Polisi Bongkar Ekspo Prostitusi Online
SURABAYA – Usia prostitusi, konon, setua peradaban manusia. Artinya, daya hidupnya sudah sangat teruji. Karena itu, ketika ruang prostitusi konvensional terus dipersempit, prostitusi online malah tumbuh subur.
Bahkan, bentuknya terus bersalin rupa. Salah satunya berbentuk ekspo prostitusi yang dapat dibongkar unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Jaringan prostitusi online model ekspo tersebut melayani konsumen dari kalangan pengusaha sampai pejabat. Jaringan itu tidak hanya beroperasi di Surabaya. Tapi, juga Jogjakarta dan Solo.
Berdasar pengungkapan tersebut, polisi menangkap salah seorang mucikari bernama Galih Pratama alias Papi Piesank. Pria 23 tahun asal Panceng, Gresik, itu dibekuk polisi Jumat lalu (15/8) di salah satu hotel di Kedungsari, Surabaya.
”Jaringan Papi Piesank ini sudah beroperasi setahun terakhir,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono kemarin.
Jaringan prostitusi online itu memanfaatkan website www.krucil.com dalam menjalankan bisnis. Link website tersebut dipergunakan para mucikari di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya Papi Piesank.
Awalnya website tersebut menjadi tempat men-download gambar-gambar porno. Tapi, kemudian beralih fungsi menjadi forum komunikasi antarmucikari. Mereka juga membentuk A-Z manajemen.
Dari website tersebut, para mucikari itu bertukar perempuan panggilan yang bisa dijajakan ke lelaki hidung belang. Misalnya, Papi Piesank merasa tertarik dengan perempuan koleksi mucikari asal Jogjakarta.
”Dia lalu mengontak kawannya itu untuk mengirimnya ke Surabaya,” terang Kanit Tipiter Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ida Bagus Kade.
Setelah perempuan itu sampai di Surabaya, Papi Piesank lalu menginapkannya di hotel di Kedungsari. ”Saya lalu melakukan ekspo tiga hari dengan melakukan penawaran melalui website atau BlackBerry. Ekspo itu artinya bahwa dia bisa melakukan pelayanan tiga hari di kamar hotel tersebut,” ujar Papi Piesank.
Dalam sehari, Galih menjadwalkan sepuluh slot dari pukul 09.00 sampai 23.00 dipotong waktu istirahat makan siang.
Namun, rata-rata setiap hari tamu Papi Piesank mencapai enam sampai tujuh lelaki hidung belang.
Perempuan yang ditawarkan itu masih muda-muda. Ada yang berstatus mahasiswa, SPG, atau remaja-remaja yang butuh uang untuk membeli gadget. ”Tarif Rp 750 ribu untuk satu pelanggan,” ujar Galih yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan minimarket tersebut.
Cara pembayarannya, pelanggan menyetor Rp 200 ribu terlebih dahulu melalui rekening Galih. Sisanya yang Rp 550 dibayar saat eksekusi. Dari uang Rp 550 ribu itu, Rp 100 ribu diberikan kepada mucikari aslinya. ”Bagian untuk Galih atau Papi Piesank ini, ya, Rp 200 ribu itu,” jelas Sumaryono.
Galih menyebut pelanggannya datang dari kalangan menengah ke atas. Beberapa berasal dari orang-orang pelat merah alias pejabat. ”Ada pejabat di Surabaya ini, tapi saya tidak hafal namanya. Yang hafal teman saya,” kata Galih.
Prostitusi online bermodel ekspo tersebut dibongkar polisi Jumat lalu (15/8). Ketika itu, polisi menyamar sebagai customer setelah melakukan penyelidikan hampir sebulan.
Polisi yang menyamar itu memesan untuk slot awal pada pukul 10.00. Uang muka pun sudah ditransfer ke Papi Piesank.
Tapi, saat tiba giliran polisi yang menyaru customer tersebut, waktunya tidak dimanfaatkan meski sudah berada di hotel. Itu memang disengaja untuk penyanggongan.
Begitu slot yang sudah di-booking tersebut tidak digunakan, perempuan panggilan lalu memberi tahu Papi Piesank untuk segera menghubungi pemesan berikutnya.
Nah, saat pelanggan berikutnya masuk kamar hotel itulah, polisi melakukan penggerebekan. Saat itu polisi mengamankan sebut saja Melati, 23, asal Solo bersama teman kencannya. Tapi, keduanya kemudian dipulangkan.
Namun, sebelum memulangkan mereka, polisi memancing Papi Piesank datang ke hotel. Caranya, memanfaatkan Melati untuk menghubungi Papi Piesank agar segera mengantarkan obat ke hotel lantaran Mrs V-nya terluka.
”Begitu dia datang pukul 18.00, kami langsung mengamankannya. Kini kami pun berusaha memburu mucikari lainnya,” ujar Kade.
Prostitusi di dunia maya dibongkar, polisi amankan germo online
Jaringan prostitusi via online, makin marak di Surabaya, Jawa Timur. Setelah Polrestabes Surabaya sukses membekuk Galih alias Papi Piesank, yang membandrol gadis-gadis Rp 750 ribu via online, kini giliran Polda Jawa Timur mengamankan mucikari online.
Dikatakan Subdit Renata Direskrimum Polda Jawa Timur, AKBP Heru Purnomo, pihaknya baru saja mengamankan SG (25), warga Tegalsari, Surabaya, yang diduga berprofesi germo melalui jejaring sosial dan BlackBerry Messenger (BBM).
"Modus pelaku, menawarkan gadis-gadis yang bisa melayani pria hidung belang via online dan BBM. Setelah terjadi kesepakatan harga, mereka menentukan lokasi hotelnya untuk transaksi," terang Heru di Mapolda Jawa Timur.
Saat ditangkap di salah satu hotel di Surabaya, lanjut Heru, pelaku bersama dua perempuan asal Malang, yang akan ditawarkan ke lelaki hidung belang.
"Harga yang dibandrol cukup variatif. Karena jaringan ini, khusus melayani lelaki kelas menengah. Harganya antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk sekali booking," ungkap dia.
Untuk sekali transaksi, masih kata dia, SG menerima sekitar 30 persen dari harga kesepakatan. "Gadis-gadis yang dijual tersangka, berasal dari beberapa kota dan dari macam-macam strata sosial.
Sementara dalam penangkapan SG itu sendiri, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti, dua lembar bill hotel untuk dua kamar, dua unit BlackBerry, uang tunai Rp 1,5 juta, satu unit HP merek Nexian warna putih, satu unit HP Smartfren warna putih, dan satu kondom telah terpakai.
Seperti diketahui, tanggal 17 Agustus lalu, pihak Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan Papi Piesank yang mengiklankan gadis-gadis koleksinya di link www.krucil.com.
Situs ini, diikuti oleh berbagai germo se-antero Tanah Air. Mereka kerap bertukar perempuan untuk dijual ke para lelaki yang butuh kehangatan satu malam. Harga yang dibandrol, Rp 750 ribu untuk sekali booking.
Selanjutnya, seperti tidak mau kalah dengan Polres jajarannya, Polda Jawa Timur-pun sukses mengungkap jaringan prostitusi online, selang tiga hari pengungkapan yang dilakukan Polrestabes Surabaya.
Rahasia Prostitusi Online Di Krucil.com Terbongkar
lokalisasi
,
panti pijat
,
pelacuran
,
prostitusi
,
seks
,
sex
,
underground
Edit
0 komentar :
Post a Comment