Rahasia Misteri Sakit Jantung Yang Bikin Buntung Gara Gara Tangan Menggantung

Bersantai dengan Menaruh Lengan di Belakang Kepala Bisa Bahayakan Jantung?

Jakarta, Saat bersantai, banyak orang yang menaruh lengannya di bagian belakang kepala, seolah untuk tempat bersandar atau menahan bobot kepala. Memang rasanya menyenangkan lantaran lengan bisa dijadikan semacam bantal. Namun konon kebiasaan ini bisa membahayakan jantung, benarkah?

Saking santai dan nyamannya menyangga kepala dengan lengan, banyak orang yang tidak sadar melakukannya hingga berjam-jam. Tangan baru diturunkan saat yang bersangkutan kesemutan. Nah, ketika lengan Anda terangkat, maka jantung harus memompa darah melawan gravitasi. Namun dr Robert Grenfell, Direktur Layanan Klinis Yayasan Jantung dari Australia mengatakan sama sekali tidak ada bukti bahwa kegiatan ini berdampak buruk bagi jantung.

Dia menjelaskan darah dipompa melawan gravitasi untuk mencapai otak yang merupakan salah satu organ terpenting tubuh. "Otak membutuhkan sejumlah besar darah ketimbang lengan Anda. Otak menerima 10 sampai 15 persen dari yang dihasilkan jantung. Organ ini memang sangat serakah," kata Grenfell seperti dikutip dari ABC Australia.

Jantung memiliki katup yang mencegah terjadinya aliran balik dan juga memiliki dinding otot tebal yang mampu memompa darah keluar ke arteri utama, aorta. Nah aorta dan cabang-cabangnyalah yang melakukan perjalanan sampai ke otak, di mana mereka ini sangat kuat dan elastis, sehingga mampu memastikan darah terus didorong ke atas, meskipun ada gaya gravitasi.

Menurut Grenfell, beban tambahan pada jantung akibat lengan yang terangkat tidaklah signifikan. Apalagi jantung sangat mampu beradaptasi dengan kebutuhan tubuh yang berubah.

Namun bagaimana jika jantung sedang dalam keadaan kurang sehat? Apakah beban tambahan dari aktivitas mengangkat lengan di belakang kepala menjadi berbahaya? "Tidak," tegas Grenfell.

Memang benar orang yang memiliki sakit jantung namun tidak pernah kambuh selama bertahun-tahun, bisa mengalami serangan jantung setelah mencoba melakukan olahraga yang ekstrem. Ini dikarenakan arteri menyempit, sehingga mengurangi suplai darah. Artinya otot jantung tidak bisa mendapatkan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya yang meningkat selama olahraga.

Grenfell menjelaskan perubahan posisi tubuh tidak cukup menyebabkan dampak yang sama dengan serangan jantung yang terjadi pada seseorang saat melakukan olahraga ekstrem. "Saya tidak akan mengatakan hal itu tidak pernah terjadi dalam kedokteran, tapi itu tidak pernah dilaporkan," ucapnya.

Selain itu tidak ada satupun saran bahwa siapapun yang baru saja pulih dari serangan jantung atau baru saja menjalani operasi jantung harus menghindari kegiatan mengangkat tangannya di belakang kepala.

Meski demikian ada kasus yang jarang terjadi di mana orang yang lahir dengan pita fibrosa langka mengalami sensasi mati rasa di tangannya saat mengangkat lengan di atas kepalanya. Misalnya saja saat lengan terangkat ketika menjemur pakaian. Diduga pada saat lengan diangkat pita fibrosa yang abnormal kontak dengan arteri yang memasok darah ke lengan, sehingga sedikit menimbulkan efek.

Beberapa orang tua yang mengalami penurunan sementara tekanan darah setelah minum terlalu banyak air mengaku merasa pusing seperti akan pingsan setelah mengangkat tangannya. Hal ini terjadi karena kemampuan orang tua mempertahankan tekanan darah berkurang, sehingga minum banyak air akan memiliki dampak penurunan tekanan darah yang lebih besar daripada yang biasanya.

Diperkirakan mengangkat lengan setelah minum banyak air merangsang bagian sistem saraf menurunkan sedikit detak jantung. Hal ini biasanya tidak akan menjadi masalah. Namun jika hal ini ditambah dengan turunnya tekanan darah maka akan mengurangi pasokan darah ke otak yang akhirnya menyebabkan pusing.

Untuk menjaga jantung tetap sehat ada hal-hal yang perlu dilakukan, yakni:

1. Melakukan latihan fisik selama 30 menit hari. Contoh aktivitasnya adalah jalan cepat.
2. Makan makanan yang sehat, di mana rendah lemak jenuh dan rendah garam.
3. Lakukan pengecekan kesehatan jantung mulai usia 45 tahun. "Jika Anda punya risiko tinggi, maka Anda perlu mencoba mengelolanya," kata Grenfell.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :