Usia Berapa Pria Mulai dan Berhenti Mengalami Mimpi Basah?
Jakarta, Mimpi basah merupakan sebuah kondisi yang dialami oleh pria saat beranjak dewasa. Jika biasanya mulai terjadi kali pertama saat pria memasuki usia remaja, maka kapan pria mulai berhenti mengalaminya?
"Pria itu ya normalnya mengalami mimpi basah pertama kali umumnya kan pada masa pubertas, di mana ia sudah mengenal hasrat seksual. Itu kan berbeda-beda tiap orang, jadi tidak bisa disamakan usianya. Umumnya sih 12 hingga 15 tahun," ujar dr Heru H. Oentoeng, M.Repro, SpAnd, dokter spesialis andrologi dari RS Siloam Kebon Jeruk.
Meskipun begitu, bukan berarti lantas semua remaja pria akan mengalami mimpi basah tepat dalam rentang usia tersebut, lho. Menurut dr Heru, bisa saja hasrat seksual pria sudah ada tapi dikeluarkan secara sengaja, yang disebut melalui masturbasi.
"Kalau mimpi basah itu kan tidak sengaja. Ketika seseorang mengalami mimpi basah, artinya orang itu mempunyai hasrat seks yang tidak bisa dikeluarkan secara sengaja (masturbasi). Jadi makanya akan memberikan sensasi yang merangsang otak sehingga terjadilah mimpi basah. Sekali lagi, itu tidak disengaja keluarnya," terang dr Heru.
Tak cuma saat remaja, orang dewasa yang sudah menikah pun juga bisa mengalami mimpi basah, misalnya ketika ia harus kerja jauh dari sang istri. Saat ia sedang memiliki hasrat seksual tapi tidak bisa terpenuhi, bisa saja ia akan mengalami mimpi basah.
"Jadi tidak ada jelasnya kapan bisa berhenti. Namun memang biasanya pria yang sudah sangat tua, yang hasrat seksualnya sudah berkurang, maka mungkin akan sangat jarang mengalami mimpi basah. Begitu juga pria dewasa yang suka berhubungan dengan istrinya, pasti frekuensi mimpi basahnya lama-lama berkurang," lanjutnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, mengungkapkan bahwa mimpi basah atau yang dalam Bahasa Inggris disebut nocturnal ejaculation ini akan berkurang frekuensinya ketika pria sudah teratur melakukan hubungan seksual.
"Semakin teratur pria melakukan hubungan seksual atau aktivitas lain yang menimbulkan orgasme dan ejakulasi, semakin jarang ia mengalami nocturnal ejaculation atau bahkan tidak terjadi sama sekali," tutup Ketua Bagian Andrologi dan Seksologi dan Ketua Pusat Studi Anti-Aging Medicine FK Universitas Udayana ini.
0 komentar :
Post a Comment