Waspada Jebakan Betmen Kondom Gratis !!

Saat Kondom Dibagi Gratis, tetapi Juga Jadi Alasan Penangkapan oleh Polisi...

NEW YORK  — New York City di Amerika Serikat setiap tahun menghabiskan lebih dari satu juta dollar AS untuk kondom gratis dalam rangka mencegah kehamilan yang tak dikehendaki serta memerangi penyakit seksual termasuk HIV/AIDS. Namun, pada saat bersamaan polisi kota ini diperbolehkan menjadikan kondom sebagai bukti dari tindak kejahatan prostitusi.

Pertentangan kedua fakta itu menjadi latar belakang dari usulan legislasi terbaru di New York yang mendorong negara bagian itu menjadi wilayah pertama yang melarang kondom menjadi barang bukti dalam kasus prostitusi. Penggunaan kondom sebagai alat bukti kasus prostitusi sudah meluas di kalangan kepolisian dan dinilai selama satu dekade terakhir melemahkan upaya terkait kesehatan publik.

"Mungkin tidak ada bukti yang sebenarnya dan kondom adalah satu-satunya cara mereka (polisi) untuk mencoba untuk membuktikannya," kata Hawk Kinkaid, mantan escort pria yang kini menjadi pengacara untuk para pekerja pada profesi lamanya itu di New York City. "Rasa takut ini akan digunakan melawan Anda, mencegah orang-orang melindungi diri mereka sendiri."

Praktik menjadikan kondom sebagai alat bukti kasus prostitusi telah mengundang kritik dari seantero Amerika Serikat. Namun, Jaksa di San Fransisco, Brooklyn, dan Nassau County di pinggiran New York City pada tahun lalu mengumumkan tak akan lagi menggunakan karet itu sebagai bukti kasus prostitusi.

Jaksa Nassau County Kathleen Rice mengatakan, dia memutuskan manfaat kondom sebagai bukti tidak lebih besar daripada dampak bagi kesehatan masyarakat. Sebagian besar kasus prostitusi, ujar dia, tak masuk ke ruang sidang pengadilan. Adapun kasus perdagangan manusia pada umumnya butuh bukti yang jauh lebih besar daripada kondom.

"Pekerja seks lebih mungkin korban dari mereka adalah penjahat dan bukti kondom jarang memberikan nilai apa pun bagi penuntutan," kata Rice. "Kalau Anda sampai sebegitu butuhnya kondom itu sebagai bukti untuk melawan kasus perdagangan manusia, maka Anda sebenarnya tak punya kasus yang bagus."

Legislasi untuk menghapuskan penggunaan kondom sebagai bukti prostitusi sejauh ini mentah. Kepolisian New York (NYPD) yang rata-rata mengungkap 2.500 kasus prostitusi di wilayahnya, terang-terangan menolak rencana legislasi itu.

Pada 2010, penelitian oleh Dinas Kesehatan New York City dengan 60 pekerja seks sebagai responden, mendapati bahwa polisi sudah menyita lebih dari setengah kondom yang mereka pakai. Sepertiga responden mengatakan mereka kadang-kadang sengaja tak membawa kondom karena takut akan mendapatkan masalah.

Dua tahun kemudian, kelompok pemantau HAM mewawancarai 197 pekerja seks di New York, Washington, Distrik Columbia, Los Angeles, dan San Fransisco. Hasilnya, mereka mendapati bahwa para responden ini mengaku membatasi jumlah kondom yang mereka bawa atau bahkan tak membawa kondom sama sekali karena takut kepada polisi.

Salah satu responden, pekerja seks di Los Angeles yang diidentifikasi sebagai Carol F, mengatakan bahwa ada saat tertentu dia terpaksa menggunakan kantong plastik sebagai pengganti kondom karena takut ditangkap polisi.

"Polisi berkata, 'Anda membawa semua kondom ini untuk apa? Kami tangkap Anda'," tutur responden lain, Pam G, dari Brooklyn. "Ini terjadi sepanjang waktu. Aku mungkin membawa delapan kondom. Namun jika mereka mendapati tiga atau empat kondom Anda bawa, mereka akan menangkapmu."

J Stark dari organisasi kesehatan di Bronx mengaku sudah melihat para polisi yang menangkapi para pekerja seks tersebut yang kedapatan membawa kondom. "Orang-orang ini membutuhkan kondom. Aku berkata, 'Ambil saja. Ambil sebanyak yang Anda butuhkan'," ujar dia.

Pada tahun lalu Majelis Rendah New York mengesahkan UU dan optimistis Senat akan menguatkan pada pertemuan bulan ini. NYPD, Jumat (25/4/2014), mengaku sedang mengkaji naskah regulasi itu.

Di Washington, rumor menyebar bahwa polisi akan menangkap siapa pun yang membawa lebih dari tiga kondom. Pengacara kalangan transjender dan pekerja seks bersama para penegak hukum pun langsung membuat sosialisasi menepis rumor ini. Lewat kartu-kartu yang disebarkan, mereka menyampaikan, membawa lebih dari tiga kondom bukan kejahatan. "Tak ada aturan tiga kondom," tertulis di kartu-kartu itu.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :