Tidak Cukur Bulu Ketiak, Wanita Indonesia Berani?
Apa tren terbaru dalam gaya hidup kaum wanita zaman sekarang? Apakah warna rambut dua rona atau ombre masih digemari? Apakah nuansa silver masih mendominasi? Ternyata, dua hal tersebut telah menjadi tren lapuk. Sekarang, para wanita di dunia Barat sedang gemar menumbuhkan bulu ketiak untuk mendobrak tren kecantikan yang membelenggu pilihan wanita.
Sebagian besar wanita Barat menganggap bahwa industri kecantikan dan mode secara tidak langsung membatasi pilihan kaum hawa. Tengok saja, nyaris seluruh model yang berpose dalam iklan terbaru atau melenggang di pentas peraga, memiliki penampilan fisik serupa. Tinggi, kurus, rambut panjang, dan tubuh bebas bulu.
Untuk itu, sejumlah wanita yang merasa hal tersebut bisa berikan pengaruh buruk pada wanita terutama yang masih berusia remajal. Alhasil, merebaklah tren menumbuhkan rambut pada bagian tubuh yang notabene dilarang berbulu, seperti ketiak, kaki, tangan, dan kening.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa wanita Amerika Serikat melakukan waxing dan cukur rambut pada tubuh dengan alasan untuk menyenangkan pasangan. Selain itu, alasan populer lainnya adalah mereka khawatir dipandang buruk oleh teman atau kolega mereka.
Menurut seorang profesor jurusan gender study di Arizona State University, Breanne Fahs, PhD, mengatakan bahwa setiap bulu atau rambut tubuh memiliki manfaat dan fungsi masing-masing.
“Pada beberapa budaya di dunia, banyak suku yang menjadikan bulu dan rambut tubuh sebagai simbol. Ada juga yang mengatakan bahwa bulu bisa menjadi ancaman untuk beberapa lingkungan soial, standar kecantikan seperti menganggap bulu sebagai sesuatu yang tabu pada wanita,” ujar Fahs.
Polemik mengenai apakah bulu pada tubuh wanita mesti dihilangkan atau dijaga, telah menjadi perdebatan dari waktu ke waktu. “Baru pada tahun 1920-an, wanita mulai menerapkan gaya hidup mencukur atau menggunting bulu tubuh,” lanjut Fahs.
“Kebiasaan mencukur dan waxing bulu tubuh tidak diterapkan oleh semua wanita di dunia. Hanya Amerika, Eropa Barat, Jepang, Australia, dan New Zealand yang memiliki tren membebaskan beberapa bagian tubuh dari bulu,” imbuhnya.
Beberapa waktu belakangan, dobrakan aturan memanjangkan bulu sudah digagas dan diperkenalkan kembali oleh sejumlah komunitas wanita. Tujuannya, seperti terurai di atas, wanita tidak ingin dibatasi dan diintimidasi oleh standar yang diciptakan industri.
Bagaimana di Indonesia? Apakah para wanita di Tanah Air berani menentang tren dengan memanjangkan bulu atau rambut di bagian tubuh yang tidak terlihat?
0 komentar :
Post a Comment