Hiii! Pabrik Es Batu di Jakarta Timur Ini Jual Es Mengandung Bakteri Berbahaya
Jakarta - Pabrik es batu di Cakung, Jakarta Timur, digerebek polisi. Sebabnya, es yang diedarkan PT EU ini diduga mengandung bakteri dan bahan beracun.
"Kami mendapatkan informasi ada warga Setiabudi yang mengalami keracunan pada 4 Maret 2015 lalu. Ketika diselidiki, diketahui racun tersebut berasal dari es batu yang diminumnya," jelas Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat kepada wartawan di Mapolres Jaksel.
Menurut Wahyu, dalam pengembangan penyelidikan, es tersebut diketahui diproduksi oleh PT EU.
"Warga meminum es dari warung milik R di kawasan Setiabudi. Es itu diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, hasilnya es itu tidak layak konsumsi karena terdapat bakteri Coliform dan dapat menyebabkan penyakit, seperti kanker," jelasnya.
Tak lama, polisi langsung memanggil penanggung jawab pabrik berinisial AL (55) dan pemilik truk tangki yang biasa mengantarkan air untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan es balok. Dari keterangan mereka, terungkap bahan baku yang digunakan untuk membuat es batu berasal dari lokasi yang tidak higienis.
Saat ini, menurut Wahyu, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman untuk mengungkap kasus ini, karena es beracun dapat merugikan masyarakat. Pemilik pabrik pun dapat dikenai pasal berlapis.
Pasal yang diterapkan yakni Pasal 94 dan 45 undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air dengan ancaman 3 tahun atau denda Rp 500 juta. Lalu Pasal 62 nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman 5 tahun atau denda Rp 2 milyar. Pasal 135 dan pasal 140 undnag-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dengan ancaman 2 tahun penjara atau denda Rp 4 miliar.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Barang bukti seperti truk pengangkut air, es balok, alat cetak es batu, dan bahan kimia pun sudah kami amankan. Jika terbukti bersalah, pabrik bisa ditutup dan dikenakan pasal berlapis," pungkasnya.
Polisi: Pabrik Es Batu Beracun Berdiri Sejak 15 Tahun Lalu
Jakarta - Seorang warga Setiabudi, Jakarta Selatan mengalami keracunan setelah mengkonsumsi es batu yang mengandung zat berbahaya bagi manusia. Setelah ditelusuri, pabrik yang memproduksi es batu tersebut sudah beroperasi sejak belasan tahun lalu.
"Dari laporan yang diterima, pabrik ini sudah beroperasi sejak belasan tahun yang lalu. Setelah diproduksi, batu es didistribusikan ke depo es balok, warung, hingga dikonsumsi masyarakat," ujar Kasubag Humas Mapolres Jakarta Selatan, Kompol Aswin saat dihubungi.
Kapolsek Setiabudi, AKBP Audie Latuheru saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Selatan pada 26 Maret mengungkapkan bahwa pabrik es batu ini diketahui telah berdiri sejak tahun 2000. Berarti pabrik tersebut telah memproduksi dan mendistribusikan es batu ke masyarakat seak 15 tahun yang lalu.
"Pabrik ini sudah berdiri sejak 15 tahun lalu. Beberapa orang karyawan serta beberapa saksi telah diperiksa terkait kasus ini. Garis polisi pun telah dipasang di kawasan pabrik," jelasnya.
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan soal keberadaan produsen es batu beracun setelah mendapatkan laporan ada warga yang keracunan setelah meminum es pada 4 Maret lalu. Setelah diselidiki, es batu ini ternyata mengandung bakteri dan bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker.
Air bahan baku pembuatan es batu tersebut diambil dari sungai yang ada di Kalimalang, Bekasi. Setelah ditampung lalu diberi bahan kimia berupa Kaporit, Soda Api, Tawas, ANP, dan Anti Foam. Es tersebut di produksi dan distribusikan ke warung-warung dengan harga Rp 12.000 hingga Rp 30.000 per balok. Dalam sehari, target penjualannya 2.000 batang.
Batu Es Berbakteri Beredar, Harus Ada Sweeping Cek Semua Pabrik Pembuatan Es
Batu Es Berbakteri Beredar, Harus Ada Sweeping Cek Semua Pabrik Pembuatan Es
Jakarta - Pabrik pembuatan batu es dari air sungai Kalimalang di Jakarta Timur dan berbahan kimia diungkap Polres Jaksel. Polisi menyetop operasi pabrik pembuat es di Cakung, Jaktim itu. Pabrik pembuatan es memasarkan barangnya ke sejumlah wilayah di Jakarta. Pabrik itu diketahui operasinya setelah ada warga di Setiabudi, Jaksel yang keracunan setelah meminum es.
Hasil pemeriksaan Polres Jaksel di laboratorium, es yang dibuat pabrik itu mengandung bakteri coli dan bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker. Karenanya mencegah bahaya menyebar, pihak berwenang harus memeriksa semua pabrik es.
"Sweeping barang konsumsi yang beredar di lingkungan," jelas Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam.
Menurut Niam, apalagi es kerap dijajakan pedagang di dekat sekolah anak. Tentu harus ada perlindungan maksimal kepada anak yang masih tumbuh dan berkembang.
"Itu dilakukan guna menjamim perlindungan pada anak. Untuk menjamin kesehatan dan perlindungan pangan," terang dia.
"Penanganan dan pencegahan peredaran barang konsumsi yang berbahaya harus dilakukan," tegas Niam lagi.
Waspada Es Batu Beracun Beredar
investigasi
,
kesehatan
,
kuliner
,
kuliner warning
,
modus operandi
,
reportase
,
telisik
,
telusur
,
warning
Edit
0 komentar :
Post a Comment