela mencari toilet yang secara geografis jauh dari kantornya.
Sebagian dari 172 responden yang berasal dari kalangan mahasiswa itu merasa perlu menyamarkan suara saat BAB dengan suara lain. Di antaranya yang paling sering dipakai adalah suara tisu toilet, suara kipas angin, dan air mengalir.
Hal-hal yang diperkirakan bisa menciptakan situasi canggung alias awkward juga dihindari. Menggunakan kubikel toilet bersebelahan dengan atasan, risiko terkunci di toilet, dan yang tak kalah canggung adalah risiko kehabisan tisu toilet.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment