Waspadai, Ini Daftar Faktor Risiko Keguguran
Jakarta, Senyum hari ini bisa jadi berubah air mata esok hari. Bisa saja hari ini berbahagia karena sedang berbadan dua, namun beberapa perempuan kemudian merasa sedih luar biasa karena kehamilannya berakhir lantaran keguguran. Untuk itu, perlu diwaspadai aneka faktor risiko penyebab keguguran.
Sebagian besar kasus keguguran terjadi di awal-awal masa kehamilan. Tak heran ibu-ibu yang baru saja mengetahui dirinya hamil diminta untuk lebih waspada untuk menjaga kehamilannya. Kadang Anda mungkin pernah mendengar agar perempuan hamil mengurangi aktivitas bercintanya. Sebenarnya tidak harus demikian, karena jika kondisi kehamilan baik-baik saja, aktivitas bercinta bisa terus dilakukan seperti biasa.
Konon makan makanan pedas juga bisa menjadi pemicu keguguran. Namun ini hanyalah mitos. Kebanyakan makan pedas umumnya akan membuat perut ibu hamil merasa mulas, namun tidak akan menyebabkan keguguran. Perut yang terasa melilit dan mulas tentu tidak nyaman bukan? Karena itu ada baiknya mengurangi asupan pedas.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko keguguran, seperti dikutip dari abc.net.au:
1. Merokok
Sudah jamak diketahui merokok itu berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh. Bagi ibu hamil, merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke plasenta. Tak cuma itu, perempuan yang merokok akan meningkatkan risiko kehamilan ektopik, keguguran, kekurangan oksigen pada janin, dan kelahiran prematur.
Penelitian yang dimuat di Jurnal Tobacco Control menyebut dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok, mereka yang pernah merokok selama usia subur 16 persen lebih berisiko mengalami keguguran, 44 persen lebih berisiko bayi lahir dalam kondisi meninggal, dan 43 persen lebih mungkin untuk mengalami kehamilan ektopik. Semakin lama seorang wanita hamil terpapar asap rokok, maka semakin besar risiko komplikasi tersebut.
Sebelumnya tim peneliti yang diketuai oleh Jianghong Liu dari University of Pennsylvania School of Nursing mengamati kondisi 600 pasangan ibu dan anak di Jintan, China. 37 Persen ibu dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal NeuroToxicology ini dilaporkan menjadi perokok pasif selama hamil dan 25 persen di antaranya memiliki anak yang mengalami gangguan perhatian dan cenderung agresif.
2. Konsumsi alkohol
Hati-hati dengan alkohol. Minum alkohol dalam takaran standar dalam sehari atau lima kali dalam sepekan di trimester pertama dikaitkan dengan risiko keguguran. Daripada minum alkohol, sebaiknya Anda lebih banyak minum air putih atau jus buah yang segar.
3. Kafein
Pengaruh kafein pada terjadinya keguguran sebenarnya masih kontroversial. Namun patut diperhatikan bahwa segala hal yang berlebihan tentu dampaknya tidak baik. Pernah disebut bahwa kafein berkait dengan cacat lahir dan keguguran, namun penelitian selanjutnya belum berhasil mengonfirmasi keterkaitan ini.
Hanya saja di Australia telah diberikan saran agar asupan kafein kurang dari 200 mg per hari, yang mana setara dengan satu sampai dua kompe instasn, atau dua sampai tiga cangkir teh. Jadi sebaiknya demi keamanan si kecil, ibu hamil mengurangi dan memperhatikan benar asupan proteinnya.
4. Obesitas
Wanita yang mengalami obesitas, di mana memiliki indeks massa tubuh atau lebih besar dari 30, dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dibanding perempuan dengan berat badan normal. Wanita hamil yang mengalami obesitas juga berisiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih. Risiko lain yang juga menghantui ialah infeksi pascapersalinan yang bisa terjadi setelah bayi dilahirkan, baik melalui persalinan normal maupun caesar.
Sebelumnya, seorang peneliti dari International Journal of Obstetrics and Gynaecology menyebut wanita yang berusia 25 hingga 29 tahun yang selama masa kehamilannya tidak mengonsumsi alkohol, memiliki berat badan normal, tidak membawa barang lebih dari 20 kg, dan hanya bekerja pada siang hari, dipastikan dapat mencegah risiko keguguran sebanyak 25,2 persen.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment