Conscious Uncoupling, Cerai Tanpa Stres Ala Gwyneth Paltrow dan Chris Martin
Jakarta - Perceraian sering disebut sebagai salah satu tahapan hidup yang menyedihkan dan bisa membuat stres. Namun untuk pasangan Gwyneth Paltrow dan Chris Martin, mereka punya istilah baru ketika pasangan suami-istri memutuskan berpisah namun tidak membuat mereka depresi atau stres. Istilah itu adalah conscious uncoupling. Apa itu?
Dalam pernyataan tertulisnya di situs miliknya Goop, Gwyneth tidak menyebut dia dan Chris sebagai pasangan yang bercerai. Dia pun memberikan judul 'Conscious Uncoupling' pada pernyataannya tersebut.
"Kami selalu membina hubungan kami secara privat dan kami berharap sebagai 'consciously uncouple' dan coparent, kami bisa tetap melanjutkan hal itu dengan cara yang sama," begitu tulis bintang film 'Iron Man' tersebut.
Masih dalam situs Goop, Gwyneth kemudian memberikan penjelasan lebih lanjut apa itu conscious uncoupling. Namun penjelasan itu tidak ditulisnya sendiri. Dia menyerahkannya pada orang yang bisa disebut sebagai guru spiritualnya yaitu Dr. Habib Sadeghi dan istrinya Dr. Sherry Sami.
Dalam penjelasannya, Dr. Sadeghi dan Dr. Sherry mulai dengan menulis mengenai dampak dari perceraian. Keduanya menyebutkan perceraian sebagai hal yang sulit dilakukan dan menyebabkan trauma.
"Banyak orang mengkhawatirkan tingkat perceraian di masyarakat dan melihatnya itu sebagai masalah yang harus diperbaiki. Tapi bagaimana jika perceraian itu sendiri bukan masalah? Bagaimana jika hal itu hanyalah gejala dari hal yang lebih mendalam dan butuh perhatian kita? Tingginya tingkat perceraian ini mungkin seharusnya menjadi cara baru untuk memahami arti sebuah hubungan," tulis keduanya.
Di sinilah kemudian Dr. Sadeghi dan Dr. Sherry memperkenalkan konsep conscious uncoupling. Keduanya menulis conscious uncoupling adalah kemampuan untuk memahami bahwa setiap kemarahan dan argumentasi sebenarnya menjadi sebuah tanda untuk melihat pada diri sendiri dan mengidentifikasikan hal negatif dalam diri tersebut yang harus disembuhkan atau diatasi.
Ketika seseorang merasa marah atau emosi pada pasangan atau dirinya sendiri, menurut mereka itu hanyalah dampak atau gaung dari luka emosional di waktu lalu. "Dari perspektif ini, tidak ada orang yang jahat, hanya ada dua orang, yang masing-masing berperan sebagai guru dan murid," tulis Dr. Sadeghi dan Dr. Sherry.
Pertanyaan selanjutnya, kenapa Gwyneth dan Chris tidak menjadikan perspektif tersebut untuk memperbaiki pernikahan mereka? Dalam metode cerai ala conscious uncoupling, manusia pada dasarnya tidak ditakdirkan untuk menikah dalam waktu sangat lama. "Penelitian sosial menunjukkan karena kita manusia hidup sangat lama, kebanyakan orang akan punya dua sampai tiga hubungan jangka panjang sepanjang hidupnya," tulis para pakar itu. "Kondisi biologis dan psikologis kita, tidak diatur untuk bersama satu orang selama empat, lima atau enam dekade," tambah keduanya.
Ketika pasangan bisa menjadi conscious uncoupling, dikatakan Dr. Sadeghi dan Dr. Sherry, perpisahan bukan lagi hal yang seharusnya dianggap sebagai sebuah masalah. "Conscious uncoupling yang mencegah sebuah keluarga menjadi hancur karena perceraian. Dan hal ini justru melebarkan keluarga sehingga tetap berfungsi dengan cara yang sehat meskipun tidak dalam status pernikahan," tulis mereka.
0 komentar :
Post a Comment