Saat Tidur, Baiknya Pria Pakai Celana Dalam atau Tidak?
Jakarta, Saat melakukan aktivitas, sudah pasti semua orang akan menggunakan pakaian dalam. Namun, ketika tidur ada orang yang memilih tetap memakai underwear atau justru tidak menggunakannya. Mana yang lebih dianjurkan?
"Sebaiknya nggak pakai celana dalam, supaya tidak lembab dan jadi kering," ujar dr Abraham Arimuko SpKK saat berbincang.
Namun, jika ingin menggunakan boxer menurut dr Abraham tidak masalah karena dengan bentuknya yang relatif longgar, maka akan lebih banyak sirkulasi udara yang bisa masuk. Senada dengan dr Abraham, dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK menuturkan di waktu istirahat atau tidur pria bisa saja tidak memakai celana dalam atau menggunakan boxer saja.
"Tapi untuk aktivitas sehari-hari ya sebaiknya pakai celana dalam. Kalau untuk laki-laki celana dalam kan fungsinya untuk menahan buah zakar supaya tidak kendur," kata dr Nyoman.
Dalam keseharian juga kerap dikatakan jika memakai celana dalam saat tidur, apalagi yang ketat, bisa membuat mandul. Hal ini pun ditepis dr Abraham.
Menurutnya, efek penggunaan celana dalam saat pria tidur, termasuk jika terlalu ketat tidak akan menimbulkan efek samping seekstrem itu. Tapi, patut diingat suhu panas di sekitar testis juga berpengaruh pada kesuburan pria.
"Kalau terlalu panas, memang produksi sperma bisa berkurang karena testis sebagai pabrik sperma akan terpengaruh. Contoh kondisi panas lain misalnya dia sopir, jok mobilnya tidak dilapisi dan dia terus-terusan duduk, suhu di sekitar testis bisa panas," terang dokter yang praktik di RSPAD Gatot Subroto ini.
Dihubungi terpisah, pengamat kesehatan seksual dari Universitas Tarumanaga, dr Andri Wanananda, MS menuturkan buah zakar atau testis pada pria memerlukan suhu yang sesuai dengan suhu tubuh normal, yakni sekitar 36-36,5 derajat Celcius. Bila celana dalam yang dipakai terlampau ketat hingga mengganggu suhu yang ideal untuk produksi sel jantan (spermatozoa), besar kemungkinan akan terjadi proses kemandulan.
"Jelasnya, jumlah, motilitas (pergerakan) dan bentuk sel jantan akan tidak normal," kata dr Andri.
'Side A Side B', Menyoal Kebiasaan Beberapa Pria Pakai Celana Bolak-balik
Jakarta, Beberapa pria memiliki kebiasaan memakai celana dengan metode 'side a side b'. Maksudnya, setelah selesai digunakan maka celana dalam dibalik, lalu dipakai lagi dengan posisi bagian yang sebelumnya di luar menjadi bagian dalam untuk menghindari bagian yang dirasa sudah kotor. Alasannya bisa jadi karena hendak mengirit ataupun malas ganti celana dalam lainnya.
dr Abraham Arimuko, SpKK, dari RSPAD Gatot Subroto tertawa saat dimintai komentarnya terkait kebiasaan tersebut. Menurutnya kebiasaan itu tidak aman. Mengapa? "Bisa saja kuman di side B bisa pindah ke side A," ucapnya dalam perbincangan.
Dia menyarankan bila celana dalam sudah lama digunakan dan mulai berbau sebaiknya segera diganti. Ia mengatakan masalah lain seperti celana dalam yang mulai longgar atau sobek tak perlu terlalu dicemaskan selama dirawat dengan baik.
Sedangkan menurut dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Bali mengatakan hal itu bisa dilakukan pria pada saat kepepet. dr Nyoman maklum, saat kepepet orang akan memilih menggunakan celana dalam dengan metode 'side a side b'
"Ha ha ha kalau kepepet dan bagian luarnya kering ya nggak apa-apa ha ha ha. Tapi kalau ternyata bagian luarnya lembab itu sebaiknya diganti," kata dr Nyoman saat dihubungi terpisah.
dr Nyoman menyarankan untuk mengganti celana dalam dua kali dalam sehari. Namun jika seseorang lebih mudah berkeringat dan membuat pakaian lembab maka celana dalam bisa diganti lebih dari dua kali dalam sehari.
"Normalnya 2 kali cukup. Kalau untuk perempuan dilihat penggantiannya tergantung ada lembab atau keputihan. Kalau gitu sebaiknya diganti lebih sering, karena lembabnya itu bisa bikin jamur berkembang biak," papar dr Nyoman.
Berkaitan dengan hal tersebut, sebuah survei di Inggris menunjukkan bahwa perilaku menjaga kebersihan daerah intim terkait penggantian celana dalam ini lebih rendah pada pria dibandingkan wanita. Terutama pada pria lajang mereka dilaporkan lebih senang memakai celana dalam berkali-kali sampai benar-benar kotor.
Ini Dia Alasan Mengapa Pria Lebih Sehat Jika Pakai Celana Boxer
Jakarta, Penggunaan boxer atau celana pendek di kalangan laki-laki saat ini masih belum terlalu banyak. Untuk pakaian dalam, laki-laki umumnya masih lebih memilih menggunakan celana dalam dibandingkan dengan boxer. Nyatanya, ada beberapa hal yang berhubungan dengan kesuburan yang menguntungkan para pemakai boxer.
Berikut 4 alasan mengapa penggunaan boxer lebih dianjurkan dibandingkan celana dalam, seperti dilansir Boldsky.
1. Suhu
Testis terletak di luar tubuh karena membutuhkan suhu yang lebih dingin dari suhu tubuh biasa, sedangkan suhu saat mengenakan celana dalam akan jauh lebih hangat dibandingkan saat mengenakan boxer. Penggunaan boxer dirasakan lebih sehat karena memungkinkan suhu di sekitar testis menjadi lebih dingin.
2. Jumlah sperma
Agar testis bisa menghasilkan kualitas dan kuantitas sperma yang ideal, maka suhunya harus lebih rendah daripada suhu tubuh normal. Ketika Anda memakai celana dalam, suhu di sekitar area tersebut akan menjadi hangat. Hal ini tentu akan menghambat produksi sperma. Tetapi jika Anda menggunakan boxer, area tersebut akan menjadi lebih dingin dan produksi sperma tidak akan menurun.
3. Aliran darah yang berlebihan
Ketika testis tertutup dalam ruang kecil, maka suhu di sekitarnya akan menjadi hangat. Selain itu, akan ada aliran darah yang berlebihan ke daerah genital tanpa alasan tertentu. Ini merupakan penyebab pembuluh darah testis membesar. Tak hanya itu, kecepatan dan motilitas sperma juga akan berkurang akibat terlalu tertutup.
4. Ketidaksuburan
Ketika Anda mengenakan boxer, suhu skrotum tidak akan naik dan akan tetap dingin sehingga dapat tetap menghasilkan sperma. Penggunaan celana dalam, apalagi jika terlalu ketat, akan menghambat produksi dan pergerakan sperma. Ini tentu akan berpengaruh terhadap kesuburan laki-laki.
Efek ketidaksuburan merupakan alasan kesehatan utama mengapa laki-laki lebih baik menggunakan boxer. Sebab, boxer meningkatkan kesehatan reproduksi laki-laki dan mengurangi risiko penurunan jumlah sperma serta risiko ketidaksuburan.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment