Rahasia Terlarang Pijat Tetek Bikin Toket Tetep Mulus dan Maknyusss !!

Lakukan Cara-cara Sederhana Ini Agar Payudara Tetap Cantik

Jakarta, Payudara yang cantik adalah payudara yang sehat, kencang, dan indah. Nah, setiap perempuan tentu mendambakan payudara yang cantik. Untuk memiliki payudara cantik, cara-cara sederhana bisa dilakukan. Apa saja?

"Agar payudara sehat, lakukan pemeriksaan rutin setiap hari oleh diri sendiri dengan perabaan saat mandi untuk mengenali secara dini seandainya terdapat benjolan yang mencurigakan dan datanglah ke dokter untuk meyakinkannya," jelas dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI).

dr Budiman juga menganjurkan agar para wanita mengikuti petunjuk dokter seandainya dicurigai memiliki benjolan yang dicurigai tumor.

Jangan mudah percaya dengan iklan-iklan yang mengklaim dapat dengan mudah memperbesar payudara atau menyembuhkan penyakit dengan herbal atau obat-obatan yang belum terbukti secara klinis khasiatnya.

"Jangan percaya kepada terapi lain selain bidang kedokteran agar Anda tidak terlambat ditangani. Sekarang ini di negeri tercinta ini, banyak sekali tawaran dan iklan tentang kesehatan yang bukan berasal dari dunia kedokteran, yang menawarkan berbagai terapi. Dan banyak pula korbannya yang pada akhirnya terlambat ditangani secara medis," lanjut dr Budiman.

Dan agar payudara tetap indah, dr Budiman pun memberikan beberapa tips, antara lain:

1. Rajinlah berolahraga tertentu, senam tertentu yang bisa memelihara payudara tetap kencang.

2. Pergunakanlah selalu bra yang cocok pada saat beraktivitas agar payudara dan kulitnya tidak cepat kendur karena gravitasi.

3. Peliharalah berat badan yang ideal, harus diingat bahwa obesitas akan berpengaruh kepada bentuk dan ukuran payudara.

Lalu adakah makanan khusus yang bisa membuat payudara tetap cantik? Menurut dr Aditya Wardhana, SpBP(K), dokter spesialis bedah plastik dari RSCM, tidak ada makanan yang secara khusus membuat payudara molek.

"Nutrisi, pola makan yang baik dan menjaga berat badan ikut mempengaruhi kondisi payudara," kata dr Aditya.

Payudara terdiri atas jaringan lemak, jaringan ikat dan jaringan lain yang merespon hormon-hormon tertentu dalam tubuh. Hormon estrogen yang banyak dihasilkan wanita terkadang dijadikan kambing hitam pemicu munculnya kanker. Nutrisi-nutrisi dalam makanan memiliki efek cukup baik untuk menekan perkembangan kanker.

Seperti dilansir empowher, beberapa nutrisi yang bisa dikonsumsi tersebut antara lain adalah:

1. Brokoli
Penelitian menunjukkan bahwa sulforaphane dalam brokoli dapat membantu liver membuang kelebihan estrogen dan dapat berdampak pada sel-sel kanker. Konsumsi brokoli juga diketahui dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara.

2. Teh hijau
Teh hijau mengandung bahan aktif yang disebut dengan epigallocatechin gallate, salah satu antioksidan yang kuat. Dalam beberapa penelitian, teh hijau telah terbukti menjadi pelindung terhadap serangan kanker payudara. Minum teh hijau sebanyak 2 cangkir per hari dapat menjaga jaringan-jaringan payudara tetap sehat.

3. Kunyit
Bumbu dapur ini mengandung senyawa yang disebut curcumin. Berdasarkan penelitian tahun 2002, curcumin diakui sebagai bahan anti peradangan, antioksidan kuat dan berpotensi sebagai zat anti kanker.

4. Vitamin D
Vitamin D telah terbukti memiliki manfaat mencegah maupun mengobati kanker payudara. Vitamin D secara alami dapat diperoleh dari sinar matahari pagi atau dari suplemen.

5. Sayuran yang mengandung flavonoid
Sayuran hijau yang berbentuk dedaunan seperti kemangi dan seledri mengandung apigenin, yaitu senyawa bioflavonoid yang kuat dan diketahui dapat mencegah dan mengobati kanker payudara.

Pijat Payudara, Apa Manfaat dan Bahayanya?

Jakarta, Untuk meredakan otot pegal usai berolahraga, manfaat terapi pijat telah terbukti secara empiris dan banyak pula penggemarnya. Namun jika diterapkan pada payudara, apakah terapi pijat masih ada manfaatnya atau justru berbahaya?

"Tidak masalah kalau yang pijatannya dibatasi hanya pada otot dada. Kalau jaringan payudaranya yang dipijat, tentu kurang nyaman. Yang jelas akan sakit kalau terlalu kuat," kata Dr Michael Triangto, SpKO, ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi.

Sebelumnya, Dr Triangto menjelaskan bahwa payudara perempuan terdiri dari beberapa lapisan. Paling bawah adalah otot dada yang disebut juga otot pectoralis, lalu di atasnya adalah lemak dan jaringan payudara sedangkan yang paling luar adalah jaringan kulit.

Pijatan untuk tujuan tertentu seperti melancarkan kelenjar-kelenjar payudara maupun getah bening aman-aman saja dilakukan asal tidak terlalu keras. Cukup dengan pijatan lembut supaya tidak menyebabkan rasa sakit karena jaringan payudara sangat sensitif.

Beberapa klinik terapi alternatif bahkan mengklaim bahwa pijat payudara bisa memperbesar ukuran buah dada. Terkait hal itu, dr Budiman, SpBP dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) mengimbau para perempuan untuk tidak mudah termakan iklan.

"Massage atau pemijatan dengan teknik tertentu diyakini bisa memperbesar payudara namun masih dalam perdebatan, belum terbukti secara empiris," kata dr Budiman.

Ada pula terapi pijat payudara yang dikhususkan bagi ibu hamil dan menyusui yang tujuannya untuk memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI). Karena teknik pijatan ini dilakukan pada jaringan payudara, tentunya tidak boleh terlalu kuat seperti saat memijat otot.

Dalam beberapa kasus, pijatan lembut pada jaringan payudara juga bisa menyelamatkan nyawa perempuan. Misalnya ketika sedang dipijat, tanpa sengaja ada benjolan yang teraba dan setelah diperiksa ternyata daging tumbuh alias tumor. Seandainya tumornya ganas, maka deteksi dini akan memperbesar peluang sembuh.

Pijatan dan Remasan Bikin Payudara Besar? Simak Mitos dan Faktanya di Sini


Jakarta - Ukuran tubuh manusia tidak ada yang seragam, di mana ada yang berpostur kecil dan ada juga yang berpostur besar. Demikian pula dengan ukuran payudara masing-masing perempuan, tidaklah seragam. Meski banyak yang mengakui keindahannya, namun umumnya payudara menjadi bagian tubuh yang selalu tertutup. Tak heran berbagai mitos kerap menyelimutinya.

Nah, berikut ini beberapa mitos dan fakta tentang ukuran payudara yang perlu Anda ketahui. Penting kiranya untuk memahami mitos dan fakta ini agar mitos tidak selamanya hidup sebagai mitos.

1. Pemijatan Bisa Bikin Payudara Besar

Konon payudara bisa membesar dengan teknik pemijatan tertentu. Tapi jangan buru-buru percaya jika ada orang yang menawarkan pemijatan semacam ini kepada Anda. Bisa jadi itu cuma tipu muslihat untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sebab dari sisi medis, sulit menemukan penjelasan ilmiah tentang keterkaitan pemijatan dengan pembesaran payudara.

"Saya kesulitan mencari dasar studi ilmiah yang dapat menjawab pertanyaan apakah pemijatan bisa memperbesar payudara. Tetapi pada dasarnya kemungkinan itu ada," ujar Beta Subakti Nata'atmaja., M.D dari Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

Menurut dr Beta, dengan dipijat maka akan ada peningkatan aliran darah sehingga ada kemungkinan payudara menjadi tampak lebih besar dengan pemijatan tertentu. Selain itu, pemijatan juga dapat merangsang produksi hormon prolaktin yang diproduksi terutama saat pubertas dan kehamilan, di mana dapat merangsang pertumbuhan lemak dan jaringan kelenjar air susu.

"Tetapi maaf saya belum dapat menjawab apakah pemijatan secara signifikan dapat memperbesar ukuran payudara," imbuhnya.

Sementara itu menurut dr Ahmad Fawzy, SpBP, staf pengajar khusus Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, menyebut yang pasti semua bagian tubuh yang usai dipijat atau diurut pasti akan merona merah dan bengkak. "Merah dan bengkak tersebut lambat laun akan mereda dan pulih," ucapnya saat dihubungi terpisah.

2. Payudara Besar = ASI Lebih Banyak

Orang-orang banyak yang beranggapan bahwa payudara yang besar memiliki kelenjar susu yang lebih banyak. Sehingga payudara besar kerap diidentikkan dengan produksi air susu ibu (ASI) yang banyak. Jika Anda mendengar hal ini dan kebetulan memiliki payudara kecil, jangan berkecil hati. Sebab pendapat itu tidak sepenuhnya benar.


"Mekanisme memproduksi air susu sebenarnya tidak sesederhana itu, karena selain dipengaruhi kepadatan kelenjar air susu pada payudara besar, untuk menghasilkan susu juga diperlukan produksi hormon yang dihasilkan oleh otak yang meningkat saat kehamilan," jelas dr Beta.

Selain itu produksi ASI juga bergantung pada status nutrisi sang ibu dan rangsangan pada puting ibu oleh bayi saat menyusui.

dr Ahmad berpendapat senada. Dia menjelaskan jaringan payudara terdiri dari jaringan kelenjar penghasil susu dan lapisan lemak yang melingkupinya. Ukuran volume gabungan keduanyalah yang menentukan besarnya payudara. Dia memaparkan payudara besar tidak menjamin jumlah kelenjar penghasil susunya juga banyak.

"Fakta kedua menyatakan bahwa tidak setiap kelenjar susu bisa menghasilkan susu karena proses produksi sendiri dipengaruhi kematangan pertumbuhan kelenjar, faktor hormonal, dan sebagainya. Karena itu, jika sebuah payudara yang besar karena kaya kelenjar susu saja belum tentu menghasilkan ASI lebih banyak, maka jelas kesimpulan pertanyaan ini adalah tidak ada hubungan besar payudara dan produksi ASI," jelas dr Ahmad.

3. Payudara Sering Dipegang dan Diremas Bakal Lebih Besar

Beberapa orang berpendapat seorang perempuan yang telah menikah, payudaranya pasti membesar. Hmm, ini mungkin benar jika perempuan menikah itu kemudian hamil dan menyusui. Payudaranya menjadi besar karena berisi ASI. Namun pendapat yang beredar mengatakan pijatan, sentuhan, dan remasanlah yang membuat payudara menjadi besar. Benarkah demikian?

"Kemungkinan-kemungkinan tersebut secara logika dasar memang masih dimungkinkan, dengan tingkat signifikansi yang rendah. Pada dasarnya payudara membesar akibat hormon saat kehamilan dan juga pada wanita gemuk," terang dr Beta.

Tetapi, sambungnya, seorang perempuan tidak mungkin selalu dalam kondisi hamil dan tidak semua ingin gemuk untuk meningkatkan ukuran payudara. Karena itu untuk memperbesar payudara, sebaiknya dilakukan dengan dasar ilmiah terbaik, yakni dengan jalan operasi menggunakan
implan atau lemak sendiri (fat graft).

4. Payudara Besar = Nafsu Seks Besar

Dalam beberapa film khusus dewasa, kerap kali aktris utamanya digambarkan sebagai sosok bertubuh sintal dengan payudara besar. Sehingga banyak yang berpikir payudara besar identik dengan nafsu seks yang besar. Namun seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda MS, menyangkalnya.

"Itu mitos, yang penting salah zona erotiknya adalah payudara yaitu di area puting dan aerolanya, ada rangsangan di situ dia bisa bergairah," tuturnya saat berbincang.

Lagipula, sambungnya, gairah seks dipengaruhi banyak faktor, misalnya usia dan kebugaran jasmani. Kalau seseorang sedang dalam kondisi tidak bugar atau usianya sudah tua, sudah menopause, meskipun payudaranya besar tetap saja tidak bergairah.

Pendapat serupa disampaikan androlog dari RSUP Fatmawati, dr Nugroho Setiawan SpAnd. "Nggak ada relevansinya. Gairah bercinta kan dipengaruhi banyak faktor seperti hormon,  kebugaran tubuh, pengalaman seksnya. Kalau dia trauma hubungan seks akan terasa menakutkan dan menyakitkan, tapi kalau bercinta memberikan pengalaman yang baik ya dia tidak takut bercinta," tuturnya.

Payudara Juga Bisa 'Takut' Matahari, Yuk Dilindungi

Jakarta, Ketika berhadapan dengan sinar matahari maka yang sering mendapat perhatian adalah kulit wajah dan tangan. Tapi jangan salah, kulit payudara juga 'takut' dengan sinar matahari.

Bagi perempuan yang suka berjemur menggunakan bikini atau pakaian renang maka bagian payudaranya ini perlu mendapatkan perhatian ekstra. Jangan disepelekan, karena payudara diketahui rentan terhadap sinar matahari.

Meski seseorang menggunakan baju renang, tapi jika baju ini tipis maka ada kemungkinan sinar matahari tersebut dapat menembus kain hingga payudara. Untuk melindungi payudara perlu tambahan perlindungan seperti krim tertentu.

Jika payudara ini tidak mendapatkan perlindungan yang cukup seperti bahan penutup atau krim yang mengandung SPF agar terlindung dari sinar UVA dan UVB maka bisa menyebabkan bintik-bintik cokelat.

"Benar kalau kebanyakan terpapar matahari bisa muncul bintik atau flek cokelat, sama seperti kulit muka," ujar dr Shahnaz Nadia, SpKK dari RSCM saat dihubungi.

dr Shahnaz menjelaskan pada orang-orang yang sering berjemur dengan posisi telanjang dada (topless) maka akibatnya hampir sama seperti kulit di muka yaitu timbul flek-flek cokelat.

"Untuk itu penggunaan bra penting dan juga sebaiknya harus pakai sunblock sama seperti kulit wajah," ujar dr Shahnaz.

Paparan sinar matahari yang mengandung UVA dan UVB bisa memberikan dampak buruk pada kulit. Dampak yang bisa timbul adalah warna kulit menjadi lebih gelap dan masalah lainnya seperti kulit kasar, keriput dan timbul flek hitam.

Keriput yang muncul ini karena sinar matahari dapat merusak kolagen yang bisa memicu terbentuknya kerutan, sedangkan flek hitam muncul karena kulit akan memproduksi melatonin secara berlebihan saat terkena sinar matahari.

Karena itu jika tak ingin payudara keriput atau muncul bercak hitam, jangan lupa gunakan sunblock sebelum beraktivitas di luar ruangan dan mengulanginya lagi jika sudah beberapa jam di luar ruangan.

Penggunaan Masker Payudara

Saat ini ada banyak perawatan yang diberikan untuk payudara, salah satunya adalah masker yang dipercaya bisa mempercantik payudara. Benarkah masker ini bisa membantu mempercantik payudara?

Masker yang digunakan untuk payudara ini biasanya terdiri dari bahan-bahan alami dan dipercaya dapat mengencangkan payudara, menghaluskan atau memutihkan kulit payudara, serta membuatnya terlihat lebih halus.

"Biasanya itu sama kaya masker untuk muka yang berfungsi mengangkat sel-sel mati sehingga membuat kulit jadi lebih halus dan kencang," ujar dr Shahnaz.

Meski begitu dr Shahnaz menuturkan efek yang muncul dari masker ini hanya beberapa jam saja. Karena secara logika tidak ada zat yang bisa masuk menembus kolagen atau otot di payudara.

"Namun isi tepatnya mengenai kandungan dari masker ini saya tidak tahu, kebanyakan di salon-salon yang ada masker payudara itu," ungkap dr Shahnaz.

dr Shahnaz menjelaskan perawatan yang diberikan untuk kulit payudara ini sebenarnya hampir sama seperti untuk wajah atau muka, sehingga kebersihannya harus dijaga dengan baik.

"Jangan sampai lembab terutama di lipatan payudara, kalau keringatan dan lembab harus sering dilap, karena lembab bisa memicu timbulnya jamur dan kalau habis mandi digosok serta gunakan pelembab," imbuhnya.

Meskipun payudara ini tertutup oleh bra dan pakaian, tapi kebersihan serta kesehatan kulitnya tetap perlu dijaga dengan baik agar payudara selalu terlihat cantik dan menarik.

dr Shahnaz juga menyarankan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai salah satu bentuk deteksi dini dari kanker payudara. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan sebulan sekali, dan jika ada benjolan yang mencurigakan sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :